KKN UPM Kelompok 14 Desa Laweyan Bersama Mercy Corps Indonesia Dan DKUPP Gelar Pelatihan UMKM

Probolinggo, Radarpatroli
Universitas Panca Marga (UPM) Probolinggo melalui KKN Kelompok 14 Desa Laweyan, Kecamatan Sumberasih, bekerja sama dengan Mercy Corps Indonesia dan DKUPP (Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan Kabupaten Probolinggo), menyelenggarakan Pelatihan UMKM dengan tema “Mudah Urus Legalitas Usaha dan Digitalisasi, Saatnya UMKM Tumbuh dan Maju.” Rabu (20/08/2025).

Kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Laweyan ini diikuti sekitar 40 pelaku UMKM lokal dan dihadiri oleh DPL KKN UPM Kelompok 14 Desa Laweyan Aries Budi Wijayanto, S.T., M.T., perwakilan DKUPP Kabupaten Probolinggo Widianto Purnomo, Kepala Desa Laweyan . H. Suwadi, Sekretaris Desa Laweyan Idris Hidayatulloh, M.Pd, serta civitas akademika Universitas Panca Marga Probolinggo.
Dalam sambutannya, Aries Budi Wijayanto, selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN UPM Kelompok 14, menyampaikan bahwa pelatihan ini diharapkan dapat menjadi momentum penting bagi para pelaku UMKM Desa Laweyan untuk menumbuhkan kesadaran tentang legalitas usaha.
“Saat ini banyak UMKM yang belum memiliki legalitas. Padahal dengan legalitas, harga produk bisa naik, memiliki paten, hingga memperluas pasar ke Kota Probolinggo maupun luar daerah. Legalitas seperti label halal dan sertifikasi produk akan sangat membantu meningkatkan penghasilan UMKM. Sudah saatnya mudah urus legalitas usaha, berlanjut dengan digitalisasi, agar UMKM bisa tumbuh dan maju,” ujar Aries.

Sementara itu, perwakilan DKUPP Kabupaten Probolinggo, Widianto Purnomo, menegaskan pentingnya manajemen usaha dan pemahaman harga pokok produksi (HPP) dalam pengembangan UMKM.
“Banyak pelaku UMKM yang masih kesulitan menentukan harga jual karena tidak menghitung biaya bahan pokok secara tepat. Melalui pelatihan ini, kami ajak peserta belajar menghitung HPP dengan benar sehingga dapat menentukan harga yang wajar dan menguntungkan. Selain itu, produk UMKM juga diarahkan untuk bisa masuk ke aplikasi SiMadu milik Pemerintah Kabupaten Probolinggo, yang mewajibkan belanja ASN dilakukan melalui produk lokal UMKM,” jelas Widianto.
Dosen UPM, Trisnawati, menyampaikan rasa bangganya terhadap kegiatan ini yang melibatkan mahasiswa, pemerintah daerah, serta lembaga mitra.

“Pelatihan ini adalah bentuk nyata pendampingan yang bermanfaat bagi UMKM agar semakin mandiri, dikenal masyarakat luas, dan memiliki strategi pemasaran yang lebih baik. Kami berharap UMKM Desa Laweyan terus berkembang dan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Desa Laweyan, Idris Hidayatulloh, M.Pd, menekankan pentingnya fasilitasi branding dan packaging bagi produk UMKM.

“Kami meminta para pelaku UMKM membawa produk masing-masing untuk difasilitasi pemotretan dan desain branding. Dengan kemasan yang menarik, penjualan produk diharapkan meningkat dan mudah diterima pasar,” ujarnya.
Pelatihan ini menjadi salah satu langkah strategis dalam mendukung perkembangan UMKM di Desa Laweyan. Melalui kolaborasi antara mahasiswa KKN UPM, DKUPP, Mercy Corps Indonesia, serta Pemerintah Desa, diharapkan UMKM Laweyan mampu naik kelas, legal secara usaha, siap go digital, dan berdaya saing di pasar lokal maupun nasional.
Penulis : Sayful
Editor : Yuris