DKUPP Kabupaten Probolinggo Dorong Pertumbuhan UMKM Lokal, CV Seven Beauty Nature Jadi Contoh Nyata

Probolinggo, Radarpatroli
Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan, dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Probolinggo terus memperkuat perannya dalam mendorong pertumbuhan UMKM lokal. Salah satu langkah nyata diwujudkan melalui kegiatan pembinaan terhadap CV Seven Beauty Nature, sebuah UMKM inovatif asal Desa Tanjungrejo, Kecamatan Tongas, yang memproduksi kosmetik berbahan dasar daun bidara, Rabu (17/9/2025).

Kegiatan pembinaan ini dipimpin langsung oleh Kepala DKUPP Kabupaten Probolinggo Taufik Alami, didampingi Ketua Komisi 2 DPRD Kabupaten Probolinggo Reno Handoyo, serta anggota DPRD Nurul Laila Kusnia dan Edi Susanto, bersama Kepala UPT Metrologi Legal Diyah Setyo Rini. Kehadiran rombongan ini disambut hangat oleh Ahmad Jaelani, pemilik CV Seven Beauty Nature, yang kemudian mengajak mereka meninjau langsung proses produksi hingga penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) di rumah produksinya.
Dalam kesempatan tersebut, Ahmad menceritakan perjalanan usahanya yang berawal pada tahun 2018 dengan nama UD Sidr Al-Jailani, yang hanya menjual produk mentahan berbasis daun bidara seperti daun kering, bubuk bidara, hingga teh celup. Melihat respons positif dari pasar dan dorongan dari orang-orang terdekat, ia berinovasi mengembangkan produk kosmetik berbahan utama bubuk bidara.
“Dari opini dan masukan teman serta keluarga, akhirnya saya mencoba menciptakan produk kosmetik golongan B dengan bahan utama bubuk bidara. Alhamdulillah, sejak 2019 usaha ini berkembang menjadi CV Seven Beauty Nature dengan merek dagang 7 Bidara, yang kini memproduksi sabun, sampo, minyak urut, hingga deodoran,” jelas Ahmad.
Produk-produk yang dihasilkan menggunakan bahan alami pilihan seperti coconut oil, Cocamidopropyl Betaine (CAPB), soda api (NaOH), serta tambahan bahan pendukung lain sesuai varian produk. Seluruhnya telah dilengkapi legalitas usaha, mulai dari Nomor Induk Berusaha (NIB), izin edar BPOM, hingga sertifikat halal.
“Kami berkomitmen menjaga kualitas produk dengan legalitas yang lengkap agar konsumen merasa aman dan nyaman,” tambah Ahmad.
Ahmad juga mengungkapkan alasan memilih industri kosmetik. Selain prospek pasar yang tinggi, khususnya di kalangan anak muda, kosmetik adalah sektor yang terus berkembang mengikuti tren zaman. “Kosmetik kini sangat digemari anak muda. Dengan inovasi berbasis bahan alami seperti daun bidara, kami yakin produk ini punya masa depan cerah,” tegasnya.
Dalam hal pemasaran, CV Seven Beauty Nature memanfaatkan berbagai platform digital. Ahmad mengaku aktif menggunakan marketplace dan siaran langsung (live) melalui TikTok untuk memperluas jangkauan konsumen. “Kami menyusun strategi digital marketing sendiri, agar pemasaran lebih tepat sasaran dan efisien. Hasilnya cukup signifikan,” jelasnya.
Kepala DKUPP Kabupaten Probolinggo, Taufik Alami, menilai bahwa pengembangan produk berbasis kearifan lokal seperti ini adalah bukti nyata potensi ekonomi desa. “Hari ini kami melakukan pembinaan terhadap CV Seven Beauty Nature yang memproduksi sabun, sampo, deodoran, dan minyak urut dari bahan lokal daun bidara. Produk ini tidak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga membawa identitas khas daerah,” ujarnya.
Taufik menambahkan, pembinaan ini merupakan tindak lanjut dari aspirasi masyarakat yang disampaikan Edi Susanto, anggota Komisi 2 DPRD dari Daerah Pemilihan 6. “Pak Edi melihat potensi besar di Desa Tanjungrejo. Kami dari DKUPP langsung menindaklanjuti dengan pembinaan awal terkait legalitas usaha, proses produksi, pelabelan, hingga strategi pemasaran,” terangnya.
Meski sebagian produk sudah memiliki izin edar dari BPOM, Taufik menilai penyempurnaan tetap diperlukan agar produk semakin siap menembus pasar regional bahkan nasional. “Legalitas sudah ada, tinggal penyempurnaan kualitas dan branding agar makin kompetitif. Dengan begitu, produk-produk asli Desa Tanjungrejo ini bisa menjadi kebanggaan Kabupaten Probolinggo,” tambahnya.
Lebih dari sekadar potensi ekonomi, Taufik menekankan peran UMKM seperti CV Seven Beauty Nature dalam pembangunan sosial masyarakat desa. “Keberadaan UMKM ini bisa menyerap tenaga kerja lokal, mengurangi pengangguran, bahkan mengajak remaja untuk berkegiatan positif sehingga terhindar dari kenakalan remaja. Dampaknya bukan hanya ekonomi, tetapi juga sosial,” tegasnya.
Sebagai bentuk dukungan berkelanjutan, DKUPP akan memasukkan produk 7 Bidara ke dalam program Si Madu (Sistem Manajemen Pembangunan Pengembangan UMKM Terpadu), sebuah aplikasi resmi Pemkab Probolinggo untuk pembinaan UMKM. “Lewat Si Madu, UMKM seperti CV Seven Beauty Nature akan mendapatkan pendampingan lebih terpadu, termasuk promosi dan pemasaran berbasis digital. Ini adalah bentuk komitmen pemerintah daerah dalam mengawal perkembangan UMKM secara berkelanjutan,” pungkas Taufik.
Dengan pembinaan yang berkesinambungan, sinergi antara pemerintah, DPRD, dan pelaku UMKM diharapkan dapat menjadikan produk kosmetik berbahan lokal daun bidara asal Probolinggo ini tidak hanya eksis di pasar regional, tetapi juga mampu menembus pasar nasional bahkan internasional.
Reporter : Sayful
Sumber Berita : Kominfo Kab.