Desa Wringinanom Gelar Musyawarah Desa Bahas Dan Sepakati RKPDES Tahun 2026

Probolinggo, Radarpatroli
Pemerintah Desa Wringinanom, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo menggelar Musyawarah Desa (Musdes) untuk membahas dan menyepakati Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDES) Tahun Anggaran 2026. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari proses perencanaan pembangunan desa yang partisipatif dan transparan. Senin (04/08/2025).

Musdes yang digelar di balai desa ini dihadiri oleh Kepala Desa Wringinanom Saiful Rizal Habibi, Sekretaris Desa Paiman, Ketua BPD Sutikno, Direktur BUMDes Maju Jaya Desa Wringinanom. Sunarmo, Pendamping Desa Kecamatan Tongas Shinta Trisnayanti, serta sejumlah tokoh masyarakat dan perangkat desa lainnya.
Dalam penyampaiannya, Kepala Desa Wringinanom, Saiful Rizal Habibi memaparkan beberapa prioritas pembangunan infrastruktur dan sosial di tahun 2026. Di antaranya pembangunan jalan aspal di depan rumah warga Dusun Present menuju ke rumah Pak Musri, serta akses dari Dusun Ula ke rumah Holis di RT 2 yang sebelumnya tertunda karena keterbatasan anggaran. Selain itu, jalan paving di Dusun Bubusan juga menjadi prioritas.
“Kami akan menganggarkan pembangunan infrastruktur yang sangat dibutuhkan warga. Untuk tahun 2026 kita juga wajib mengalokasikan anggaran untuk program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Targetnya minimal 3 hingga 5 unit rumah akan kita bantu. Sesuai arahan Bapak Bupati, tidak boleh ada lagi rumah tidak layak huni di Kabupaten Probolinggo,” ujar Kades Saiful Rizal Habibi.
Ia juga meminta seluruh kepala dusun agar mulai menginventarisasi kondisi jalan dan fasilitas umum yang paling mendesak untuk diperbaiki atau dibangun, agar bisa diusulkan dalam RKPDES secara tepat sasaran.

Sementara itu, Pendamping Desa Kecamatan Tongas, Shinta Trisnayanti menyoroti pentingnya pelaporan administrasi dan keuangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Ia mendorong agar pelaporan pendapatan, pengeluaran, serta laporan laba rugi dilakukan secara tertib. Dalam musyawarah ini, juga dibahas proses pendaftaran Nomor Induk Berusaha (NIB) untuk unit usaha BUMDes seperti penggilingan padi dan sumur bor pertanian.
“PAD desa dari BUMDes meski nilainya kecil tetap harus dilaporkan. Selain itu, rencana pemanfaatan 20% Dana Desa untuk ketahanan pangan juga harus disiapkan dengan detail, termasuk jenis tanaman, luas lahan, hingga sistem pembagian hasil,” jelas Shinta.
Direktur BUMDes Maju Jaya. Desa Wringinanom, Sunarmo, menjelaskan bahwa sejak tahun 2023 BUMDes telah mengelola Dana Desa sebesar Rp100 juta yang digunakan untuk memperbaiki fasilitas penggilingan padi di gedung KUD setempat. Menurutnya, meski pengelolaan masih dalam tahap awal dan belum memberikan keuntungan besar, namun usaha tersebut tetap berjalan dan mencatatkan pendapatan.
“Dari dana Rp100 juta, pendapatan tahun 2023 tercatat sekitar Rp3 juta. Di tahun 2024 kami terus melakukan pembenahan, termasuk melanjutkan usaha pemanfaatan air sumur bor untuk pengairan sawah. Selain itu, 20% dari Dana Desa yang dialokasikan untuk ketahanan pangan rencananya akan diarahkan ke sektor peternakan, seperti penggemukan kambing atau sapi,” ujar Sunarmo.
Musdes ini diakhiri dengan penandatanganan berita acara oleh pihak-pihak terkait sebagai bentuk komitmen bersama dalam menjalankan pembangunan desa yang berkelanjutan dan bermanfaat langsung bagi masyarakat.
Melalui forum musyawarah ini, diharapkan seluruh program yang direncanakan dapat menjawab kebutuhan riil masyarakat Desa Wringinanom dan mendorong peningkatan kesejahteraan warganya secara merata.
Penulis : Sayful
Editor : Yuris