Lomba Harmoni Lagu Anak Indonesia Ceria Dan Budaya Semarak Di Seruni Point, Bromo

0
WhatsApp-Image-2025-10-05-at-09.28.34
Bagikan

Probolinggo, Radarpatroli 

Direktorat Guru PAUD dan Pendidikan Nonformal (PNF) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI menggelar Lomba Harmoni Lagu Anak Indonesia Ceria dan Budaya, Sabtu (4/10/2025) di Amphiteater Jembatan Kaca Seruni Point, kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.

Kegiatan yang mengangkat tema “Pelestarian Lagu Anak dan Budaya” ini berlangsung meriah dan penuh makna di tengah panorama alam Gunung Bromo yang menawan. Acara tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto yang hadir mewakili Bupati Probolinggo, serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo Dwijoko Nurjayadi, jajaran pejabat Kemendikdasmen RI, dan para pendidik dari berbagai satuan pendidikan di wilayah Sukapura.

Lomba ini menampilkan lagu-lagu dari album KICAU (Karya Cipta Lagu Pembelajaran Anak Usia Dini) sebuah program inovatif dari Kemendikdasmen RI yang berisi 40 lagu anak dalam dua volume. Album ini diciptakan sebagai bentuk kepedulian terhadap minimnya lagu anak-anak baru di Indonesia. Melalui lagu-lagu KICAU, Kemendikdasmen berharap dapat menghadirkan kembali semangat keceriaan anak-anak Indonesia sekaligus memperkuat pendidikan karakter dan budaya bangsa.

Direktur Guru PAUD dan PNF Kemendikdasmen RI Suparto menjelaskan bahwa lomba ini merupakan bagian dari gerakan nasional untuk menghidupkan kembali lagu anak-anak Indonesia yang sarat nilai moral, budaya, dan edukasi.

“Kami ingin lagu anak kembali menjadi bagian dari keseharian anak-anak Indonesia. Melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah, kegiatan seperti ini diharapkan bisa menumbuhkan kecintaan terhadap lagu anak yang mencerdaskan dan membangun karakter,” ungkapnya.

Ia menambahkan, kolaborasi antara Kemendikdasmen dan Pemerintah Kabupaten Probolinggo diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk turut mengangkat nilai-nilai lokal dan budaya melalui karya seni anak-anak.

Ketua Panitia Hendrayatna menyebutkan bahwa lomba ini diikuti oleh 20 peserta dari jenjang PAUD, TK, dan SD Kecamatan Sukapura. Setiap peserta tampil membawakan lagu-lagu KICAU dengan penuh semangat dan ekspresi ceria.

“Animo peserta sangat tinggi. Anak-anak begitu antusias mengikuti lomba ini, apalagi dengan lokasi yang indah di Seruni Point. Ini menjadi ajang edukatif sekaligus rekreatif bagi mereka,” ujarnya.

Para peserta tampil di panggung terbuka berlatar pemandangan alam Bromo yang memesona. Sorak gembira orang tua dan guru yang mendampingi menambah semarak suasana lomba, menjadikan acara ini tidak hanya kompetitif tetapi juga penuh nilai kebersamaan dan apresiasi seni anak.

Dari hasil penilaian dewan juri, juara pertama diraih oleh Daveera Alena Nove Ardinata dari SDN Sukapura 1, juara kedua diraih oleh Ni Luh Retno Fitrianata dari TK Tri Dharma Wonotoro, dan juara ketiga diraih oleh Mikaila Zahrotussifa dari SDN Pakel 2.

Ketiga pemenang menerima piala, tas sekolah, serta perlengkapan belajar sebagai bentuk apresiasi atas kreativitas dan semangat mereka dalam membawakan lagu-lagu anak Indonesia. Para juri menilai ketiganya mampu menyampaikan pesan dan makna lagu dengan ekspresi yang menyentuh dan menggugah semangat.

Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Kemendikdasmen RI atas pelaksanaan lomba ini di kawasan wisata nasional Bromo.

“Menjadi tuan rumah kegiatan yang sarat nilai budaya dan edukasi di kawasan wisata nasional merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami. Ini tidak hanya mengenalkan keindahan alam Probolinggo, tetapi juga menunjukkan komitmen kami dalam mendukung pelestarian lagu dan budaya anak bangsa,” ujarnya.

Ugas menegaskan bahwa lagu anak bukan sekadar hiburan, tetapi juga media pembelajaran efektif untuk menanamkan nilai-nilai moral, pendidikan, dan budaya sejak dini.

“Pendidikan anak usia dini tidak hanya soal akademik, tetapi juga tentang pembentukan karakter dan pengenalan budaya. Program seperti KICAU ini membuktikan bahwa lagu anak dapat mencerdaskan sekaligus membentuk generasi berkarakter dan berbudaya,” pungkasnya.

Lomba Harmoni Lagu Anak Indonesia Ceria dan Budaya di Seruni Point bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga menjadi wujud nyata sinergi antara dunia pendidikan, pemerintah daerah, dan pelaku seni dalam menghidupkan kembali tradisi musik anak Indonesia.

Dengan latar indah panorama Gunung Bromo, kegiatan ini menghadirkan harmoni antara edukasi, budaya, dan alam, mencerminkan semangat Indonesia yang beragam namun tetap satu dalam melestarikan nilai-nilai luhur bangsa.

Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan generasi muda Indonesia tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, berkarakter, berbudaya, dan bangga terhadap karya bangsa sendiri.

Reporter : Sayful

Sumber Berita : Kominfo Kab.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kalau Wartawan Jangan Copas Lahhhh!!!