Inovasi Mesin Otomatis Dari Universitas Panca Marga (UPM) Probolinggo Dukung Peningkatan Produksi Jamur Tiram

Probolinggo, Radarpatroli
Inovasi teknologi kembali hadir untuk mendukung peningkatan sektor pertanian dan usaha mikro. Tim dosen Universitas Panca Marga (UPM) Probolinggo berhasil menghadirkan mesin otomatis mixer dan press baglog jamur yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas sekaligus kapasitas produksi jamur tiram di Kabupaten Probolinggo. Teknologi ini secara khusus diperkenalkan kepada mitra kegiatan pengabdian kepada masyarakat, yaitu Koperasi Bromo Mandiri KTI yang diketuai oleh Bapak Cemplon. Minggu (07/09/2025.

Program ini merupakan bagian dari Hibah DPPM Kemdiktisaintek Tahun Anggaran 2025 yang mengusung tema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat (PKM). Kegiatan dilaksanakan oleh tim dosen UPM yang diketuai oleh Nourma Ulva Kumala Devi, S.Sos., M.Sos., dengan anggota Linda Kurnia S., S.Pd., M.Pd. dan Retno Sulistiyowati, S.P., M.P. Ketiganya merupakan dosen aktif yang berkomitmen menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat melalui inovasi teknologi tepat guna.
Dalam kegiatan yang berlangsung di salah satu sentra budidaya jamur tiram, tim memperkenalkan mesin berwarna biru dengan sistem otomatisasi pencampuran media (mixer) dan pencetakan baglog (press). Kehadiran mesin ini menjadi terobosan penting mengingat para petani jamur selama ini masih mengandalkan cara manual yang membutuhkan tenaga ekstra dan waktu yang panjang.

Menurut ketua tim, Nourma Ulva Kumala Devi, teknologi ini dirancang untuk menjawab tantangan keterbatasan kapasitas produksi yang dihadapi petani jamur tiram di Kabupaten Probolinggo.
“Dengan adanya mesin mixer dan press baglog otomatis, diharapkan produktivitas meningkat, kualitas media tanam lebih seragam, serta waktu produksi jauh lebih efisien,” ungkapnya.
Kegiatan pelatihan penggunaan mesin ini disambut antusias oleh anggota koperasi dan para petani jamur tiram. Mereka tidak hanya mendengarkan penjelasan teknis, tetapi juga terlibat langsung dalam praktik pembuatan baglog. Proses dimulai dari pencampuran bahan baku seperti serbuk kayu dan bekatul, hingga pengepresan ke dalam plastik khusus yang kemudian siap ditanami bibit jamur tiram.
Mesin ini bekerja dengan sistem pengadukan merata, sehingga media tanam memiliki kualitas lebih baik dibandingkan metode manual. Selain itu, kapasitas produksi dapat meningkat hingga beberapa kali lipat, memungkinkan petani memenuhi kebutuhan pasar yang kian bertambah, baik lokal maupun regional.

Tim pelaksana menekankan bahwa program ini tidak hanya sebatas pemberian teknologi, tetapi juga dilengkapi pendampingan berkelanjutan. Dengan begitu, petani mendapatkan dukungan teknis sekaligus penguatan manajemen usaha. Harapannya, inovasi ini mampu mendorong peningkatan pendapatan keluarga, memperluas lapangan kerja, dan mendukung kemandirian pangan lokal.
Kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat ini menjadi bukti nyata bahwa inovasi dapat menjadi motor penggerak kemajuan daerah. Kabupaten Probolinggo dengan potensi agribisnisnya yang besar memiliki peluang untuk menjadi salah satu sentra produksi jamur tiram unggulan di Jawa Timur.
Kehadiran mesin otomatis hasil karya tim dosen UPM Probolinggo diharapkan tidak hanya membantu efisiensi kerja petani, tetapi juga meningkatkan daya saing produk jamur tiram di pasar. Dengan pengelolaan yang profesional, produk jamur tiram asal Probolinggo berpotensi menembus pasar yang lebih luas, sekaligus memperkuat posisi daerah dalam sektor agribisnis nasional.
Melalui sinergi antara ilmu pengetahuan, teknologi, dan masyarakat, inovasi ini menjadi langkah nyata menuju kemandirian ekonomi berbasis potensi lokal. Mesin mixer dan press baglog jamur tiram dari UPM Probolinggo kini menjadi harapan baru bagi petani jamur di lereng Bromo.
Reporter : Sayful
Sumber Berita : UPM Probolinggo