Deputi Bapanas Dorong UMKM Bawang Hunay Tingkatkan Produksi Dan Perluas Pasar

Probolinggo, Radarpatroli
Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Republik Indonesia, Andriko Noto Susanto, mendorong UMKM Bawang Hunay untuk meningkatkan kapasitas produksi serta memperluas pangsa pasarnya. Dorongan ini disampaikan saat kunjungan kerja Deputi Andriko ke CV Dua Putri Sholehah, produsen UMKM Bawang Hunay di Desa Tegalrejo, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, pada Jumat (16/5/2025).

Kunjungan ini bertujuan memantau dan mengevaluasi pemanfaatan bantuan peralatan usaha yang diberikan pada tahun 2024 kepada UMKM Bawang Hunay. Deputi Andriko disambut oleh Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Probolinggo Taufik Alami, serta sejumlah pejabat terkait dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Probolinggo, termasuk Owner CV Dua Putri Sholehah, Nurul Khotimah.
Dalam kunjungan tersebut, Deputi Andriko meninjau langsung seluruh proses produksi bawang goreng Hunay, mulai dari penyimpanan bahan baku, perajangan, penggorengan, penyortiran, hingga pengemasan. Ia mengapresiasi tampilan etalase produk yang tidak hanya menampilkan Bawang Hunay, tetapi juga berbagai produk UMKM lain dari Kabupaten Probolinggo.
“Kami ingin UMKM seperti Hunay ini terus didorong naik kelas. Kami bantu peralatannya supaya kapasitas produksinya meningkat. Kalau produksi meningkat, kualitas stabil, dan pemasarannya luas, itu akan berdampak langsung pada ekonomi masyarakat,” ujar Deputi Andriko.
Lebih jauh, Deputi menekankan pentingnya kolaborasi dan jaringan antar pelaku UMKM seperti yang dilakukan Bawang Hunay untuk memenuhi permintaan pasar yang besar serta menjaga kontinuitas pasokan produk. Dengan membentuk kelompok usaha atau koperasi, UMKM dapat meningkatkan kapasitas produksi dan daya saing di pasar global.
“Saat permintaan meningkat dan satu pelaku usaha tak mampu memenuhinya sendiri, sinergi dengan UMKM lain menjadi kunci. UMKM tidak perlu bersaing, tapi bersinergi. Kalau Hunay kewalahan, mereka bisa gandeng UMKM lain. Ini yang kami dorong, kolaborasi bukan kompetisi,” jelasnya.
Deputi Andriko menilai keberhasilan CV Dua Putri Sholehah sebagai contoh nyata sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten. “Ini bukan sekadar cerita di atas kertas, tapi nyata di lapangan. Pelaku usaha semangat dan hasilnya bisa ekspor ke luar negeri,” tambahnya.
Saat ini, kapasitas produksi bawang goreng Hunay telah meningkat drastis dari 10 kg per hari menjadi 400 kg per hari, dengan pasar ekspor yang sudah menjangkau Jepang, Singapura, dan Dubai. Deputi Andriko juga memberikan masukan agar proses sortasi yang masih dilakukan manual dapat dioptimalkan untuk menekan biaya produksi dan meningkatkan daya saing produk di pasar ekspor.
“Bantuan peralatan harus dimanfaatkan optimal untuk efisiensi dan menjaga kualitas produk yang konsisten,” tegasnya.
Deputi juga menyoroti pentingnya hilirisasi produk pertanian, khususnya bawang merah sebagai bahan baku utama Bawang Hunay. Pengolahan bawang merah menjadi produk awet seperti bawang goreng yang bisa bertahan hingga dua tahun menjadi solusi cerdas yang menguntungkan petani dan pelaku usaha.
Nurul Khotimah, Owner CV Dua Putri Sholehah, menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian pemerintah pusat yang tidak hanya memberikan bantuan, tapi juga memastikan pemanfaatannya. “Alhamdulillah, 90% peralatan sudah kami gunakan sesuai harapan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas produk,” katanya.
Nurul juga mengapresiasi masukan Deputi Andriko terkait proses sortasi manual yang menambah biaya produksi. Masukan ini akan ditindaklanjuti agar produk Bawang Hunay semakin siap menembus pasar ekspor secara berkelanjutan, termasuk memperbaiki standar operasional pengupasan bawang.
Kunjungan Deputi Bapanas ini menjadi bukti komitmen pemerintah dalam mendukung UMKM agar naik kelas, meningkatkan produktivitas, serta memperluas akses pasar, sehingga memberi manfaat langsung pada perekonomian masyarakat.
Reporter : Sayful
Narasumber : Kominfo Kab.