Dosen Universitas Panca Marga Dorong UMKM De Paiton Naik Kelas Dengan Teknologi IoT Dan Digitalisasi Keuangan

Probolinggo, Radarpatroli
Sebuah langkah terobosan dilakukan untuk memajukan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Probolinggo. UMKM De Paiton, yang bergerak di bidang produksi black garlic, mendapat pelatihan intensif dari Shofia Hattarina, S.Pd., M.Pd., dosen Universitas Panca Marga (UPM). Kegiatan ini berlangsung di Desa Sumberejo, Paiton, pada Sabtu (13/9/2025).

Program ini merupakan bagian dari pengabdian masyarakat yang didanai oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Fokus utamanya adalah mendorong UMKM lokal naik kelas melalui penerapan teknologi Internet of Things (IoT) dan digitalisasi manajemen keuangan.
Dalam sesi pertama, Shofia memperkenalkan oven berbasis IoT yang dirancang khusus untuk proses fermentasi black garlic. Menurutnya, teknologi ini menjadi kunci untuk menjaga kualitas produk agar tetap konsisten.
“Proses fermentasi black garlic menuntut presisi mutlak. Suhu dan kelembaban harus stabil selama 30–40 hari. Dengan oven IoT, semua parameter ini bisa dikontrol dan dipantau secara real-time melalui smartphone. Teknologi ini meminimalisir kegagalan dan menjamin kualitas produk yang seragam,” jelas Shofia di hadapan para peserta.
Peserta diajak mencoba langsung penggunaan oven pintar tersebut. Melalui aplikasi, mereka dapat mengatur jadwal fermentasi, memantau kondisi, hingga menerima notifikasi jika terjadi perubahan suhu. Dengan begitu, proses produksi tidak lagi bergantung pada perkiraan manual semata.

Sesi kedua membahas pentingnya pencatatan keuangan modern. Shofia menekankan bahwa banyak UMKM sulit berkembang karena pencatatan keuangan yang tidak rapi.
“Hari ini kita belajar menggunakan aplikasi pembukuan digital yang mampu mencatat pemasukan, pengeluaran, hingga menghitung harga pokok produksi secara akurat. Dengan data yang jelas, pelaku usaha bisa mengetahui apakah usahanya untung atau tidak,” tambahnya.
Peserta terlihat antusias mengikuti sesi ini. Mereka berlatih langsung memasukkan data transaksi ke aplikasi yang sudah dipandu, sehingga dapat merasakan manfaat pencatatan digital secara nyata.
Salah satu karyawan UMKM De Paiton, Ibu Sumiati, mengaku sangat terbantu dengan pelatihan tersebut.
“Ini bukan sekadar pelatihan biasa, tapi ilmu yang mengubah pola pikir dan cara kerja kami. Selama ini produksi black garlic seperti bekerja dalam ‘kegelapan’, hanya mengandalkan perasaan. Dengan oven IoT, segalanya menjadi terukur. Ditambah lagi pembukuan digital membuat kami lebih profesional dalam mengelola usaha. Terima kasih kepada Kemenristekdikti dan Ibu Shofia atas kesempatan ini,” ungkapnya.
Keberhasilan kegiatan ini membuktikan bahwa sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan pelaku UMKM dapat mempercepat transformasi ekonomi desa. Dengan dukungan teknologi tepat guna dan pengelolaan keuangan modern, UMKM De Paiton optimis mampu bersaing di pasar yang lebih luas dan menjadi contoh sukses transformasi digital berbasis produk lokal unggulan.
Reporter : Sayful
Sumber Berita : UPM Probolinggo