Gerakan Pangan Murah Warnai Peringatan Hari Pangan Sedunia Ke-45 Di Kota Probolinggo

Probolinggo, Radarpatroli
Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia ke-45, Pemerintah Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Pemerintah Kota Probolinggo kembali menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk kedua kalinya di tahun 2025. Kegiatan ini dipusatkan di halaman depan Kantor Wali Kota Probolinggo dan menjadi langkah strategis pemerintah dalam menjaga stabilitas pasokan serta harga bahan pangan pokok menjelang akhir tahun.

Acara yang berlangsung sejak pagi ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Probolinggo dr. H. Aminuddin, M.Kes., didampingi Wakil Wali Kota Hj. Ina Dwi Lestari, S.E., para staf ahli, asisten daerah, Kepala DKPPP Kota Probolinggo Fitriawati, serta Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, Pujiati Ningsih. Hadir pula sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, perwakilan Bulog, Gapoktan, dan UMKM binaan DKPPP yang ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya, Wali Kota Aminuddin menyampaikan bahwa kegiatan GPM ini merupakan bentuk nyata sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah daerah untuk memastikan masyarakat memperoleh akses terhadap pangan dengan harga terjangkau tanpa mengorbankan kualitas. Menurutnya, momentum Hari Pangan Sedunia harus dijadikan refleksi bersama bahwa ketersediaan pangan yang cukup, aman, dan bergizi adalah hak setiap warga negara.
“Kegiatan seperti ini sangat efektif dalam menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat. Apalagi saat ini harga beras di pasaran masih cukup tinggi, maka langkah-langkah seperti Gerakan Pangan Murah ini menjadi solusi konkret agar masyarakat tetap bisa memenuhi kebutuhan pokoknya,” ungkap Wali Kota.
Ia juga menambahkan bahwa Pemerintah Kota Probolinggo akan menindaklanjuti kegiatan ini dengan menjadwalkan pasar murah secara berkala di berbagai kecamatan. Langkah ini sejalan dengan strategi pengendalian inflasi daerah serta komitmen Pemkot dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan merata.
Sementara itu, Pujiati Ningsih, selaku perwakilan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, menjelaskan bahwa Gerakan Pangan Murah merupakan bagian dari program pemerintah provinsi yang digelar di sejumlah daerah di Jawa Timur sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian terhadap kondisi ekonomi masyarakat.
“Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga bahan pangan pokok, terutama menjelang akhir tahun di mana biasanya harga-harga cenderung naik. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk memperkenalkan produk-produk lokal dan UMKM binaan kami kepada masyarakat luas,” ujar Pujiati.
Ia juga menegaskan bahwa tidak ada pembatasan pembelian bagi pengunjung, kecuali untuk komoditas beras yang dibatasi maksimal dua sak (10 kilogram) per orang agar pemerataan bisa terwujud. Pemerintah ingin memastikan bahwa setiap warga memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan bahan pangan murah.
Sejak pagi, suasana di lokasi acara tampak ramai dan penuh antusiasme. Ratusan warga dari berbagai kelurahan memadati area depan kantor wali kota untuk mendapatkan bahan pangan dengan harga terjangkau. Pegawai Pemkot, ibu-ibu PKK, hingga masyarakat umum terlihat berbelanja dengan tertib.
Salah satu warga, Retno Cinde dari Kelurahan Mangunharjo, mengaku sangat senang dengan adanya kegiatan ini.
“Saya tahu dari kegiatan PKK. Harganya jauh lebih murah dibandingkan di pasar, jadi bisa beli beras, gula, dan minyak sekaligus. Semoga kegiatan seperti ini bisa diadakan rutin, karena benar-benar membantu masyarakat kecil,” ujarnya dengan wajah sumringah.
Berbagai bahan pangan disediakan dalam kegiatan tersebut. Perum Bulog menyalurkan 5 ton beras SPHP seharga Rp57.000 per 5 kilogram dan 2 ton beras premium dengan harga Rp73.000 per 5 kilogram. PG Wonolangan turut berpartisipasi dengan menyiapkan 50 kilogram gula pasir yang dijual Rp15.000 per kilogram. Selain itu, tersedia pula minyak goreng, telur, cabai, bawang merah, ikan asap, dan produk frozen food dari Gapoktan dan mitra peternak binaan DKPPP.
Kegiatan ini juga menjadi wadah promosi bagi pelaku UMKM. Berbagai produk olahan lokal seperti keripik tempe, sambal kemasan, minuman herbal, dan abon ikan turut dipamerkan. Salah satu pelaku UMKM, Endang (67), yang memproduksi abon ikan tuna, mengaku bangga bisa ikut serta.
“Terima kasih kepada Pemkot yang sudah memberi kesempatan kami ikut di kegiatan besar seperti ini. Lewat acara ini, produk kami jadi lebih dikenal dan penjualannya meningkat,” katanya penuh semangat.
Wali Kota Aminuddin yang berkeliling meninjau setiap stan UMKM sempat mencicipi produk olahan bakso ikan kakap dan dori segar produksi UMKM KHY Sumber Segoro. Beliau memuji cita rasa serta kandungan gizinya yang tinggi dan menyebut produk tersebut sangat cocok untuk mendukung program Makanan Bergizi (MBG) yang tengah digalakkan pemerintah kota.
“Produk lokal seperti ini harus terus kita dorong agar naik kelas. Selain bisa memperkuat ketahanan pangan, juga membuka lapangan kerja dan menumbuhkan ekonomi kreatif di daerah,” ujarnya.
Selain pasar murah, kegiatan ini juga diisi dengan edukasi gizi seimbang dan pangan aman yang disampaikan oleh petugas DKPPP. Masyarakat diajak memahami pentingnya memilih bahan makanan yang sehat, bergizi, dan tidak mengandung bahan berbahaya. Sosialisasi ini sejalan dengan tema Hari Pangan Sedunia tahun ini, yaitu “Pangan Aman, Gizi Seimbang, untuk Dunia yang Berkelanjutan.”
Gerakan Pangan Murah kali ini mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Pemerintah Kota Probolinggo menilai bahwa kegiatan semacam ini tidak hanya mampu menekan inflasi, tetapi juga menjadi wujud nyata dari komitmen pemerintah dalam menyejahterakan masyarakat melalui stabilisasi harga dan pemerataan akses pangan.
Dengan semangat peringatan Hari Pangan Sedunia ke-45, Pemerintah Kota Probolinggo bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur bertekad untuk terus menghadirkan solusi berkelanjutan dalam mendukung kemandirian pangan, memperkuat ekonomi lokal, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Pangan adalah hak dasar rakyat. Pemerintah akan terus memastikan tidak ada warga yang kesulitan mendapatkan bahan pokok. Sinergi ini akan terus kita jaga agar Probolinggo semakin tangguh dan mandiri dalam ketahanan pangan,” pungkas Wali Kota Aminuddin.
Reporter : Sayful
Sumber Berita : Kominfo Kota