Pasar Minggu Kota Probolinggo Resmi Pindah Ke Jalan Suroyo, 524 Pedagang Padati Lokasi Baru

0
IMG-20250810-WA0034
Bagikan

Reporter : Sayful, Narasumber : Kominfo Kota, Probolinggo, Radarpatroli 

Pasar Minggu Kota Probolinggo yang sebelumnya berlokasi di Alun-alun, mulai Minggu (10/8) resmi pindah ke sepanjang Jalan Suroyo. Sebanyak 524 pedagang mengisi lapak yang telah diatur rapi oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (DKUP). Masyarakat pun antusias memadati lokasi baru untuk berbelanja dan menikmati suasana Pasar Minggu.

Demi kelancaran kegiatan dan kenyamanan bersama, Dinas Perhubungan telah menyiapkan jalur serta parkir khusus, agar tidak mengganggu ibadah jemaat gereja dan aktivitas pengunjung hotel di sekitar kawasan tersebut.

Pembukaan Pasar Minggu Suroyo ditandai dengan pemotongan pita oleh Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin bersama Kapolres Probolinggo Kota AKBP Rico Yumasri, Dandim 0820 Letkol Arh Iwan Hermaya, serta perwakilan Forkopimda. Turut hadir Sekda Ninik Ira Wibawati, Ketua Tim Penggerak PKK dr. Evariani, dan sejumlah pejabat Pemkot Probolinggo.

Usai pembukaan, rombongan mengikuti senam pagi di depan Museum Probolinggo, kemudian menyusuri area Pasar Minggu sambil berbelanja dan menyapa pedagang maupun pengunjung. Saat membeli jajanan dan buah, Ketua Tim Penggerak PKK dr. Evariani mengingatkan pedagang untuk menjaga kebersihan dan menyediakan tempat sampah masing-masing.

Penataan pedagang di lokasi baru dibagi menjadi dua sisi: bagian barat menghadap ke timur khusus untuk non-makanan dan makanan ringan, sedangkan sisi timur menghadap ke barat khusus untuk makanan berat dan minuman. Pembagian ini bertujuan agar jenis dagangan lebih tertata dan mudah ditemukan.

Wali Kota Aminuddin mengaku sempat khawatir Pasar Minggu akan sepi setelah dipindah dari Alun-alun. Namun, kekhawatiran itu sirna saat melihat antusiasme warga.

“Alhamdulillah, bukan hanya masyarakat yang ramai, tapi pedagang juga penuh sesak. Ini berkat kerja sama semua pihak,” ujarnya.

Meski begitu, ia menyayangkan masih ada pengendara motor yang nekat melintas di area Pasar Minggu meskipun petugas telah berjaga di setiap pintu masuk. “Akan terus kita evaluasi supaya tidak mengganggu pengunjung,” tambahnya.

Bagi Helmi dan Putri, pasangan asal Kelurahan Tisnonegaran, lokasi baru terasa lebih nyaman karena jalan lebih lebar dibanding Alun-alun. “Lebih leluasa, penanganan parkir juga sudah pakai QRIS. Hanya saja, motor yang lewat perlu ketegasan petugas,” ucap mereka.

Kabid Perdagangan DKUP Erwan Kiswandoko menjelaskan, dari total 624 pedagang Pasar Minggu, sebanyak 100 berasal dari luar kota. DKUP memprioritaskan pedagang warga Kota Probolinggo dalam relokasi ini. “Sesuai rencana, penataan sudah berjalan. Jemaat gereja dan usaha hotel sudah kami atur dengan pembatasan lalu lintas,” katanya.

Kepala DKUP Fitriawati menegaskan, pedagang diminta mematuhi jam operasional mulai pukul 06.00 hingga 10.00. “Jam 09.30 sudah bersiap-siap karena jalur lalu lintas akan dibuka. Sampah juga wajib dikumpulkan oleh pedagang, sementara untuk pengunjung sudah disediakan tempat sampah oleh DLH,” tegasnya.

Relokasi Pasar Minggu ke Jalan Suroyo ini diharapkan mampu memberikan kenyamanan lebih bagi pedagang dan pengunjung, serta menjadi pusat kegiatan mingguan yang tertib, bersih, dan ramai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kalau Wartawan Jangan Copas Lahhhh!!!