PPATK Goes To Probolinggo, Komitmen Menjaga Bumi Dan Mencegah Pencucian Uang

Probolinggo, Radarpatroli
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) kembali menunjukkan komitmennya dalam memberantas tindak pidana pencucian uang melalui rangkaian kegiatan bertajuk PPATK Goes to Probolinggo. Dengan tema “Jaga Bumi, Jaga NKRI”, kegiatan ini tidak hanya mendukung program Green Economy pemerintah, tetapi juga menyoroti pentingnya pencegahan tindak pidana ekonomi yang merusak lingkungan.

Puncak acara berlangsung di Pujasera Bundaran Gladak Serang, Probolinggo, dengan kegiatan penanaman pohon sebagai simbol pelestarian lingkungan. Selain itu, dilaksanakan pula Kampanye Anti Green Financial Crime yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya tindak pidana lingkungan. Data dari Direktorat Jenderal Penegakan Hukum (Gakkum) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat bahwa dari 2015 hingga 2023, terdapat 3.028 kasus yang dijatuhi sanksi administrasi kepada korporasi. Hal ini menjadi pengingat pentingnya kolaborasi untuk mencegah kerusakan lingkungan yang merugikan ekosistem jangka panjang.
Kegiatan ini melibatkan berbagai elemen, termasuk Pemerintah Kota Probolinggo, Bank Jatim, PLN, akademisi, tokoh masyarakat, pelajar, dan media. Kepala Pusat Pemberdayaan Kemitraan PPATK, Supriadi, mengajak semua pihak untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan.
“Mari kita jaga lingkungan, jaga bumi, dan jaga negeri kita untuk masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” tegas Supriadi.
PPATK juga memberikan apresiasi kepada Pj. Wali Kota Probolinggo, M. Taufik Kurniawan, mitra stakeholder, dan PT PLN Persero atas kontribusi mereka dalam mendukung kegiatan ini.
Sebagai bagian dari wilayah Tapal Kuda yang strategis, Kota Probolinggo memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Dengan banyaknya aktivitas agraris dan perdagangan, kelestarian lingkungan menjadi prioritas untuk mendukung keberlanjutan sumber daya alam.

Prestasi Kota Probolinggo dalam meraih Juara 1 Nasional One Planet City Challenge (OPCC) dan pemenang global We Love Cities (WLC) 2024 membuktikan komitmennya. Salah satu inovasi terbarunya adalah DIGI TREE, hasil kerja sama dengan Universitas Brawijaya Malang. Sistem ini memungkinkan masyarakat memantau kondisi pohon secara real-time melalui teknologi digital. Dengan memindai QR Code di setiap pohon, warga dapat mengakses informasi lengkap tentang pohon tersebut.
Pj. Wali Kota Probolinggo, M. Taufik Kurniawan, menyatakan bahwa program ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pohon dalam mitigasi perubahan iklim.
“DIGI TREE diharapkan mempermudah edukasi dan pengendalian lingkungan, serta menjadi langkah nyata dalam pengembangan wisata berbasis teknologi,” ujar Taufik.
Melalui kegiatan ini, PPATK berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan sekaligus mencegah tindak pidana pencucian uang. Kolaborasi yang terjalin di Probolinggo menjadi bukti bahwa kerja bersama dapat memberikan dampak besar dalam melindungi bumi dan masa depan bangsa.
Semangat kolaborasi ini diharapkan terus berlanjut, menciptakan Indonesia yang lebih hijau dan bebas dari tindak pidana ekonomi yang merusak lingkungan.
Reporter : Sayful
Narasumber : Kominfo Kota