Kasdim 0820/Probolinggo Ikut Rembuk Tani Ngobras, Dorong Sinergi Perkuat Ketahanan Pangan Lokal

0
IMG-20250828-WA0010
Bagikan

Probolinggo, Radarpatroli 

Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan berbasis lokal, Kasdim 0820/Probolinggo Mayor Inf Herawadi Karnawan hadir dan ikut serta dalam kegiatan Rembuk Tani Ngobras (Ngobrol Asyik) yang digelar dengan tema “Sinergi Bersama Membangun Ketahanan Pangan Berbasis Lokal”. Kegiatan ini difasilitasi oleh Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Probolinggo pada Kamis (28/8) dan diikuti oleh kelompok tani, kelompok nelayan, kelompok wanita tani, serta berbagai unsur Forkopimda.

Dalam forum tersebut, Mayor Inf Herawadi menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, TNI, dan para petani sebagai garda terdepan ketahanan pangan. Menurutnya, sektor pertanian merupakan penopang utama perekonomian masyarakat di Kota Probolinggo sehingga perlu dikuatkan secara berkelanjutan. “Rembuk tani ini menjadi sarana strategis untuk menampung aspirasi, keluhan, dan permasalahan yang dihadapi petani secara langsung, sehingga bisa dicari solusi konkret dan berkelanjutan. Selain itu, forum ini juga mendorong inovasi dan modernisasi pertanian, termasuk pemanfaatan teknologi tepat guna untuk meningkatkan hasil produksi serta kesejahteraan petani,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa tantangan sektor pertanian saat ini semakin kompleks, mulai dari keterbatasan lahan, perubahan iklim, hingga fluktuasi harga komoditas. Oleh karena itu, dibutuhkan dukungan lintas sektor agar petani tidak hanya berorientasi pada produksi, tetapi juga mampu menjaga stabilitas pasar dan daya saing produk. “Petani harus diberdayakan dengan akses teknologi, informasi, dan pelatihan. Dengan begitu, ketahanan pangan bukan hanya jargon, tetapi benar-benar menjadi kenyataan yang menopang kemandirian daerah,” tegas Mayor Inf Herawadi.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Probolinggo, Ina Dwi Lestari, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini. Ia berharap rembuk tani bisa menjadi wadah komunikasi dan inovasi bagi petani dalam mengembangkan sektor pertanian ke depan. “Forum ini bersifat santai namun penuh makna, bukan hanya sekadar ngobrol, tetapi mendengar langsung aspirasi, kendala, dan harapan para petani serta nelayan. Dari sini kita bisa membangun strategi yang lebih tepat sasaran,” ujarnya.

Ina menekankan bahwa kelompok tani, nelayan, dan kelompok wanita tani merupakan garda terdepan dalam menjaga ketahanan pangan daerah. Melalui sinergi dengan Forkopimda, pemerintah daerah ingin menciptakan ekosistem pertanian yang modern, berkelanjutan, dan mampu menarik minat generasi muda untuk ikut terjun dalam dunia pertanian. “Ketahanan pangan tidak hanya berbicara tentang ketersediaan bahan pangan, tetapi juga keberlanjutan produksi, kualitas gizi, dan kemandirian masyarakat. Karena itu, pertanian harus terus dijaga dan dikembangkan agar dapat diwariskan kepada generasi penerus,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, peserta rembuk tani juga berdiskusi mengenai berbagai persoalan teknis di lapangan, mulai dari akses pupuk bersubsidi, harga jual hasil pertanian, hingga perlunya dukungan modal usaha. Tidak hanya membahas masalah, mereka juga berbagi pengalaman sukses dalam penerapan teknologi pertanian modern, seperti penggunaan sistem irigasi tetes, pemanfaatan pupuk organik, dan pemasaran hasil panen berbasis digital.

Melalui forum ini, Pemerintah Kota Probolinggo bersama Forkopimda berkomitmen memperkuat dukungan kepada para petani. “Apresiasi kepada semua pihak sehingga kegiatan ini bisa terlaksana dengan baik. Semoga dengan kekuatan sinergi antara pemerintah, TNI, dan kelompok tani, masalah ketahanan pangan baik tingkat daerah maupun nasional bisa terpenuhi,” pungkas Wakil Wali Kota Probolinggo.

Kegiatan rembuk tani ini diharapkan menjadi langkah nyata untuk menjadikan Kota Probolinggo sebagai salah satu daerah dengan sistem pertanian tangguh, modern, dan berdaya saing, sekaligus berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.

Reporter : Sayful

Narasumber : Pendim 0820

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kalau Wartawan Jangan Copas Lahhhh!!!