Mewujudkan Kemandirian Desa, Urgensi Dan Strategi Pemberdayaan Di Desa Ketapanrame, Trawas, Mojokerto

Mojokerto, Radarpatroli
Kemandirian desa merupakan fondasi penting dalam pembangunan nasional yang berkelanjutan. Konsep ini menekankan pada kemampuan desa dalam mengelola potensi sumber daya yang dimiliki secara mandiri, partisipatif, dan berkelanjutan tanpa terlalu bergantung pada bantuan eksternal. Di tengah pesatnya arus globalisasi dan urbanisasi, kemandirian desa menjadi solusi strategis untuk memperkuat ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan menjaga ketahanan sosial masyarakat. Rabu (23/04/2025).

Salah satu desa yang memiliki potensi besar untuk mewujudkan desa mandiri adalah Desa Ketapanrame, yang terletak di Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Wilayah ini dikenal sebagai kawasan pegunungan dengan sumber daya alam melimpah dan iklim yang mendukung sektor pertanian, khususnya budidaya kopi. Potensi ini menjadi modal kuat untuk membangun kemandirian desa berbasis ekonomi lokal.
Mengapa Kemandirian Desa Penting
- Penguatan Ekonomi Lokal,
Dengan mengelola potensi desa seperti hasil pertanian, UMKM, dan pariwisata secara mandiri, masyarakat desa dapat meningkatkan pendapatan keluarga serta membuka peluang kerja lokal. - Ketahanan Sosial dan Budaya,
Desa mandiri mampu menjaga kearifan lokal, memperkuat solidaritas sosial, serta membangun tata kelola masyarakat yang transparan dan partisipatif. - Pemerataan Pembangunan,
Kemandirian desa mendorong terwujudnya pembangunan yang tidak hanya terpusat di kota, tetapi juga menyentuh lapisan masyarakat paling bawah secara adil dan merata.
Untuk mewujudkan Desa Ketapanrame sebagai desa mandiri, dibutuhkan langkah-langkah strategis dan kolaboratif antara pemerintah desa, masyarakat, dan mitra eksternal seperti perguruan tinggi. Berikut strategi yang dapat diterapkan,
- Optimalisasi Potensi Lokal,
Pengembangan produk unggulan desa seperti kopi Ketapanrame perlu didukung melalui pelatihan, sertifikasi, dan promosi berbasis digital agar dapat bersaing di pasar regional dan nasional. - Penguatan BUMDesa sebagai Motor Ekonomi, Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) harus diperkuat secara manajerial dan keuangan agar mampu menjadi lembaga yang produktif dan profesional dalam mengelola unit-unit usaha desa.
- Pendidikan dan Literasi Digital,
Masyarakat, khususnya generasi muda dan pelaku UMKM, perlu dibekali dengan literasi digital dan kewirausahaan agar mampu mengakses pasar online serta memanfaatkan teknologi dalam pengembangan usaha. - Kemitraan dengan Lembaga Pendidikan, Keterlibatan kampus seperti UPN “Veteran” Jawa Timur dalam program pengabdian masyarakat menjadi salah satu bentuk kolaborasi strategis yang berkelanjutan. Bukan hanya sebatas pelatihan, namun juga pendampingan dan riset terapan.
- Transparansi dan Partisipasi Warga,
Pemerintah desa perlu menerapkan sistem tata kelola yang terbuka serta melibatkan masyarakat dalam setiap proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan desa.
Kemandirian desa bukan sekadar tujuan, melainkan proses transformasi sosial dan ekonomi yang harus didukung oleh berbagai pihak. Desa Ketapanrame memiliki semua elemen dasar menuju kemandirian: sumber daya, semangat masyarakat, dan dukungan kelembagaan. Yang dibutuhkan kini adalah kesinambungan strategi, komitmen bersama, serta inovasi dalam menghadapi tantangan zaman.
Dengan demikian, Desa Ketapanrame dapat menjadi percontohan desa mandiri di wilayah Kabupaten Mojokerto dan sekitarnya sebuah model ideal dalam membangun Indonesia dari pinggiran, berbasis potensi lokal yang berdaya dan berkelanjutan.
Reporter : Sayful
Penulis : Susi Hardjati