Hari Kedua Inilah Penyampaiannya Ketua KPU Dalam Rangka Gelar FGD KPU Kota Probolinggo, Evaluasi Penyelenggaraan Pilkada 2024

Probolinggo, Radarpatroli
Hari Selasa 25 Februari 2025. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Probolinggo menggelar Focus Group Discussion (FGD) selama dua hari, pada Senin dan Selasa, 24-25 Februari 2025, bertempat di Bale Hinggil Kota Probolinggo. Kegiatan ini bertujuan untuk menyusun laporan evaluasi penyelenggaraan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Probolinggo dalam rangka Pemilihan Serentak Tahun 2024.

FGD ini menjadi momen penting bagi KPU Kota Probolinggo dalam mengkaji ulang seluruh proses Pilkada 2024 guna menemukan potensi perbaikan untuk pelaksanaan pemilu di masa mendatang.
Dalam penyampaiannya, Ketua KPU Kota Probolinggo, Radfan Faisal, menegaskan bahwa FGD ini mengangkat empat tema utama untuk dibahas bersama para stakeholder yang hadir.
1.Tahapan Penyelenggaraan Pilkada, tema pertama membahas seluruh rangkaian tahapan Pilkada, mulai dari penyusunan program, perencanaan anggaran, pendaftaran pemantau, pemutakhiran daftar pemilih, kampanye, sosialisasi, pemungutan suara, hingga penetapan hasil. “Kami ingin mendapatkan masukan terkait apa saja yang perlu diperbaiki dan disempurnakan, baik dari sisi regulasi maupun teknis pelaksanaannya,” jelas Radfan Faisal.

Ia juga menekankan pentingnya keselarasan antara Undang-Undang Pemilu, PKPU (Peraturan KPU), keputusan-keputusan KPU, hingga surat dinas yang menjadi pedoman dalam pengambilan keputusan.
2.Non-Tahapan Pilkada, Tema kedua menyentuh aspek sebelum dan sesudah penyelenggaraan Pilkada. Salah satunya adalah pemutakhiran daftar pemilih berkelanjutan dan edukasi masyarakat melalui sosialisasi, yang tetap menjadi tanggung jawab KPU meskipun di luar masa pemilu. “Banyak yang mengira KPU tidak punya tugas jika tidak ada Pilkada, padahal ada amanah undang-undang yang harus kami jalankan sepanjang waktu,” tegas Radfan.
3.Kelembagaan KPU, Evaluasi kelembagaan menjadi fokus ketiga dalam diskusi ini. Radfan Faisal mengajak seluruh peserta untuk memberikan masukan terkait struktur internal KPU, termasuk sistem pendukung (support system) dari instansi terkait. Ia juga menyoroti pentingnya membangun koordinasi dan komunikasi yang solid antar-lembaga demi kelancaran penyelenggaraan Pilkada.
“Kami mengundang perangkat daerah, pemantau pemilu, serta rekan-rekan media dalam FGD ini, karena kami percaya kolaborasi antar-stakeholder adalah kunci suksesnya penyelenggaraan Pilkada,” ujar Radfan.
4.Faktor Eksternal, Terakhir, KPU Kota Probolinggo mengkaji faktor eksternal yang memengaruhi jalannya Pilkada. Dari dinamika sosial, dukungan masyarakat, hingga hambatan yang muncul selama proses pemilu, semuanya dikupas dalam diskusi ini untuk merumuskan strategi yang lebih efektif di masa depan.
Radfan Faisal menegaskan bahwa hasil dari FGD ini tidak hanya menjadi catatan internal KPU Kota Probolinggo, melainkan akan diteruskan ke KPU Provinsi hingga KPU RI sebagai bahan pertimbangan dalam penyempurnaan sistem pemilu di Indonesia.
“Bagi kami, Pilkada 2024 bukan akhir dari proses. Setelah ini, kami langsung memikirkan Pilkada 2029. Karena itu, setiap masukan yang kami terima hari ini menjadi pondasi untuk penyelenggaraan pemilu yang lebih baik ke depannya,” tegas Radfan.
FGD yang berlangsung selama dua hari ini diakhiri dengan penyerahan sertifikat kepada para pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Pilkada Tahun 2024. Apresiasi ini menjadi bentuk penghargaan atas kerja keras semua elemen yang telah berkontribusi demi suksesnya Pilkada di Kota Probolinggo.
Dengan semangat evaluasi dan kolaborasi, KPU Kota Probolinggo terus berkomitmen untuk menghadirkan pemilu yang transparan, akuntabel, dan partisipatif di masa mendatang.
Penulis : Sayful
Editor : Yuris