Pemkab Probolinggo Dorong UMKM Perempuan Naik Kelas Lewat Pelatihan Industri Olahan Pisang Berstandar GMP

0
IMG-20251105-WA0001
Bagikan

Probolinggo, Radarpatroli 

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sektor ekonomi kerakyatan, khususnya di kalangan pelaku usaha mikro perempuan. Salah satu langkah nyata dilakukan melalui kegiatan pelatihan industri olahan pisang berstandar Good Manufacturing Practice (GMP) yang digelar di Kampoeng Kita Hotel & Resto, Desa Condong, Kecamatan Gading, Selasa (4/11/2025).

Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh *50 pengusaha mikro perempuan dari berbagai desa di Kecamatan Gading. Dengan penuh antusias, para peserta mengikuti sesi teori dan praktik yang dibimbing langsung oleh dua narasumber berpengalaman, yakni Aniki Husnul Latifa, pelaku UMKM sukses di bidang kuliner, serta Evi Maskana dari Strive Indonesia, lembaga yang bergerak di bidang pengembangan kapasitas UMKM.

Kepala DKUPP Kabupaten Probolinggo, Sugeng Wiyanto, melalui Kepala Bidang Usaha Mikro Aditia Arya Guntoro, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam mendorong penguatan ekonomi nasional melalui pemberdayaan pelaku usaha mikro dan kecil. Fokus kegiatan diarahkan pada pengembangan industri olahan berbasis potensi lokal, khususnya pisang, yang menjadi salah satu komoditas unggulan daerah.

“Pelatihan Good Manufacturing Practice ini bertujuan meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengolah produk lokal secara higienis, berkualitas, dan berdaya saing. Selain itu, kami ingin mendorong inovasi berbasis potensi daerah serta menumbuhkan kemandirian dan jiwa wirausaha di kalangan perempuan,” ujar Aditia.

Lebih lanjut, Aditia menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya berorientasi pada peningkatan keterampilan teknis, tetapi juga memperluas wawasan para peserta dalam hal manajemen usaha, pengemasan, dan strategi pemasaran produk. Dengan pemahaman tentang standar GMP, para pelaku usaha diharapkan mampu menghasilkan produk olahan yang memenuhi standar mutu pangan, sehingga lebih mudah diterima pasar modern maupun ekspor.

“Pelatihan ini juga bertujuan meningkatkan nilai ekonomi produk lokal, melestarikan kearifan lokal, serta memperkuat daya saing produk Kabupaten Probolinggo di pasar yang lebih luas. Kami ingin memastikan bahwa produk olahan pisang dari daerah ini dapat menembus pasar regional bahkan nasional,” imbuhnya.

Dalam sesi pelatihan, para peserta diajak mempraktikkan langsung berbagai teknik pengolahan pisang menjadi aneka produk bernilai jual tinggi, seperti keripik pisang aneka rasa, sale pisang modern, dan camilan inovatif berbasis bahan alami. Para narasumber juga membagikan pengalaman seputar strategi branding, kemasan ramah lingkungan, hingga tips menjaga konsistensi kualitas produk agar tetap diminati konsumen.

Aditia optimistis, dengan pelatihan berstandar GMP ini akan lahir UKM-UKM baru yang inovatif dan berdaya saing, sehingga mampu memperluas lapangan kerja dan menggerakkan roda perekonomian lokal secara berkelanjutan.

“Dalam jangka panjang, kegiatan seperti ini diharapkan dapat membentuk ekosistem UMKM yang mampu naik kelas, berani melakukan ekspor, serta memiliki ketahanan ekonomi yang kuat, tangguh, dan mandiri,” tegasnya.

Pelatihan tersebut menjadi bagian dari rangkaian program pemberdayaan ekonomi perempuan yang tengah digencarkan Pemkab Probolinggo. Melalui pendekatan edukatif dan praktik langsung, pemerintah berupaya memastikan bahwa setiap pelaku usaha mikro di daerah memiliki kemampuan dan kepercayaan diri untuk berkembang, sekaligus menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi lokal.

Reporter : Sayful

Sumber Berita : Kominfo Kab 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kalau Wartawan Jangan Copas Lahhhh!!!