Ngintip Si Jantung Hati Dita, Langkah Nyata Cegah PTM UPT Puskesmas Sumberasih

0
Ngintip Si Jantung Hati Dita, Langkah Nyata Cegah PTM UPT Puskesmas Sumberasih
Bagikan

Probolinggo, Radarpatroli 

Perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin serba instan, kurang aktivitas fisik, dan minim perhatian terhadap kesehatan telah menyebabkan pergeseran tren penyakit dari yang sebelumnya dominan penyakit menular menjadi penyakit tidak menular (PTM). PTM, seperti hipertensi, penyakit jantung, diabetes melitus, gagal ginjal, stroke, dan kanker, kini menjadi ancaman serius kesehatan masyarakat serta menimbulkan beban pembiayaan yang sangat besar. Berdasarkan data BPJS tahun 2018, penyakit-penyakit tersebut termasuk yang paling banyak menyerap anggaran kesehatan di Indonesia.

Menanggapi tantangan tersebut, UPT Puskesmas Sumberasih turut berperan aktif dalam upaya pencegahan dan pengendalian PTM. Selain terus mengampanyekan perilaku hidup sehat melalui metode CERDIK (Cek Kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diit seimbang, Istirahat cukup, Kelola stres), Puskesmas Sumberasih juga meluncurkan inovasi andalan bernama Jantung Hati Dita.

Jantung Hati Dita, akronim dari Deteksi Dini Penyakit Jantung pada Penderita Diabetes Melitus dan Hipertensi dengan Cara Rekam Jantung dan/atau Carta Prediksi Penyakit Tidak Menular, adalah program terobosan yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam melakukan deteksi dini terhadap PTM. Kepala UPT Puskesmas Sumberasih, dr. Imilda Kusumaningrum, menyampaikan bahwa inovasi ini sangat efektif dalam meningkatkan daya tarik masyarakat untuk memeriksakan kondisi kesehatannya, khususnya terhadap risiko PTM yang seringkali tidak bergejala.

Menurut sang inovator, Sulasih Rahayu, kegiatan Jantung Hati Dita meliputi berbagai pemeriksaan terpadu, antara lain pengukuran antropometri, pemeriksaan kesehatan umum, laboratorium sederhana (cek gula darah, kolesterol total, dan trigliserida), skrining mata, kesehatan jiwa, skrining PPOK, pengukuran kadar karbonmonoksida dengan smoke analyzer, serta pemeriksaan penyakit jantung melalui rekam jantung atau carta prediksi PTM.

Sebelum inovasi ini diterapkan, skrining PTM hanya dilakukan secara terbatas di masing-masing desa melalui program Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM). Kini, kegiatan Jantung Hati Dita mengintegrasikan pelayanan Upaya Kesehatan Perorangan dan Penunjang (UKPP) dengan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), melibatkan berbagai lintas program seperti kesehatan indera, kesehatan jiwa, lansia, gizi, promosi kesehatan, perawatan kesehatan masyarakat, serta kesehatan kerja.

Sejak diterapkan pada tahun 2024, inovasi ini telah memberikan dampak positif terhadap capaian kinerja Puskesmas Sumberasih. Dibandingkan tahun 2023, terjadi peningkatan signifikan dalam berbagai layanan PTM. Layanan hipertensi meningkat dari 50,7% menjadi 100%, skrining usia produktif dari 85,4% menjadi 100%, dan skrining jantung melonjak tajam dari 1,1% menjadi 34,6% di tahun 2024.

Program Jantung Hati Dita digelar secara luas di berbagai desa, institusi pemerintahan, maupun swasta. Masyarakat cukup membawa identitas diri dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) untuk mengikuti kegiatan ini. Diharapkan, semakin banyak warga yang melakukan deteksi dini PTM agar terhindar dari komplikasi serius dan menjalani hidup yang lebih sehat.

Melalui inovasi ini, UPT Puskesmas Sumberasih terus berkomitmen mewujudkan masyarakat yang sehat, mandiri, serta memperkuat perannya sebagai pusat pelayanan kesehatan yang Istimewa, Memikat, dan Bersahabat.

Reporter : Sayful

Narasumber : Puskesmas Sumberasih 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kalau Wartawan Jangan Copas Lahhhh!!!