Tasyakuran Tedak Siten Deva Edrea Zeraiah, Tradisi Penuh Makna Dari Keluarga Besar Suardi Di Desa Jangur

0
Tasyakuran Tedak Siten Deva Edrea Zeraiah, Tradisi Penuh Makna Dari Keluarga Besar Suardi Di Desa Jangur
Bagikan

Probolinggo, Radarpatroli 

Keluarga besar Suardi yang berdomisili di Desa Jangur, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, menggelar acara tasyakuran Tedak Siten atau yang biasa dikenal dengan selamatan turun tanah pada Minggu (22/6/2025). Acara ini digelar sebagai bentuk rasa syukur atas tumbuh kembang cucu Suardi, yakni Deva Edrea Zeraiah, putri dari pasangan Devi dan Faris.

Deva Edrea Zeraiah lahir pada 13 Desember 2024 dan kini telah berusia tujuh bulan, usia yang dalam budaya Jawa dianggap sebagai momen yang tepat untuk memperkenalkan bayi kepada bumi melalui prosesi Tedak Siten. Tradisi ini melambangkan kesiapan bayi untuk mulai belajar berjalan dan menjalani kehidupan di dunia luar.

Acara berlangsung khidmat dan penuh kehangatan di kediaman keluarga besar Suardi, dihadiri oleh kerabat dekat, tetangga, dan para tokoh masyarakat setempat. Suasana syukur dan kebahagiaan tampak terpancar dari seluruh anggota keluarga yang dengan penuh kasih menyaksikan prosesi adat yang sarat filosofi ini.

Prosesi Tedak Siten sendiri diawali dengan langkah simbolis sang bayi menyentuh tanah untuk pertama kalinya, yang dilanjutkan dengan berbagai ritual adat, seperti berjalan di atas tujuh warna kain, melewati tangga dari tebu, dan prosesi mengambil mainan sebagai simbol harapan masa depan. Semua rangkaian dilakukan dengan harapan agar Deva Edrea Zeraiah tumbuh menjadi anak yang sehat, cerdas, dan berbakti kepada orang tua serta bangsa.

Foto : Deva Edrea Zeraiah

Devi, sang ibu, mengungkapkan rasa haru dan syukurnya atas kelancaran acara. “Alhamdulillah, kami bersyukur bisa melaksanakan tradisi ini. Semoga Deva menjadi anak yang baik, sehat selalu, dan membawa kebahagiaan bagi keluarga,” ujarnya.

Sementara itu, Suardi selaku kakek dari Deva, menyampaikan rasa bangganya atas keberlangsungan tradisi Jawa yang tetap dijaga oleh generasi muda. “Tedak Siten ini bukan hanya seremoni, tapi juga doa dan harapan yang besar bagi masa depan cucu kami. Ini adalah bentuk warisan budaya yang harus kita jaga,” tuturnya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan doa bersama dan makan tumpeng sebagai simbol rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan penuh kebersamaan, seluruh undangan turut memberikan doa terbaik bagi tumbuh kembang Deva Edrea Zeraiah.

Melalui momen Tedak Siten ini, keluarga besar Suardi tak hanya mempererat tali silaturahmi, tetapi juga menunjukkan komitmennya untuk melestarikan nilai-nilai budaya dan tradisi luhur sebagai bagian penting dalam perjalanan kehidupan.

Penulis : Sayful

    Editor : Yuris

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kalau Wartawan Jangan Copas Lahhhh!!!