Apel Hari Jadi Ke-666 Kota Probolinggo, Wali Kota Gaungkan Semangat “Bersolek”

Probolinggo, Radarpatroli
Pemerintah Kota Probolinggo menggelar Apel Peringatan Hari Jadi ke-666 Kota Probolinggo di Stadion Bayuangga, Kamis (4/9). Apel akbar ini menjadi salah satu agenda penting dari rangkaian perayaan hari jadi kota, yang tahun ini mengangkat tema “Semangat Bersatu Mewujudkan Kreativitas, Kearifan Lokal, dan Kemandirian, untuk Kota Probolinggo Bersolek.”

Camat Wonoasih, Deus Nawandi, dipercaya sebagai komandan apel. Dengan mengenakan pakaian khas Sakera, ia membuka laporan kepada pembina apel, Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin, dengan satu kali cambukan—sebagai simbol semangat perjuangan dan keberanian. Sementara itu, Wali Kota Aminuddin tampil anggun dalam balutan busana adat Bugis, menegaskan semangat keberagaman yang menjadi identitas Kota Probolinggo.
Peserta apel datang dari berbagai unsur masyarakat. Mulai dari pelajar SMP dan SMA, komunitas ojek online (ojol) dan sopir angkutan umum, anggota Gerakan Pramuka Kwarcab Probolinggo, Damkar, Linmas, pegawai Pemkot, hingga unsur TNI dan Polri. Apel juga dihadiri jajaran Forkopimda, Pj Sekda Rey Suwigtyo beserta istri, serta tokoh agama dan tokoh masyarakat yang mengenakan pakaian adat nusantara, menambah khidmat suasana peringatan.
Dalam apel, Staf Ahli Wali Kota Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Surya Darmawati, membacakan sejarah singkat Kota Probolinggo yang berakar dari masa kejayaan Majapahit di bawah Raja Hayam Wuruk (1350–1389), sebagaimana tertuang dalam kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca.
Wali Kota dr. Aminuddin dalam amanatnya mengajak seluruh masyarakat untuk bersyukur atas kondisi Kota Probolinggo yang aman, tertib, dan kondusif. Ia menegaskan bahwa perjalanan panjang kota ini patut menjadi kebanggaan bersama. “Sejak ditetapkan sebagai kota administratif pada tahun 1950, salah satu tonggak penting adalah pembangunan Pelabuhan Tanjung Tembaga, yang memperkokoh posisi Kota Probolinggo sebagai pusat perdagangan regional,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dokter Amin menyoroti pembangunan infrastruktur strategis, seperti jalur kereta api dan jalan raya yang menghubungkan Probolinggo dengan Surabaya, Malang, dan daerah lainnya. Menurutnya, Probolinggo tumbuh pesat dengan kombinasi warisan budaya dan perkembangan modern. “Kota Probolinggo tetap mempertahankan identitasnya sebagai kota yang ramah, dinamis, dan kaya tradisi. Keberagaman ini adalah potensi besar yang harus kita jaga bersama,” tegasnya.
Rangkaian hari jadi ini tidak hanya berfokus pada seremoni, namun juga berbagai kegiatan lain, antara lain ziarah ke makam wali kota dan wakil wali kota terdahulu, yasinan dan istigasah di rumah dinas wali kota, rapat paripurna DPRD, hingga hiburan rakyat di Stadion Bayuangga. Tak ketinggalan, gowes bersama serta pawai budaya juga disiapkan untuk melibatkan partisipasi masyarakat secara luas.
Mengusung slogan “Probolinggo Bersolek”, Wali Kota menjelaskan bahwa makna bersolek bukan sekadar mempercantik tampilan kota, melainkan transformasi menuju kota yang bersih, elok, ramah, sejahtera, organik, serta mampu mengangkat potensi lokal secara edukatif dan kreatif. “Dengan semangat bersolek, kita perkuat karakter masyarakat, memperindah lingkungan, membangun ekonomi berkelanjutan, dan mengembangkan kreativitas lokal untuk masa depan yang inklusif dan bermartabat,” tandasnya.
Momentum apel ini juga diwarnai dengan penyerahan sejumlah penghargaan dan bantuan, antara lain: 52 bidang aset dari BPN (19 sawah dan 33 fasilitas umum) kepada Pemkot Probolinggo, Tunjangan Hari Tua (THT), penghargaan Pajak PBB-P2 untuk wajib pajak teladan, penghargaan lomba kinerja kelurahan dan lomba kesejahteraan keluarga, serta santunan anak yatim dan dhuafa dari Baznas.
Hal menarik datang dari perwakilan komunitas ojek online yang turut memberikan bunga kepada forkopimda dan tamu undangan, sebagai simbol dukungan atas keamanan dan kondusivitas kota, terutama pasca musibah yang menimpa komunitas ojol di Jakarta.
Dalam sambutannya, Wali Kota Aminuddin menyampaikan ucapan selamat hari jadi kepada seluruh warga. “Saya mengucapkan terima kasih. Dalam usia ke-666 tahun ini, pembangunan terus berjalan. Mari kita doakan bersama agar keamanan dan kondusivitas Kota Probolinggo selalu terjaga. Dengan kebersamaan Forkopimda dan masyarakat, kita pasti mampu mewujudkan cita-cita bersama,” serunya.
Sebagai penutup, 666 ekor burung merpati dilepaskan ke udara, melambangkan cinta damai dan harapan kesejahteraan bagi seluruh warga Kota Probolinggo. “Semoga doa dan rencana baik kita semua membawa kemakmuran bagi kota tercinta ini,” tutur Dokter Amin penuh harapan.
Reporter : Sayful
Sumber Berita : Kominfo Kota