Kecamatan Wonomerto Gelar Lomba PMT, Wujud Nyata Peringati HUT RI ke-80 Dan Perangi Stunting

Probolinggo, Radarpatroli
Dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, Kecamatan Wonomerto menggelar lomba Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang diikuti oleh seluruh desa se-Kecamatan Wonomerto. Kegiatan ini melibatkan seluruh Posyandu dari masing-masing desa, dengan tujuan utama meningkatkan kesadaran gizi dan mendukung program pemerintah dalam upaya pengentasan stunting.

Acara yang berlangsung pada Kamis, 14 Agustus 2025 ini dihelat di Pendopo kantor Kecamatan Wonomerto Kabupaten Probolinggo. Suasana semarak terlihat sejak pagi, dengan para kader Posyandu membawa aneka menu PMT hasil kreasi berbahan lokal, mulai dari olahan sayuran, ikan, hingga kudapan sehat yang disesuaikan dengan kebutuhan gizi balita, remaja, dan lansia.
Pelaksana Tugas (Plt) Camat Wonomerto, Rasyidhi, S.Sos, MM, dalam sambutannya menyampaikan bahwa lomba ini bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga sebagai sarana evaluasi sejauh mana desa-desa memanfaatkan alokasi Dana Desa untuk mendukung program PMT. “Melalui lomba ini, kami ingin melihat partisipasi desa dalam mengelola dana bantuan untuk pemberian makanan tambahan, baik bagi balita, remaja, maupun lansia. Penilaian tidak hanya dari segi rasa, tetapi juga kesesuaian kandungan gizi sesuai standar yang telah dicanangkan pemerintah melalui Puskesmas,” jelasnya.
Lebih lanjut, Rasyidhi menegaskan bahwa peningkatan kualitas gizi menjadi kunci utama untuk mengurangi angka stunting di wilayah Wonomerto. “Harapan kami, melalui kegiatan ini balita menjadi lebih sehat, remaja terjaga gizinya, dan lansia tetap bugar di usia senja. Dengan dana desa yang dimanfaatkan optimal, Posyandu di setiap desa bisa memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal,” tambahnya.

Ketua TP PKK Kecamatan Wonomerto, Luluk Sugiarti Rasyidhi, menekankan pentingnya inovasi dari para kader di desa-desa dalam menyajikan PMT yang bergizi dan menarik. “Lomba ini menjadi ajang kreativitas untuk menciptakan menu sehat yang sesuai kebutuhan anak-anak. Harapannya, kader Posyandu semakin memahami pentingnya nilai gizi dan mampu menyajikannya dengan tepat, sehingga angka stunting bisa terus ditekan,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu juri lomba, Bidan Hartatik, S.St, BD, menjelaskan bahwa penilaian lomba PMT ini mencakup aspek gizi seimbang, kreativitas, pemanfaatan bahan lokal, dan cara penyajian. “Tujuan utama lomba ini adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat, khususnya orang tua, tentang pentingnya gizi seimbang. Kami juga ingin melatih keterampilan tim PKK dan Posyandu dalam mengolah bahan makanan yang mudah didapat di desa, tidak harus mahal, tetapi tetap memenuhi kebutuhan gizi,” jelasnya.

Menurut Hartatik, pemberian PMT berbahan lokal tidak hanya membantu menghemat biaya, tetapi juga mendorong kemandirian pangan di desa. “Kalau semua desa bisa memanfaatkan potensi bahan pangan lokalnya, maka pemberian PMT akan lebih berkelanjutan dan efektif dalam mencegah stunting,” tambahnya.
Kegiatan lomba PMT ini juga menjadi ajang silaturahmi antar-kader Posyandu sekaligus mempererat koordinasi antara pemerintah kecamatan, desa, dan tenaga kesehatan. Para pemenang lomba akan mendapatkan penghargaan dan dijadikan contoh bagi desa lain dalam penerapan PMT yang baik.
Dengan semangat HUT RI ke-80, Kecamatan Wonomerto menegaskan komitmennya untuk terus mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Melalui langkah nyata seperti lomba PMT, diharapkan generasi masa depan tumbuh lebih sehat, cerdas, dan bebas dari ancaman stunting.
Penulis : Sayful
Editor : Yuris