Pemkot Probolinggo Bahas Arah Pertumbuhan Ekonomi 2025, Dokter Amin Tekankan Pentingnya Kolaborasi Inklusif

0
WhatsApp Image 2025-11-11 at 14_42_06 (1)
Bagikan

Probolinggo, Radarpatroli 

Dalam rangka memperkuat strategi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan adaptif terhadap dinamika global, Pemerintah Kota Probolinggo melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Baperida) menyelenggarakan Seminar Outlook Pertumbuhan Ekonomi Kota Probolinggo Tahun 2025, Selasa (11/11/2025), di Puri Manggala Bhakti. Kegiatan ini menjadi wadah diskusi strategis bagi pemerintah, akademisi, pelaku usaha, dan lembaga keuangan untuk merumuskan arah kebijakan ekonomi yang inklusif dan berdaya saing di tahun mendatang.

Acara tersebut dihadiri oleh Pj. Sekretaris Daerah sekaligus Kepala Baperida Rey Suwigtyo, Staf Ahli Bidang Pembangunan Ekonomi dan Keuangan Wawan Soegiyantono, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Aries Santoso, serta jajaran Kepala Dinas, Kepala Bagian, Camat, dan unsur Forkopimda setempat. Tak kurang dari 80 peserta turut berpartisipasi, terdiri atas unsur perangkat daerah, dunia usaha, perbankan, akademisi, dan lembaga swasta lainnya.

Kepala Bidang Perekonomian dan SDA Baperida, Retno Ambarwati, menjelaskan bahwa seminar ini bertujuan untuk menyajikan analisis mendalam dan proyeksi ekonomi Kota Probolinggo tahun 2025, sekaligus menjadi sarana mengidentifikasi peluang dan tantangan ekonomi daerah.

“Kami ingin merumuskan arah kebijakan strategis bagi pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ungkap Retno.

Tiga narasumber dihadirkan untuk memperkuat pembahasan, yakni dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Probolinggo yang memaparkan Analisis Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2025; Bappeda Provinsi Jawa Timur dengan materi Kebijakan Pemerintah dalam Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah; serta Bank Indonesia Perwakilan Malang yang mengulas Outlook Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi Kota Probolinggo Tahun 2025–2026

Dalam sambutannya, Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin mengapresiasi terselenggaranya seminar tersebut yang dinilainya sangat penting untuk memperkuat koordinasi dan kolaborasi lintas sektor dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

“Kami berharap kegiatan ini dapat menghimpun saran dan masukan strategis untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi kota. Melalui kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat, kita wujudkan pembangunan ekonomi yang kompetitif, kokoh, dan berkeadilan,” ujarnya.

Dokter Amin memaparkan sejumlah capaian positif ekonomi Kota Probolinggo sepanjang tahun terakhir. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pertumbuhan kredit perbankan di Kota Probolinggo mencapai 40 persen, tertinggi di Indonesia. Sementara data BPS mencatat pertumbuhan ekonomi mencapai 5,85 persen, angka tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.

Selain itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Probolinggo juga mengalami peningkatan menjadi 78,5, naik sekitar 0,5 poin dari tahun sebelumnya. Wali kota menegaskan bahwa capaian tersebut menjadi cerminan keberhasilan kolaborasi seluruh pihak dalam membangun ekonomi daerah yang tangguh dan inklusif.

Lebih lanjut, Dokter Amin menyoroti tiga sektor unggulan yang menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi Kota Probolinggo, yakni pariwisata, transportasi, dan kemaritiman. Ia menyebut sektor pariwisata, khususnya potensi Gunung Bromo, sebagai magnet ekonomi yang berpotensi menjadikan Probolinggo sebagai “Teras Bromo” melalui program Probolinggo Bersolek.

Selain itu, pengembangan jalur kereta komuter Surabaya–Probolinggo akan memperkuat konektivitas antarwilayah dan meningkatkan mobilitas wisatawan maupun tenaga kerja. Sedangkan di sektor kemaritiman, pemerintah tengah merencanakan pembangunan pelabuhan ekspor-impor di Tanjung Tembaga serta pengembangan kawasan Kota Bahari sebagai pusat logistik dan perdagangan regional.

“Tidak ada kota besar di dunia yang maju tanpa pelabuhan. Karena itu, kami ingin menjadikan Probolinggo sebagai pintu gerbang ekspor-impor dan pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Timur,” tegasnya.

Sebagai bentuk implementasi nyata, Pemkot Probolinggo juga mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pembentukan Koperasi Merah Putih di seluruh 29 kelurahan, serta penyediaan layanan Nomor Induk Berusaha (NIB) gratis untuk mempermudah perizinan usaha rakyat.

“Kami ingin masyarakat semakin berani berwirausaha, memanfaatkan potensi lokal, dan ikut serta dalam menggerakkan roda ekonomi daerah,” tambah Dokter Amin.

Menutup seminar, wali kota menegaskan pentingnya menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Kota Probolinggo melalui kerja sama lintas sektor.

“Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri, dunia usaha tidak bisa tumbuh sendiri. Hanya dengan kolaborasi, Kota Probolinggo dapat melangkah menuju masa depan yang lebih sejahtera dan inklusif menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.

Reporter : Sayful

Sumber Berita : Kominfo Kab.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kalau Wartawan Jangan Copas Lahhhh!!!