Ketua BPKN RI Dan Investor China Tinjau Kawasan Industri Hasil Tembakau Paiton, Dorong Kabupaten Probolinggo Jadi Pusat Cerutu Nasional

0
IMG-20250812-WA0014
Bagikan

Probolinggo, Radarpatroli –

Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional Republik Indonesia (BPKN RI) Dr. Muhammad Mufti Mubarok bersama rombongan investor Penanaman Modal Asing (PMA) asal China melakukan kunjungan kerja ke Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) Kabupaten Probolinggo di Desa Sumberrejo, Kecamatan Paiton, Senin (11/8/2025).

Kunjungan ini menjadi langkah konkret untuk mendorong realisasi investasi asing langsung di sektor hasil tembakau, sekaligus mempercepat pemanfaatan fasilitas KIHT yang telah lama dibangun. Rombongan disambut Sekretaris Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Probolinggo, Saiful Farid Cahyono Bakti, bersama jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Dalam sambutannya, Dr. Muhammad Mufti Mubarok menegaskan bahwa KIHT Kabupaten Probolinggo memiliki potensi strategis untuk berkembang menjadi pusat industri rokok dan cerutu nasional. Menurutnya, kawasan ini sudah memiliki legalitas jelas dan bangunan fisik yang memadai, sehingga tinggal dilakukan percepatan pengoperasian.

“Potensinya besar, legalitas sudah jelas, tinggal pengembangan lanjutan. Kami berharap tahun ini sudah bisa berjalan. Kenapa tidak menjadikan Kabupaten Probolinggo sebagai pusat cerutu nasional? Cerutu itu ada yang harganya puluhan juta rupiah. Ini peluang besar,” ujarnya.

Mufti Mubarok bahkan mendorong munculnya merek cerutu lokal yang bisa bersaing di pasar internasional. “Bayangkan jika ada cerutu merek Proko dari Kabupaten Probolinggo. Tembakaunya sudah ada, tinggal branding dan pengembangan produk. Produk ini bisa menjadi ikon baru yang membanggakan,” tambahnya.

Ia juga menyoroti tantangan di industri tembakau, yakni persaingan ketat antar pabrik besar yang kurang membuka ruang kolaborasi bagi pelaku kecil. Kehadiran investor asing dinilainya sebagai jembatan untuk memperluas pasar, meningkatkan kualitas produksi, dan memberikan nilai tambah bagi petani tembakau.

Sementara itu, Sekretaris DKUPP Kabupaten Probolinggo Saiful Farid Cahyono Bakti menyambut positif kehadiran investor asal China. Menurutnya, investasi ini dapat mempercepat pemanfaatan fasilitas KIHT, khususnya bagi industri kecil dan menengah (IKM) rokok.

“Kami berharap investor ini dapat menjadi motivator bagi pelaku IKM rokok di Paiton dan sekitarnya. Kehadiran mereka akan mempermudah akses ke kawasan ini karena proses perizinan dapat difasilitasi oleh investor, sehingga pelaku usaha bisa fokus pada produksi,” jelas Saiful.

Ia menambahkan, tujuan utama pembangunan KIHT adalah mendukung legalisasi usaha rokok skala kecil, termasuk membantu kepengurusan pita cukai. Dengan dukungan investor, pelaku IKM tak perlu repot mengurus izin secara mandiri. “Sistem ini akan membuat produsen rokok kecil lebih fokus pada kualitas dan inovasi produk, sementara urusan administrasi bisa lebih efisien,” pungkasnya.

Kunjungan ini diharapkan menjadi titik awal sinergi antara pemerintah daerah, pelaku industri, dan investor asing untuk menjadikan Kabupaten Probolinggo sebagai pusat cerutu dan rokok berkualitas di Indonesia, sekaligus meningkatkan daya saing produk lokal di pasar global.

Reporter : Sayful

Narasumber : Kominfo Kab.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kalau Wartawan Jangan Copas Lahhhh!!!