Kolaborasi Antar Stakeholder Untuk Wujudkan Desa Mandiri Di Ketapanrame Mojokerto

0
Kolaborasi Antar Stakeholder Untuk Wujudkan Desa Mandiri Di Ketapanrame Mojokerto
Bagikan

Mojokerto, Radarpatroli 

Bertempat di Pendopo Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial, Budaya dan Politik UPN “Veteran” Jawa Timur menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertajuk “Pentingnya Sinergi antara Akademisi dan Stakeholder untuk Mewujudkan Desa Mandiri. Rabu (23/04/2025)

Kegiatan yang dilaksanakan pada Rabu, 23 April 2025 ini menghadirkan dosen serta mahasiswa Program Studi Administrasi Publik UPN “Veteran” Jawa Timur. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah mendorong kolaborasi konkret antara institusi akademik dan pemangku kepentingan desa guna mempercepat terwujudnya kemandirian Desa Ketapanrame, khususnya melalui optimalisasi potensi lokal seperti pertanian kopi dan penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa).

Acara ini turut dihadiri oleh Kepala Desa Ketapanrame Zainul Arifin, jajaran pengurus BUMDesa, masyarakat setempat, serta para petani kopi yang menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi desa.

Dalam sambutannya, Zainul Arifin menyampaikan apresiasi atas dukungan dan perhatian dari dunia akademik. “Sinergi seperti ini sangat kami butuhkan, terutama untuk menambah wawasan masyarakat dan penguatan kelembagaan desa. Harapannya, kegiatan ini dapat menjadi titik awal kolaborasi yang berkelanjutan,” ujarnya.

Sebagai narasumber utama, Dra. Susi Hardjati, M.AP, selaku Koordinator Program Studi Administrasi Publik, menekankan pentingnya penguatan kapasitas masyarakat serta transparansi dalam tata kelola pemerintahan desa. Ia juga memaparkan strategi pembangunan desa berbasis potensi lokal yang dapat dikembangkan melalui inovasi, pemanfaatan teknologi, serta pendampingan akademik secara berkelanjutan.

“Kemandirian desa tidak bisa dibangun oleh satu pihak saja. Diperlukan sinergi antara pemerintah desa, masyarakat, pelaku usaha lokal, dan perguruan tinggi. Melalui forum seperti ini, kami berharap bisa menjembatani kebutuhan lapangan dengan pendekatan akademik yang sistematis,” ujar Dra. Susi Hardjati.

Kegiatan ini juga diisi dengan sesi tanya jawab dan diskusi partisipatif, termasuk identifikasi masalah yang dihadapi petani kopi setempat. Permasalahan ini nantinya akan ditindaklanjuti dalam bentuk program kerja lapangan dan pendampingan intensif oleh tim dosen dan mahasiswa.

Melalui kegiatan ini, tercipta langkah strategis dalam memperkuat kemitraan antara perguruan tinggi dan pemerintah desa. Inisiatif ini juga menjadi contoh nyata pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam mendukung pembangunan desa yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan.

Reporter : Sayful

   Penulis : Susi Hardjati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kalau Wartawan Jangan Copas Lahhhh!!!