Pemkot Probolinggo Salurkan BLT DBHCHT Tahap I kepada 3.708 Penerima Manfaat

Probolinggo, Radarpatroli
Pemerintah Kota Probolinggo melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahap I. Kegiatan ini dilaksanakan secara serentak pada Senin (29/9) bertempat di Pendapa Kecamatan Kanigaran, dan rencananya berlangsung selama dua hari hingga Selasa (30/9) di lima kecamatan se-Kota Probolinggo.

Sekretaris Dinsos PPPA, Lucia Aries, menjelaskan bahwa penyaluran BLT DBHCHT ini memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menekan angka kemiskinan, sekaligus memberikan perlindungan sosial bagi warga yang benar-benar membutuhkan. “Bantuan ini merupakan wujud perhatian pemerintah kepada masyarakat, khususnya mereka yang terdampak langsung maupun tidak langsung dari industri hasil tembakau,” ungkapnya.
Dalam rincian penyaluran, terdapat 3.708 penerima manfaat yang berhak mendapatkan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp900 ribu untuk periode Juli hingga September 2025, dengan nominal Rp300 ribu per bulan. “Adapun penerima manfaat terdiri dari buruh pabrik rokok sebanyak 37 orang, buruh tani tembakau 95 orang, masyarakat miskin desil 1–5 sebanyak 3.511 orang, serta anak-anak stunting desil 1–5 sebanyak 65 anak,” jelas Lucia.
Selain itu, distribusi penerima manfaat juga tersebar di seluruh kecamatan di Kota Probolinggo. Kecamatan Kanigaran menjadi penerima terbanyak dengan jumlah 1.130 orang, disusul Kecamatan Mayangan 766 orang, Kecamatan Kedopok 612 orang, Kecamatan Wonoasih 652 orang, serta Kecamatan Kademangan sebanyak 548 orang. Pada kesempatan ini pula, pemerintah menyerahkan Kartu Amanah sebagai tanda penerima bantuan resmi yang akan mempermudah masyarakat dalam penyaluran bantuan berikutnya.
Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, yang turut hadir dalam kegiatan ini menegaskan bahwa penyaluran BLT DBHCHT tahap I dilakukan secara selektif berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Indonesia (DTSEIN) yang diverifikasi langsung oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Langkah ini dilakukan demi memastikan bantuan tepat sasaran dan tidak tumpang tindih dengan program bantuan sosial lain seperti PKH. “Total ada 3.708 penerima manfaat, semuanya adalah warga yang tidak menerima bansos lain. Ini adalah komitmen saya bersama Wakil Wali Kota Ibu Ina agar masyarakat yang benar-benar membutuhkan dapat merasakan bantuan ini,” tegasnya.
Lebih lanjut, Wali Kota Aminuddin menekankan bahwa BLT DBHCHT bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, melainkan juga sebagai stimulus perekonomian masyarakat. “Harapan kami, bantuan ini bisa memicu semangat masyarakat untuk bangkit secara ekonomi. Jangan hanya dipakai habis untuk kebutuhan harian, tapi gunakan sebagian untuk modal usaha. Dengan begitu, manfaatnya bisa lebih berkelanjutan,” ujarnya.

Sebagai bentuk dukungan lanjutan, Pemkot Probolinggo melalui Koperasi Merah Putih (KMP) telah menyiapkan program pinjaman modal usaha tanpa bunga hingga Rp5 juta, dengan persyaratan yang mudah. Masyarakat cukup membawa KTP untuk mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB) di kelurahan, Mal Pelayanan Publik (MPP), atau bahkan di depan kantor Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan (DKUMP) yang dibuka hingga malam hari secara gratis. “Dengan KMP, masyarakat tidak hanya mendapat modal, tapi juga hak kelola dan hak swamitra, sehingga usaha bisa berjalan mandiri dan berkelanjutan,” terang Dokter Aminuddin.
Ia pun menegaskan bahwa kesejahteraan masyarakat tidak hanya bergantung pada jumlah bantuan yang diberikan, tetapi juga pada kemauan untuk memanfaatkannya secara produktif. “Insyaallah, jika bantuan ini digunakan dengan baik, maka bukan hanya 3.708 penerima manfaat yang merasakan dampaknya, melainkan seluruh masyarakat Kota Probolinggo bisa meraih kemakmuran bersama,” pungkasnya.
Salah satu penerima manfaat, Erwin, warga Kelurahan Kebonsari Kulon RT 4 RW 16 yang berprofesi sebagai tukang pijat, menyampaikan rasa syukur atas bantuan yang diterimanya. Sejak tahun 1996, ia sudah membuka jasa pijat mandiri dan juga menerima panggilan ke rumah pelanggan. “Ya nanti saya belikan minyak, handuk kecil, sprei, dan mungkin ganti kasur kalau sudah jelek. Itu kan juga sangat dibutuhkan untuk usaha saya sehari-hari,” ungkapnya penuh haru.
Dengan adanya penyaluran BLT DBHCHT tahap I ini, Pemerintah Kota Probolinggo berharap masyarakat penerima manfaat dapat semakin berdaya, mandiri, dan perlahan keluar dari jerat kemiskinan. Program ini sekaligus menjadi bukti nyata bahwa pemerintah hadir secara langsung dalam memberikan perlindungan sosial dan dorongan ekonomi bagi warganya.
Reporter : Sayful
Sumber Berita : Kominfo Kota