Desa Wringinanom Gelar Pelatihan Batik Manggur, Angkat Kearifan Lokal Dan Budaya Tradisional

Probolinggo, Radarpatroli
Dalam upaya melestarikan budaya lokal dan memberdayakan masyarakat, Pemerintah Desa Wringinanom, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo menggelar pelatihan membatik dengan tema “Membatik untuk Melestarikan Kearifan Lokal dan Budaya Tradisional.” Selasa (20/05/2025).

Kegiatan ini dilaksanakan dengan penuh antusias oleh warga dan dihadiri langsung oleh Kepala Desa Wringinanom, Saiful Rizal Habibi, didampingi oleh Ketua TP PKK Desa Wringinanom, Novita. Hadir pula Camat Tongas, Rochmat Widiarto, S.Stp, Pendamping Lokal Desa, Shinta Tresnayanti, kader desa, perangkat desa, serta narasumber pelatihan Batik Manggur dari Kota Probolinggo, Siti Malikha.
Dalam pelatihan tersebut, para peserta diajarkan secara langsung proses membatik mulai dari tahap menggambar pola, mencanting malam, proses pewarnaan, hingga fiksasi atau penguncian warna agar hasil batik tidak luntur. Proses dilanjutkan dengan pembilasan dan pelorotan malam hingga menghasilkan batik yang siap pakai.

Narasumber pelatihan, Siti Malikha, mengungkapkan kegembiraannya atas semangat warga Desa Wringinanom dalam belajar membatik.
“Alhamdulillah, masyarakat Desa Wringinanom sangat antusias. Hari ini kami praktik langsung mulai dari menggambar, mencanting, pewarnaan, hingga fiksasi. Harapan saya, setelah pelatihan ini, masyarakat bisa benar-benar memproduksi batik sendiri dan memunculkan batik khas Wringinanom untuk Kabupaten Probolinggo,” ujar Siti Malikha.

Sementara itu, Camat Tongas, Rochmat Widiarto, S.Stp, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif Desa Wringinanom dalam pelestarian budaya.
“Pelatihan seperti ini tidak hanya menumbuhkan kecintaan terhadap budaya lokal, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat desa. Kami berharap ini menjadi langkah awal lahirnya sentra batik di Wringinanom,” ujarnya.
Kepala Desa Wringinanom, Saiful Rizal Habibi, juga menyampaikan komitmennya untuk terus mendorong kegiatan yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat.
“Kami ingin Desa Wringinanom dikenal sebagai desa yang aktif melestarikan budaya. Semoga batik hasil karya warga desa nantinya bisa menjadi identitas lokal dan mampu menembus pasar lebih luas,” ungkapnya.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan lahir para perajin batik dari Wringinanom yang mampu mengangkat kearifan lokal melalui motif dan teknik khas, sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat.
Penulis : Sayful
Editor : Yuris