Wali Kota Dan DPRD Probolinggo Kompak Dukung Literasi Berbasis Budaya Lokal

Probolinggo, Radarpatroli
Sebanyak 60 peserta yang berasal dari kalangan pegiat literasi, pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Kepenulisan Berbasis Konten Budaya Lokal. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai Senin hingga Rabu (29 September 1 Oktober 2025), bertempat di Aula UPTD BLK Kota Probolinggo.

Acara dibuka langsung oleh Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya menulis sebagai salah satu cara menjaga warisan budaya daerah. Menurutnya, Kota Probolinggo menyimpan kekayaan budaya, wisata sejarah, hingga kesenian lokal yang bisa menjadi sumber inspirasi tak terbatas.
“Satu tempat bisa dijadikan satu buku. Apa saja yang ada di Kota Probolinggo ini bisa ditulis menjadi cerita. Sudah banyak bahan yang tersedia, tinggal bagaimana kita mengolahnya menjadi karya yang menarik melalui bimbingan dari para ahli. Jika dilakukan dengan serius, tulisan ini bisa menjadi karya yang tak lekang oleh waktu,” ujar Wali Kota.
Ia berharap peserta tidak hanya sekadar mendapatkan ilmu, tetapi juga mampu mempraktikkan hasil bimbingan dengan menghasilkan karya nyata, baik berupa buku, artikel, maupun konten kreatif lainnya.
Bimtek ini lahir dari keprihatinan terhadap derasnya arus globalisasi dan perkembangan teknologi yang kerap membuat budaya lokal tersisih, terutama di kalangan generasi muda. Dengan menulis, tradisi, cerita rakyat, hingga nilai-nilai kearifan lokal dapat terus terdokumentasi, diperkenalkan, sekaligus diwariskan kepada generasi mendatang.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Probolinggo, Wahono Arifin, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan membekali peserta dengan keterampilan menulis sekaligus mencetak penulis-penulis baru yang mampu mengangkat budaya lokal.
“Selain meningkatkan kompetensi penulis pemula, kegiatan ini juga untuk menambah jumlah penulis kreatif di daerah, mengembangkan konten literasi berbasis kearifan lokal, serta menciptakan ekosistem kepenulisan di Kota Probolinggo,” jelasnya.
Ia menambahkan, kegiatan ini juga diharapkan melahirkan karya-karya yang bisa menjadi referensi penting bagi dunia pendidikan maupun promosi budaya Kota Probolinggo.
Selama tiga hari, peserta mendapatkan materi dari sejumlah narasumber berkompeten. Indra Tjahyadi, seorang penulis sekaligus Ketua Komite Sastra Dewan Kesenian Jawa Timur dan dosen Universitas Panca Marga, memberikan wawasan mengenai pentingnya menggali budaya lokal sebagai sumber ide penulisan. Stebby Julionatan, yang dikenal sebagai penulis produktif, membagikan pengalaman teknis tentang bagaimana merangkai tulisan agar lebih komunikatif dan menarik pembaca.
Selain itu, Sudarmanto, Penanggung Jawab Penerbit Jundan Pustaka, memberikan materi seputar proses penerbitan, mulai dari penyuntingan naskah, tata cara mengirim tulisan ke penerbit, hingga strategi promosi buku. Tak hanya itu, perwakilan dari DPRD Kota Probolinggo juga turut hadir memberikan materi, menekankan peran penting literasi dalam memperkuat identitas daerah dan membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan budaya lokal.
Kegiatan ini terselenggara berkat dukungan Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Tahun Anggaran 2025 dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Dengan dukungan pendanaan tersebut, peserta tidak hanya mendapatkan pembekalan ilmu, tetapi juga fasilitas berupa modul, materi cetak, serta pendampingan langsung dari para narasumber.
Bimtek ini juga menjadi momen istimewa karena sekaligus menjadi persembahan terakhir dari Wahono Arifin, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Probolinggo, sebelum memasuki masa purna tugas pada Oktober mendatang. Banyak peserta dan panitia yang memberikan apresiasi atas dedikasi Wahono selama ini dalam membangun budaya literasi di Kota Probolinggo.
Di penghujung acara, beberapa peserta menyampaikan testimoni mengenai manfaat yang mereka peroleh. Mereka mengaku mendapatkan wawasan baru sekaligus motivasi untuk menulis, terutama dalam mengangkat tema-tema budaya lokal yang selama ini jarang tersentuh.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan lahir generasi penulis baru dari Kota Probolinggo yang tidak hanya menulis untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk masyarakat luas. Karya-karya yang lahir dari Bimtek ini diharapkan mampu memperkuat identitas lokal, memperkaya literatur tentang Probolinggo, dan pada akhirnya menjadikan kota ini sebagai salah satu pusat pengembangan literasi berbasis budaya di Jawa Timur.
Reporter : Sayful
Sumber Berita : Kominfo Kota