Disdikdaya Probolinggo Dorong Upgrading Skill Guru Lewat Quiz & Challenge Di Sumberasih

0
IMG-20251026-WA0002
Bagikan

Probolinggo, Radarpatroli 

Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda tahun 2025, Korwil Bidang Pendidikan dan Kebudayaan (Dikdaya) Kecamatan Sumberasih melalui Tim Peningkatan Mutu Pendidikan (TPMP), Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) menggelar “Quis & Challenge Pembelajaran Mendalam: Menyala dalam Semangat Sumpah Pemuda di SDN Banjarsari III Kecamatan Sumberasih, Sabtu (25/10/2025).

Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo Hary Tjahjono ini dihadiri oleh Korwil Bidang Dikdaya Kecamatan Sumberasih Maini Yudiningsih, Ketua TPMP Kecamatan Sumberasih Agustin Nur Laili, Ketua PGRI Cabang Sumberasih Nuradenan dan Ketua K3S Kecamatan Sumberasih Suwarno.

Sebanyak 28 lembaga SD di Kecamatan Sumberasih turut serta dalam kegiatan tersebut. Dimana masing-masing lembaga mengirimkan dua guru sebagai peserta. Seluruh peserta mengikuti tiga babak tantangan yang menguji aspek kognitif, reflektif dan praktik profesional.

Pada babak pertama, para guru diuji melalui quis digital yang dikerjakan menggunakan laptop atau gawai. Soal terdiri atas 20 pilihan ganda dan 5 pernyataan benar-salah. Hasil penilaian awal mengantarkan 15 sekolah lanjut bersaing di babak kedua, yaitu studi kasus pembelajaran.

Dari babak kedua ini lolos enam lembaga ke babak final. Pada tahap pamungkas ini, setiap tim memaparkan praktik baik pembelajaran mendalam yang telah mereka terapkan di sekolah masing-masing di hadapan dewan juri profesional terdiri dari Pengawas SD Kecamatan Sukapura Nurchabibah Umaroh serta Pengawas SD Kecamatan Wonomerto Burhanuddin.

Hasil akhir kompetisi menempatkan SDN Gili Ketapang III sebagai juara pertama. SDN Banjarsari III berada di urutan kedua, disusul SDN Banjarsari I sebagai juara ketiga. Sementara SDN Muneng Leres II, SDN Ambulu II dan SDN Muneng Leres III berturut-turut meraih juara harapan satu hingga tiga.

Kepala Disdikdaya Kabupaten Probolinggo Hary Tjahjono memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan peningkatan kompetensi guru yang digelar di salah satu lembaga pendidikan pada monev perdananya. Kegiatan tersebut tidak hanya menjadi ruang evaluasi, tetapi juga bagian dari upaya strategis dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di Kabupaten Probolinggo.

“Alhamdulillah, ini waktu saya kunjungan pertama ke lembaga. Jadi sekalian monitoring dan evaluasi, mengenalkan diri dan menyampaikan terkait tugas-tugas kita ke depan,” ujarnya.

Hary menjelaskan kegiatan dengan pendekatan tematik seperti ini penting untuk mengantisipasi berbagai tantangan dunia pendidikan yang semakin dinamis. Komunikasi dan kolaborasi antar pihak harus terus diperkuat. Harapannya agar program serupa dapat direplikasi oleh korwil lainnya.

“Kegiatan ini sangat cukup baik dengan tema yang ada. Harapan kami nanti korwil-korwil lain bisa meniru juga dengan kegiatan lain yang sesuai kebutuhan. Ini merupakan penjabaran dan pengembangan metode bagi guru sesuai dengan keinginan Gus Bupati, yaitu upgrading skill,” tegasnya.

Ia mengharapkan para peserta didik merasa nyaman, senang berlama-lama di sekolah untuk peningkatan ilmu ke depan. “Mudah-mudahan bisa berlanjut sampai kemudian hari, sukses dan indikator-indikator pendidikan ke depan akan lebih baik lagi sehingga Probolinggo akan lebih SAE lagi,” tambahnya.

Sementara Korwil Bidang Dikdaya Kecamatan Sumberasih Maini Yudiningsih mengungkapkan pelaksanaan quis dan tantangan reflektif antar guru SD tidak hanya dimaksudkan sebagai kompetisi akademik semata. 

“Kegiatan ini bukan sekadar ajang lomba, tetapi momentum bagi kita semua untuk menyalakan semangat guru Merdeka Belajar yang berpikir reflektif, kolaboratif dan berdampak nyata bagi peserta didik,” ujarnya.

Maini menjelaskan kegiatan tersebut memiliki tujuan penting dalam mendorong transformasi praktik pembelajaran di kelas. “Kami ingin meningkatkan pemahaman guru terhadap konsep dan implementasi pembelajaran mendalam agar setiap proses belajar bukan hanya mengajar, tetapi membangkitkan kesadaran berpikir siswa,” jelasnya. 

Ia juga menilai kegiatan ini dapat memperkuat kolaborasi sekaligus menumbuhkan semangat kompetitif yang sehat. “Nilai-nilai Sumpah Pemuda seperti persatuan dan semangat perjuangan harus hidup dalam dunia pendidikan,” lanjutnya.

Dalam pandangannya, guru merupakan ujung tombak perubahan. “Dalam diri setiap guru tersimpan nyala api yang mampu mengubah arah kehidupan anak-anak bangsa,” tegasnya. 

Maini menilai kegiatan ini telah memberikan dampak positif terhadap peningkatan kompetensi pedagogik pendidik dalam menerapkan pembelajaran mendalam. “Secara umum, kegiatan quis dan challenge telah berjalan cukup efektif dalam mendorong pemahaman dan penerapan pembelajaran mendalam bagi guru SD di Kecamatan Sumberasih,” terangnya.

Menurutnya, antusiasme peserta menjadi indikator bahwa guru memiliki motivasi kuat untuk terus mengembangkan diri. “Kekuatan utama kegiatan ini terletak pada semangat guru yang tinggi, serta desain kuis yang sudah menguji kemampuan berpikir tingkat tinggi atau HOTS,” urainya.

Meski demikian, terdapat beberapa aspek yang perlu diperkuat untuk penyelenggaraan berikutnya. “Perlu pendampingan lebih lanjut dalam merancang challenge berbasis proyek serta peningkatan dukungan media interaktif.

Reporter : Sayful

Sumber Berita : Kominfo Kab.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kalau Wartawan Jangan Copas Lahhhh!!!