Penanganan Banjir Di Sidoarjo, Pemerintah Terus Berupaya Maksimalkan

0
Penanganan Banjir Di Sidoarjo, Pemerintah Terus Berupaya Maksimalkan
Bagikan

Sidoarjo, Radarpatroli 

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo terus berupaya menangani bencana banjir yang rutin melanda Kecamatan Waru dan Tanggulangin. Pada Senin (27/01/2025), Fenny, yang ditugaskan oleh Plt. Bupati Sidoarjo, melakukan inspeksi langsung ke lokasi terdampak untuk mencari solusi terbaik atas permasalahan ini.

Kunjungan pertama dilakukan di Desa Medaeng, Kecamatan Waru, di mana ditemukan sejumlah kendala yang menyebabkan banjir, salah satunya adalah keberadaan sudetan dan bangunan liar di sepanjang sempadan sungai. Kondisi ini menghambat aliran air sehingga sungai meluap dan menggenangi wilayah sekitar, terutama saat hujan deras.

“Masyarakat masih kurang menyadari pentingnya menjaga sempadan sungai. Bahkan, ada bangunan liar yang hampir memenuhi sepanjang aliran sungai. Hal ini sangat mengganggu aliran air,” ujar Fenny. 

Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah akan mendatangkan alat berat guna melakukan pengerukan sungai. Namun, karena terbatasnya ruang akibat bangunan liar, alat berat berukuran kecil akan digunakan. Fenny juga mengimbau masyarakat untuk membongkar bangunan secara sukarela sebelum tindakan tegas diambil.

Di Kecamatan Tanggulangin, banjir telah merendam 11 desa dengan total 9.121 warga terdampak. Salah satu penyebab utama adalah penurunan tanah (subsidence) yang terus terjadi setiap tahunnya. Kondisi ini membuat wilayah tersebut semakin rentan terhadap genangan air, meskipun upaya peninggian lahan telah dilakukan.

“Mohon masyarakat tetap sabar dan ikhlas. Insya Allah, pemerintah akan mencari solusi terbaik untuk mengatasi masalah ini,” ujar Fenny. Ia juga menegaskan bahwa layanan kesehatan, bantuan sosial, dan dukungan dari BPBD akan terus dilakukan secara optimal. Puskesmas siaga 24 jam telah dikerahkan untuk melayani masyarakat terdampak.

Salah satu fasilitas yang terdampak adalah SMPN 2 Tanggulangin, yang terendam banjir hingga 70 cm. Meski sekolah tersebut sudah ditinggikan, banjir tetap terjadi akibat penurunan tanah. Untuk sementara, kegiatan belajar-mengajar dialihkan secara daring. 

“Kami akan melaporkan kondisi ini kepada Plt. Bupati Sidoarjo untuk mempertimbangkan solusi terbaik, apakah sarana sekolah perlu ditinggikan lagi atau dilakukan merger dengan sekolah lain,” tambah Fenny.

Selain meninjau lokasi banjir, Fenny juga menyerahkan bantuan sembako dari Baznas kepada warga terdampak yang mengungsi di salah satu bangunan TPQ di Desa Kedungbanteng. Sebanyak 40 jiwa saat ini berada di pengungsian. PDAM Delta Tirta turut membantu dengan menyalurkan air bersih bagi warga di lokasi pengungsian.

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo terus berupaya memberikan penanganan terbaik untuk masyarakat terdampak banjir. Diharapkan, melalui langkah-langkah konkret seperti pengerukan sungai, peningkatan layanan kesehatan, dan pemberian bantuan, kondisi segera membaik dan masyarakat dapat kembali beraktivitas seperti biasa.

Reporter : Arif

     Editor : Yuris

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kalau Wartawan Jangan Copas Lahhhh!!!