Bupati Probolinggo Tinjau Infrastruktur Pasca Bencana Di Krejengan, Pastikan Hasil Rehabilitasi Berfungsi Optimal

0
WhatsApp-Image-2025-10-14-at-15.04.57-2
Bagikan

Probolinggo, Radarpatroli 

Bupati Probolinggo, dr. Mohammad Haris, M.Kes atau yang akrab disapa Gus Haris, bersama jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap sejumlah fasilitas umum (fasum) yang terdampak bencana di wilayah Kecamatan Krejengan, Selasa (14/10/2025).

Salah satu lokasi yang menjadi fokus utama dalam kegiatan monev kali ini adalah jembatan penghubung antar desa di Desa Seboroh. Infrastruktur vital tersebut sebelumnya sempat rusak parah akibat bencana alam, namun kini telah selesai diperbaiki dan kembali difungsikan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari, terutama dalam hal mobilitas warga dan distribusi hasil pertanian.

Kegiatan monev yang dilakukan Pemkab Probolinggo ini difokuskan pada pengecekan kondisi infrastruktur pasca rehabilitasi, guna memastikan bahwa hasil pembangunan yang telah dikerjakan benar-benar kokoh, aman, dan memberikan manfaat optimal bagi masyarakat. Pemerintah ingin memastikan setiap pembangunan yang dilakukan tidak hanya bersifat sementara, tetapi juga berkelanjutan dan berdampak langsung terhadap kesejahteraan warga.

Turut mendampingi Bupati Probolinggo dalam kegiatan tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Hengki Cahjo Saputra, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Oemar Sjarief, serta sejumlah pejabat perangkat daerah terkait lainnya. Mereka bersama-sama meninjau langsung kondisi fisik jembatan, talud penahan tanah (TPT), serta drainase di sekitar area terdampak bencana.

Selain melakukan pengecekan teknis, Gus Haris juga menyempatkan diri berdialog langsung dengan warga sekitar untuk mendengarkan aspirasi dan masukan dari masyarakat mengenai kondisi infrastruktur yang telah diperbaiki. Dialog tersebut berlangsung hangat dan penuh keakraban. Warga mengungkapkan rasa terima kasih kepada pemerintah daerah yang telah merespons cepat kerusakan pasca bencana, sehingga aktivitas masyarakat kini kembali normal.

Dalam kesempatan itu, Gus Haris menegaskan bahwa kegiatan monitoring dan evaluasi merupakan langkah penting untuk memastikan keberlanjutan fungsi bangunan infrastruktur, khususnya jembatan dan TPT yang dibangun setelah terjadinya bencana beberapa waktu lalu. Ia menekankan pentingnya aspek pemeliharaan agar hasil pembangunan tidak cepat rusak dan bisa memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.

“Hari ini kami melakukan kontrol lapangan terhadap beberapa pembangunan pasca bencana. Di awal masa pemerintahan kami, ada sekitar lima jembatan yang rusak berat dan lebih dari sepuluh titik yang membutuhkan perbaikan TPT serta plengsengan. Sekarang sebagian besar sudah selesai dan sudah bisa dimanfaatkan warga,” jelas Gus Haris.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa kegiatan monev juga merupakan bentuk tanggung jawab moral dan teknis pemerintah terhadap kualitas pembangunan. “Kami ingin memastikan bahwa hasil pembangunan tetap terawat dan bisa digunakan dengan aman oleh masyarakat untuk waktu yang lama. Pemerintah daerah memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga keselamatan masyarakat, sehingga kegiatan kontrol seperti ini akan terus kami lakukan secara rutin dan berkala,” tegasnya.

Dalam peninjauan tersebut, Bupati Probolinggo juga memberikan perhatian khusus terhadap aspek keamanan lingkungan di sekitar jembatan, salah satunya adalah penerangan jalan. Ia menekankan agar lampu penerangan segera dipasang dan dipastikan berfungsi dengan baik. “Saya minta agar penerangan di area jembatan segera dilengkapi. Jangan sampai jalur ini gelap di malam hari karena menyangkut keselamatan pengguna jalan, terutama bagi warga yang beraktivitas pada malam hari,” ujarnya.

Kepala DPUPR Kabupaten Probolinggo, Hengki Cahjo Saputra, dalam kesempatan yang sama menjelaskan bahwa proses rehabilitasi infrastruktur pasca bencana dilakukan dengan memperhatikan standar teknis yang ketat. Setiap konstruksi dipastikan memenuhi kriteria keamanan dan daya tahan terhadap cuaca ekstrem. “Kami juga akan menindaklanjuti instruksi Bupati untuk meningkatkan penerangan jalan serta menata kembali saluran air agar tidak menimbulkan potensi longsor di musim hujan,” tambah Hengki.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Probolinggo Oemar Sjarief menambahkan bahwa kegiatan monev seperti ini juga menjadi upaya sinergi antara pemerintah daerah, perangkat desa, dan masyarakat untuk membangun ketangguhan wilayah terhadap potensi bencana di masa mendatang. “Kami tidak hanya fokus pada pemulihan fisik, tetapi juga pada kesiapsiagaan masyarakat agar dampak bencana bisa diminimalisir,” tuturnya.

Melalui kegiatan monev ini, Bupati Probolinggo menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam memastikan seluruh infrastruktur pasca bencana tidak hanya selesai dibangun, tetapi juga terawat, berfungsi maksimal, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Pembangunan infrastruktur yang tangguh, kata Gus Haris, merupakan kunci dalam mendukung aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat, sekaligus memperkuat ketahanan daerah terhadap ancaman bencana di masa depan.

“Pembangunan yang baik bukan hanya yang cepat selesai, tapi juga yang tahan lama dan bermanfaat bagi masyarakat. Kami ingin memastikan setiap rupiah yang digunakan untuk pembangunan memberikan dampak positif dan dirasakan langsung oleh warga,” pungkas Gus Haris dengan penuh semangat.

Dengan kegiatan monev ini, Pemkab Probolinggo menegaskan bahwa perhatian terhadap infrastruktur pasca bencana akan terus menjadi prioritas, sejalan dengan visi Bupati untuk mewujudkan Kabupaten Probolinggo yang tangguh, maju, dan berdaya saing.

Reporter : Sayful

Sumber Berita : Kominfo Kab.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kalau Wartawan Jangan Copas Lahhhh!!!