Pasangan Cak Thoriq – Ning Fika Berkomitmen Perbaiki SDM dengan Budaya Leaderpreneur.

LUMAJANG, RADARPATROLI – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lumajang menggelar debat publik kedua untuk calon bupati dan wakil bupati pada Pilkada 2024. Acara yang diadakan di gedung RCC di jalan lintas timur (JLT) tersebut dihadiri oleh dua pasangan calon, yakni Paslon No Urut 01, Thoriqul Haq bersama Lucita Izza Rafika, dan Paslon No Urut 02, Indah Amperawati bersama Yudha Adji Kusuma, juga kedua tim pendukung paslon, tokoh masyarakat, serta pihak media, Selasa (19/11/2024).
Debat kali ini mengangkat tema penting seputar pembangunan dan tata kelola pemerintahan di Kabupaten Lumajang, dengan penekanan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Dalam kesempatan ini, masing-masing pasangan calon diberi waktu untuk menyampaikan visi dan misi mereka terkait isu-isu krusial bagi masyarakat.
Ning Fika seorang tokoh muda yang kini aktif dalam dunia pengembangan sumber daya manusia (SDM), mengungkapkan komitmennya untuk memperbaiki kualitas SDM di berbagai sektor. Dalam sebuah kesempatan, Ning Fika menekankan pentingnya penerapan budaya leaderpreneur yang mengedepankan prinsip adaptif, kolaboratif, dan inovatif sesuai dengan tuntutan zaman digitalisasi yang semakin kekinian.
Menurut Ning Fika SDM yang baik harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan, bekerja sama dalam tim, dan mampu berpikir kreatif dalam menyelesaikan tantangan. “Budaya leaderpreneur ini penting, karena dunia kerja saat ini membutuhkan individu yang tidak hanya bisa bekerja sendiri, tetapi juga mampu berkolaborasi dan berinovasi. SDM yang sukses harus mampu mengikuti perkembangan teknologi dan tren industri,” Saya sangat bersyukur, Tadi Bunda juga menyampaikan pernah menjadi Birokrat, Saya juga pernah menjadi Birokrat yang kekinian. Kekinian yang pastinya sudah mengadaptasi hal – hal yang kekinian. Dan juga digitalisasi sudah menyerap apa – apa yang sudah ada di zaman sekarang sehingga sudah bisa diaplikasikan di kabupaten Lumajang.juga pastinya kedepan kalau tadi mas Yudha sudah menyampaikan, ” ok SDM nya harus bebas KKN, nah bebas KKN juga sistemnya harus bisa diperbaiki.untuk pengadaan misalnya di kabupaten Lumajang bisa menggunakan e-katalog, mungkin e-katalog kemarin sudah ada tapi tidak pada semua. Kedepan kami akan mengantisipasi dengan e-katalog tersebut untuk di semua sektor”, jelas Ning Fika.
Bersamaan itu Cak Thoriq menambahkan, bahwa kalau sudah digital maka fungsi pengawasan itu pada Sekmen yang lain yang itu fungsinya adalah fungsi bagaimana pelaksanaan birokrasi itu semakin efektif karena sudah digital. “Jadi begini lohh…mikirnya itu, kalau hanya fokus iya pada pengawasan,tapi kemudian orang ribet mau ijin kesana kesini ribet, ketemu sana ketemu sini ribet, sama saja pada posisi bagaimana mau mengawasi. Sementara sistemnya tidak terkontruksi dengan baik. Karna itu konsep kami Cak Thoriq dan Ning Fika adalah membuat sistem,sehingga dengan membuat sistem itu Ndak ada orang berprasangka buruk kamu nanti korupsi, kamu nanti melakukan kesalahan. tidak begitu mikirnya. Sistem itu kita bangun dengan digitalisasi sehingga pengawasan ini by sistem dengan digitalisasi yang akan kami lakukan”, lanjut Cak Thoriq.
Selain itu, Ning Fika juga menyoroti pengalamannya di dunia birokrasi yang sebelumnya telah memberinya wawasan lebih tentang pentingnya manajemen SDM yang efektif. “Sebagai seseorang yang pernah bekerja di sektor birokrasi, saya melihat bahwa pengembangan SDM yang sesuai dengan zaman adalah kunci untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing”, tambahnya.
Dengan pengalaman dan visi yang dimiliki, Ning Fika bertekad untuk terus memperbaiki dan mengembangkan kualitas SDM agar dapat bersaing di era digital yang semakin dinamis. (Dalin)