Wali Kota Probolinggo Dekatkan Diri Ke Warga, Sambangi Kelurahan Curahgrinting

0
Wali Kota Probolinggo Dekatkan Diri Ke Warga, Sambangi Kelurahan Curahgrinting
Bagikan

Probolinggo, Radarpatroli

Langit Kota Probolinggo hari itu cerah, seolah turut menyambut langkah kaki Wali Kota dr. Aminuddin yang penuh semangat menuju Kelurahan Curahgrinting, Senin (28/4). Bukan sekadar kunjungan biasa, ini adalah bagian dari komitmennya untuk lebih dekat dengan denyut nadi warganya berkantor langsung di tengah-tengah masyarakat.

Begitu mobil dinas berhenti, suara riuh sambutan membuncah. Warga, perangkat kelurahan, hingga RT/RW setempat sudah berjajar rapi, menyambut orang nomor satu di kota ini. Beberapa warga bahkan telah siap berbaris, membawa harapan-harapan kecil yang mereka titipkan lewat antrean panjang.

Tak ingin berlama-lama, dr. Aminuddin segera mengajak semua yang hadir untuk kembali merenungi makna dari lingkungan yang bersih dan tertata. Ia mengibaratkan Curahgrinting seperti sekuntum bunga yang mulai merekah butuh disiram, dipupuk, dan dijaga agar pesonanya mampu menarik siapa saja yang melintas.

“Lingkungan bersih dan rapi itu bukan cuma enak dipandang, tapi bisa membuka banyak peluang. Wirausaha, koperasi, bahkan potensi wisata bisa tumbuh kalau kita mau menjaga dan menatanya,” ujar sang Wali Kota dengan penuh semangat.

Lewat program Probolinggo Bersolek, ia mendorong seluruh elemen masyarakat untuk berkolaborasi. Ia pun mengajak LPM dan LKK agar tak hanya menjadi organisasi formalitas, tapi sumber ide kreatif yang menelurkan industri kreatif baru, mendongkrak ekonomi kerakyatan.

Tak berhenti di situ, dr. Aminuddin juga membakar semangat warga untuk menggali potensi kelurahan mereka.

“Jangan diam saja. Cari potensi, kembangkan apa yang ada. Jadikan Curahgrinting destinasi wisata! Biar orang-orang datang, belanja, menikmati suasana. Kalau sudah begitu, kesejahteraan pun akan mengikuti seperti bayangan setia di sore hari,” katanya sambil tersenyum.

Dari tengah kerumunan, suara Anam, Ketua RW 4, terdengar lantang. Ia mengusulkan agar sungai di wilayahnya dikeruk dan dibeton. Alasannya sederhana tapi mendesak: jumlah kendaraan yang meningkat membuat pelebaran jalan menjadi kebutuhan mendesak.

“Mohon dianggarkan Pak Wali, untuk pengerukan sungai dan plengsengan, supaya jalan bisa dilebarkan. Semoga di periode kepemimpinan ini bisa terealisasi,” pinta Anam, penuh harap.

Tak tinggal diam, dr. Aminuddin pun membalas dengan kejujuran yang menyentak, bagai gemuruh sebelum hujan turun.

“Jangankan sungai, 60% drainase kita penuh sampah. Musim hujan, ya banjir,” ungkapnya. “Tapi tenang, sekarang sudah dua bulan kita intens pengerukan. InsyaAllah, lewat program Probolinggo Bersolek, kita targetkan 30–40% sungai dan drainase bersih.”

Sebuah janji yang meluncur bukan dari retorika, tapi dari kesadaran akan pentingnya aksi nyata.

Tak hanya janji dan seruan, momen ini juga diwarnai dengan aksi nyata. Secara simbolis, diberikan bantuan berupa APAR (alat pemadam api ringan), keranda, dan jamban kepada warga yang membutuhkan. Bantuan sederhana ini terasa seperti setetes embun pagi—menyejukkan harapan, menghidupkan semangat.

Di bawah terik matahari yang menghangatkan, langkah kecil ini terasa besar bagi mereka yang menerimanya.

Di Kelurahan Curahgrinting, hari itu, bukan sekadar pertemuan antara pemimpin dan rakyatnya. Ada optimisme baru yang bersemi, janji-janji yang berakar, dan mimpi-mimpi kecil yang mulai tumbuh, menunggu saatnya mekar seutuhnya seperti mawar merah di taman kota yang tak pernah lelah menyambut fajar.

Reporter : Sayful

Narasumber : Kominfo Kota

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kalau Wartawan Jangan Copas Lahhhh!!!