Pelatihan Menjahit Dinsos PPPA Kota Probolinggo Perempuan Berdaya, Ekonomi Keluarga Meningkat

0
WhatsApp Image 2025-10-24 at 12_32_09
Bagikan

Probolinggo, Radarpatroli 

Senyum cerah terpancar dari wajah Yanti, salah satu peserta pelatihan menjahit yang diselenggarakan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Kota Probolinggo. Dengan penuh semangat, perempuan berusia 43 tahun itu berbagi pengalamannya setelah menuntaskan program pelatihan selama 15 hari, yang dimulai sejak 5 Oktober dan berakhir pada Jumat (24/10).

“Ya alhamdulillah, jadi banyak pengalaman, banyak ilmu bisa buat baju. Sebelumnya saya cuma permak saja. Sekarang bisa bikin hem sama celana,” tutur Yanti dengan ekspresi ceria.

Bagi ibu dua anak ini, pelatihan tersebut menjadi peluang baru untuk meningkatkan keterampilan dan ekonomi keluarga. Selain mendapatkan ilmu menjahit, seperti teknik pecah pola, memotong kain, dan merakit pakaian, peserta juga memperoleh mesin jahit dan sertifikat kelulusan. “Mudah-mudahan bisa banyak orderan. Biasanya tidak banyak soalnya cuma permak saja. Pelatihan ini bermanfaat sekali buat saya. Terima kasih buat Pemerintah Kota Probolinggo mesin jahitnya,” imbuhnya penuh syukur.

Pelatihan menjahit ini diikuti oleh 12 perempuan, terdiri dari peserta kategori Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA), Perempuan Pelaku Industri Rumahan (IR), dan Perempuan Rentan di wilayah Kota Probolinggo. Mereka dibimbing langsung oleh Sutiyah, instruktur sekaligus owner CV Kurnia Bordir, yang dikenal sebagai pengusaha bordir dengan produk ekspor.

Dalam penutupan pelatihan yang digelar di aula Dinsos PPPA, Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin hadir bersama Pj Sekda Rey Suwigtyo dan sejumlah perangkat daerah terkait. Ia menyampaikan apresiasi tinggi kepada para peserta yang berhasil menyelesaikan pelatihan dengan hasil memuaskan. Bahkan, pakaian yang dikenakan saat acara penutupan merupakan hasil karya buatan tangan para peserta sendiri.

“Ini merupakan bagian dari arahan Bapak Presiden Prabowo serta sejalan dengan visi dan misi saya bersama Bu Wakil Wali Kota Ina Dwi Lestari dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Diharapkan keterampilan ibu-ibu ini bisa menjadi modal memperbaiki ekonomi keluarga. Dengan keterampilan yang dimiliki, semoga kualitas ekonomi keluarga dan pribadi dapat meningkat,” ujar dr. Aminuddin.

Ia menambahkan, setelah pelatihan ini akan muncul tantangan baru, yakni bagaimana ilmu yang didapat bisa benar-benar dimanfaatkan untuk keberlanjutan ekonomi keluarga. “Dari Kurnia Bordir bisa bermitra dengan peserta, sehingga betul-betul bisa mendapat order dan hasilnya dapat dirasakan oleh keluarga. Pelatihan ini diharapkan menambah kekuatan, rasa percaya diri, dan semangat untuk mandiri,” tegasnya.

Menegaskan hal tersebut, Kepala Dinsos PPPA Kota Probolinggo, Madihah, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam memberdayakan perempuan di bidang ekonomi. Melalui peningkatan wawasan dan keterampilan, para peserta diharapkan menjadi lebih mandiri, berdaya, dan berperan dalam menjaga ketahanan ekonomi keluarganya.

“Setelah menerima mesin jahit, kami harap mereka bisa membuka usaha mandiri dan bergabung dalam Koperasi Merah Putih di wilayah masing-masing. Kami juga bekerja sama dengan Disperinaker untuk memberikan bimbingan dan pengawasan lanjutan, agar program ini benar-benar berkelanjutan,” jelas Madihah.

Sementara itu, Sutiyah, selaku instruktur pelatihan, menuturkan bahwa sebagian besar peserta sebelumnya hanya memiliki kemampuan dasar permak pakaian. Karena itu, pelatihan kali ini difokuskan untuk meningkatkan kemampuan teknis menjahit dari nol hingga mampu membuat berbagai model busana.

“Selama pelatihan, mereka belajar membuat model gamis, celana, blus batik, dan kemeja. Kami kenalkan semua tahapnya agar mereka benar-benar siap menerima jahitan baru, bukan hanya permak. Alhamdulillah, perkembangannya sangat baik,” ujar Sutiyah bangga.

Ia juga menyampaikan komitmennya untuk terus membuka peluang kerja bagi lulusan pelatihan. “Saya tidak mau ilmu ini berhenti di sini. Saya siap merekrut ibu-ibu peserta agar bisa membantu perekonomian keluarga mereka. Kami di Kurnia Bordir juga selalu butuh tenaga tambahan. Jadi ini bisa jadi langkah awal kerja sama yang berkelanjutan,” pungkasnya.

Melalui pelatihan menjahit ini, Pemerintah Kota Probolinggo terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong kemandirian ekonomi perempuan. Tidak hanya memberikan keterampilan, tetapi juga membuka ruang kolaborasi agar perempuan-perempuan tangguh di Kota Seribu Taman ini semakin berdaya dan produktif.

Reporter : Sayful

Sumber Berita : Kominfo Kota 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kalau Wartawan Jangan Copas Lahhhh!!!