Kota Probolinggo Berduka, Wali Kota Periode 2004–2014 H. Muhammad Buchori Tutup Usia

0
WhatsApp Image 2025-09-15 at 11_03_07
Bagikan

Probolinggo, Radarpatroli 

Innalillahi wa inna ilaihi roji’un. Kota Probolinggo berduka mendalam. Salah satu putra terbaiknya, Wali Kota Probolinggo periode 2004–2014, H. Muhammad Buchori, berpulang ke rahmatullah pada Senin pagi (15/9) di usia 71 tahun. Sosok yang dikenal memimpin dengan hati ini meninggalkan jejak kepemimpinan dan keteladanan yang akan terus dikenang masyarakat.

Kabar duka ini segera menyebar luas di tengah masyarakat. Wali Kota Probolinggo saat ini, dr. Aminuddin, langsung menunda seluruh agenda kegiatan pemerintahannya demi bertakziah ke rumah duka di Jalan Raya Bromo KM 5. Ia hadir bersama rombongan, di antaranya Penjabat Sekda Kota Probolinggo Rey Suwigtyo, para asisten, staf ahli, kepala perangkat daerah, camat, dan lurah.

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Aminuddin menyampaikan rasa kehilangan mendalam. “Saya atas nama pribadi, pemerintah, dan seluruh masyarakat Kota Probolinggo menyampaikan duka cita yang mendalam. Kita semua kehilangan sosok yang sangat berjasa dan menjadi teladan bagi banyak orang,” ucapnya penuh haru.

Ia juga mengenang almarhum sebagai seorang guru dan panutan. “Beliau adalah guru bagi kita semua. Bahkan satu bulan setengah yang lalu, saat pertama kali dirawat, beliau masih sempat berbincang dengan saya tentang bagaimana membangun Kota Probolinggo ke depan. Sampai akhir hayatnya, pikirannya tetap untuk kota ini,” tambahnya.

Sementara itu, Indi Eko, putra pertama almarhum, mewakili keluarga menyampaikan rasa terima kasih atas doa dan perhatian masyarakat. Indi menuturkan bahwa almarhum menghembuskan napas terakhirnya di RSUD dr. Moch. Saleh setelah menjalani perawatan intensif akibat komplikasi yang dideritanya selama 53 hari.

“Terima kasih kepada semuanya yang telah mendoakan ayah kami. Mohon dimaafkan jika ada kesalahan beliau semasa hidup. Semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT,” ucap Indi dengan suara bergetar.

Jenazah almarhum dimakamkan di TPU Brantas, sekitar 100 meter ke arah selatan lampu merah Pilang. Ribuan warga dari berbagai lapisan masyarakat terlihat hadir untuk memberikan penghormatan terakhir. Jalan menuju lokasi pemakaman penuh sesak dengan warga yang ingin ikut mengiringi kepergian sosok pemimpin yang mereka cintai.

Salah seorang warga, Nur Purwati (39) asal Kelurahan Pakistaji, Kecamatan Wonoasih, mengaku sangat kehilangan. “Beliau bukan hanya orang tua bagi keluarganya, tapi juga bagi kami, warga yang mencintainya. Kami turut menyaksikan bahwa almarhum orang baik,” ungkapnya sambil menahan tangis.

H. Muhammad Buchori lahir di Probolinggo pada 22 Juni 1954. Selama dua periode kepemimpinannya (2004–2014), ia dikenal sebagai figur yang sederhana, dekat dengan masyarakat, dan selalu terbuka dalam mendengar aspirasi rakyat.

Ia merupakan suami dari Hj. Rukmini, yang juga pernah menjabat sebagai Wali Kota Probolinggo periode 2014–2019. Dari pernikahannya, almarhum dikaruniai empat orang anak. Salah satunya adalah Ina Dwi Lestari, yang kini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Probolinggo periode 2025–2030, melanjutkan semangat pengabdian keluarga Buchori-Rukmini untuk Kota Probolinggo.

Wafatnya H. Muhammad Buchori menjadi kehilangan besar bagi masyarakat Probolinggo. Namun, dedikasi, semangat, dan teladannya akan tetap hidup dalam ingatan warga sebagai warisan berharga yang tidak akan pernah pudar.

Reporter : Sayful

Sumber Berita : Kominfo Kota 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kalau Wartawan Jangan Copas Lahhhh!!!