Wali Kota Probolinggo Ajak Pelajar SMKN 1 Wujudkan Sekolah Damai Dan Bijak Bermedia Sosial

0
IMG-20251030-WA0063
Bagikan

Probolinggo, Radarpatroli 

Sebanyak 65 siswa kelas X dan XI SMKN 1 Probolinggo mengikuti kegiatan Sosialisasi Pencegahan Dini Konflik Antar Pelajar, Kamis (30/10), yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Probolinggo melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol). Bertempat di Aula SMKN 1 Probolinggo, kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, yang turut memberikan pembekalan dan motivasi kepada para pelajar.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa terhadap bahaya konflik antar pelajar, baik yang terjadi secara langsung di lingkungan sekolah maupun secara tidak langsung melalui media sosial. Program ini merupakan bagian dari upaya Pemkot Probolinggo dalam membangun iklim pendidikan yang aman, damai, dan berkarakter di kalangan generasi muda.

Dalam arahannya, Wali Kota dr. Aminuddin, menekankan pentingnya menjaga etika komunikasi dan perilaku positif di lingkungan sekolah maupun di tengah masyarakat. Menurutnya, di era digitalisasi seperti saat ini, banyak konflik yang berawal dari kesalahpahaman di media sosial.

“Anak-anak remaja ini secara psikologis masih dalam masa pencarian jati diri, sehingga sering kali menangkap segala sesuatu secara instan tanpa berpikir panjang apakah hal itu akan berdampak positif atau negatif,” tutur Wali Kota.

Ia mengingatkan agar para pelajar lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak mudah terpengaruh oleh tren yang bersifat sementara atau “fear of missing out (FOMO)”. “Budaya ikut-ikutan dan gengsi di media sosial bisa mempengaruhi perilaku. Jangan sampai terjebak pada hal-hal yang justru merugikan diri sendiri maupun orang lain,” pesannya.

Lebih lanjut, Walikota Probolinggo dr. Aminuddin memaparkan bahwa konflik antar pelajar kerap kali muncul akibat berbagai faktor, mulai dari kesenjangan sosial ekonomi, perundungan (bullying), hingga persaingan tidak sehat di lingkungan sekolah. Jika tidak segera diatasi, gesekan kecil dapat meluas dan bahkan memunculkan konflik antarsekolah.

“Pemerintah hadir melalui Bakesbangpol untuk memberikan edukasi agar adik-adik semua menjadi generasi yang berkarakter, disiplin, dan mampu menyelesaikan perbedaan dengan cara-cara yang damai,” jelasnya.

Ia juga menekankan bahwa para pelajar merupakan calon pemimpin masa depan yang akan berperan penting dalam mewujudkan **Generasi Emas Indonesia 2045**. Karena itu, setiap siswa perlu memanfaatkan masa sekolah dengan kegiatan yang positif dan produktif.

“Sepuluh tahun lagi, adik-adik bisa menjadi wali kota, menteri, pengusaha sukses, atau profesional di bidang apa pun. Jangan rusak masa depan dengan hal-hal yang tidak bermanfaat. Gunakan waktu belajar untuk mengembangkan potensi dan kemampuan diri,” tegas Wali Kota penuh semangat.

Sementara itu, Waka Kesiswaan SMKN 1 Probolinggo, Sri Hartuti, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas perhatian Pemkot Probolinggo terhadap dunia pendidikan, khususnya dalam pembinaan karakter siswa.

“Terima kasih kepada Bapak Wali Kota yang telah hadir langsung untuk memberikan bimbingan dan motivasi kepada anak-anak kami. Ini menjadi bentuk dukungan yang luar biasa bagi kami, agar peserta didik semakin fokus dalam meraih cita-cita mereka,” ujarnya.

Menurutnya, kegiatan seperti ini sangat penting untuk membangun kesadaran dan kedewasaan siswa dalam menghadapi dinamika sosial di era modern. “Kami berharap anak-anak bisa lebih matang dalam berpikir, tidak mudah tersulut emosi, dan memiliki kemampuan menyelesaikan masalah secara damai,” tambahnya.

Kegiatan sosialisasi ini berlangsung interaktif dan penuh antusiasme. Para siswa dengan seksama menyimak paparan dari narasumber yang dihadirkan, yakni perwakilan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), serta tokoh agama. Mereka memberikan pembekalan tentang cara mendeteksi potensi konflik sejak dini, membangun komunikasi yang sehat, serta menumbuhkan rasa empati dan toleransi antar sesama pelajar.

Selain penyampaian materi, kegiatan juga diisi dengan sesi tanya jawab yang membuka ruang dialog antara siswa dan narasumber. Beberapa siswa bahkan menyampaikan pengalaman pribadi mereka dalam menghadapi perbedaan di lingkungan sekolah, yang dijadikan contoh konkret untuk memperkuat pemahaman peserta lainnya.

Melalui kegiatan ini, Bakesbangpol Kota Probolinggo berharap muncul kesadaran kolektif di kalangan pelajar untuk menjadi generasi muda yang cerdas secara emosional dan sosial, serta mampu menjadi agen perdamaian di lingkungan sekolah.

Sosialisasi ini sekaligus menjadi wujud nyata komitmen Pemkot Probolinggo dalam menekan potensi konflik dan perundungan di kalangan pelajar, serta mendukung terciptanya lingkungan pendidikan yang kondusif, aman, dan berkarakter.

Dengan semangat kebersamaan dan pembinaan berkelanjutan, diharapkan siswa SMKN 1 Probolinggo dapat menjadi teladan bagi sekolah-sekolah lain dalam mewujudkan budaya damai dan toleran di Kota Probolinggo.

Reporter : Sayful

Sumber Berita : Kominfo Kota 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kalau Wartawan Jangan Copas Lahhhh!!!