Inspektorat Kabupaten Probolinggo Gelar Bimtek Manajemen Risiko Tematik Peningkatan Investasi

0
Inspektorat Kabupaten Probolinggo Gelar Bimtek Manajemen Risiko Tematik Peningkatan Investasi
Bagikan

Probolinggo, Radarpatroli 

Inspektorat Daerah Kabupaten Probolinggo menggelar bimbingan teknis (bimtek) dan diskusi grup eksekutif manajemen risiko tematik peningkatan investasi di Pesanggrahan Semampir Kecamatan Kraksaan, Senin hingga Rabu (24-26/2/2025).

Kegiatan yang dibuka oleh Inspektur Kabupaten Probolinggo Imron Rosyadi ini diikuti oleh peserta yang berasal dari 14 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo.

Ke-14 OPD tersebut diantaranya, Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Bapelitbangda, BPPKAD, Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata, Diskominfo, DKUPP, DLH, DPUPR, DPMPTSP, Dinas Perikanan, Dinas Pertanian, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan dan Dinas Tenaga Kerja.

Mereka mendapatkan materi dari narasumber diantaranya Inspektur Kabupaten Banyuwangi Marwoto dan Tenaga Ahli Kelembagaan Komisi B DPRD Kabupaten Sleman Roy Martifiyanto.

Selama 3 (tiga) hari, materi yang diberikan diantaranya kerangka konseptual manajemen risiko, review Perbup MR Kabupaten Probolinggo, elaborasi proses manajemen risiko : penetapan konteks (teori dan diskusi), elaborasi proses manajemen risiko : identifikasi risiko (teori dan diskusi) dan review pelaksanaan MR di Kabupaten Probolinggo.

Selanjutnya perancangan risk register, best practices : pemaparan risk register Pemkab Banyuwangi, praktik pengembangan risk register tematik investasi, pemaparan hasil kerja risk register tematik investasi, implementasi MRPN di tingkat Pemkab : risiko lintas sektor, best practise : relasi pelaksanaan MR; pengendalian internal dan MCP KPK serta penarik kesimpulan dan rencana aksi.

Inspektur Kabupaten Probolinggo Imron Rosyadi mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh dokumen yang memuat tujuan per level, indikator kinerja, faktor kunci keberhasilan (critical success factors), risiko, penyebab, dampak dan rencana mitigasi pada level strategis OPD yang terintegrasi dengan level strategis Kabupaten Probolinggo. “Selain itu, menyamakan langkah dan persepsi atas implementasi manajemen risiko tematik yang terintegrasi dalam rangka mencapai tujuan pembangunan daerah,” katanya.

Menurut Imron, kegiatan ini digelar dalam rangka untuk memberikan pemahaman manajemen risiko terhadap peningkatan investasi di Kabupaten Probolinggo. “Kalau kita inginnya di dalam investasi ini perlu adanya manajemen risiko. Artinya bahwa ada hal-hal yang perlu kita persiapkan sebelum dilaksanakan kegiatan,” lanjutnya.

Imron menerangkan kegiatan ini dimaksudnya memberikan pemahaman sehingga ada sinergi kepada beberapa OPD. Artinya bisa memberikan pemahanan dalam memberikan ijin kegiatan ketenagaannya dan lingkungannya sehingga betul-betul investasi yang ada di Kabupaten Probolinggo ini sudah bisa dipahami bersama mengenai dampak dan risikonya.

“Harapannya dengan adanya manajemen risiko, maka investasi di Kabupaten Probolinggo betul-betul bisa ditingkatkan sehingga akan memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat di Kabupaten Probolinggo, khususnya untuk mendukung visi dan misi dari Bupati Probolinggo. Daerah lain sebenarnya sudah lama menerapkan manajemen risiko, sementara Kabupaten Probolinggo baru memulai,” tegasnya.

Lebih lanjut Imron menerangkan kegiatan ini merupakan implementasi dari Peraturan Bupati Nomor 62 Tahun 2022 Tentang Penerapan Manajemen Risiko di lingkungan Pemerintah Daerah. Peraturan ini mewajibkan setiap Kepala Perangkat Daerah dan seluruh pegawai untuk menerapkan manajemen risiko dalam setiap pelaksanaan program dan kegiatan guna mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. 

“Penerapan manajemen risiko diwujudkan melalui pengembangan budaya sadar risiko, penyelenggaraan proses manajemen risiko dan pembentukan struktur manajemen risiko. Namun, hingga saat ini, implementasi manajemen risiko tematik yang terintegrasi dalam proses pembangunan daerah, khususnya terkait peningkatan investasi, masih memerlukan dokumen teknis yang komprehensif dan holistik,” terangnya. 

Imron menambahkan ketiadaan dokumen ini dapat menghambat identifikasi dan mitigasi risiko yang berkaitan dengan peningkatan investasi di wilayah Kabupaten Probolinggo. “Oleh karena itu, penyusunan dokumen teknis implementasi manajemen risiko tematik peningkatan investasi menjadi langkah strategis untuk memastikan tercapainya tujuan pembangunan daerah secara efektif dan efisien,” pungkasnya.

Reporter : Sayful

Narasumber : Kominfo Kab.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kalau Wartawan Jangan Copas Lahhhh!!!