Wali Kota Probolinggo Aminuddin Buka Pesta Mangga 2025 Dengan Kirab Gunungan Mangga Meriah
Probolinggo, Radarpatroli
Suasana Kota Probolinggo pada Sabtu (22/11) pagi dipenuhi antusiasme warga. Meski sempat diguyur hujan, kemeriahan tetap tampak di sepanjang Jalan Dr. Soetomo. Dua Gunungan Mangga dengan ukuran besar diarak dari pertigaan Plaza Probolinggo menuju GOR Ahmad Yani, diiringi musik tradisional duk-duk dan atraksi Macanan yang memeriahkan jalannya kirab. Ratusan warga tampak mengikuti arak-arakan tersebut sambil mengabadikan momen unik yang hanya ada setahun sekali di Kota Mangga.

Setibanya di GOR Ahmad Yani, pengunjung disambut oleh lapangan basket yang telah disulap menjadi venue utama Pesta Mangga Kota Probolinggo Tahun 2025. Dekorasi bertema mangga tampak menghiasi seluruh area, mulai dari gerbang masuk, panggung utama, hingga stand peserta. Ribuan mangga dari berbagai jenis dipamerkan, dijajakan, dan dilombakan. Tak hanya buah segar, aneka olahan mangga dan produk pertanian serta perikanan lainnya juga tersedia dalam bazar murah yang menarik perhatian masyarakat.
Dengan mengusung tema “Mangga Kota Probolinggo Untuk Indonesia”, Pesta Mangga 2025 diselenggarakan selama dua hari, 22–23 November 2025, mulai pukul 08.00 WIB hingga selesai. Rangkaian kegiatan yang ditawarkan sangat beragam, mulai dari Kirab Gunungan Mangga, Pameran dan Bazar Mangga, Pelatihan Pengolahan Mangga, Talk Show seputar budidaya dan potensi mangga, hingga Lomba Logo “Probolinggo Kota Mangga dan Anggur” yang diikuti siswa SMP Negeri dan Swasta.
Tak kalah menarik, terdapat Lomba Mangga Terbesar, Termanis, dan Terunik yang terbagi dalam dua kategori, yaitu antar kabupaten/kota serta antar kelurahan se-Kota Probolinggo. Para petani, UMKM, serta komunitas pecinta mangga tampak antusias mengikuti perlombaan ini, memperlihatkan kualitas dan keunikan mangga unggulan dari daerah masing-masing.
Dalam sambutannya, Wali Kota Probolinggo, Dokter Aminuddin, mengungkapkan rasa bangga dan apresiasinya kepada semua pihak yang berkontribusi dalam penyelenggaraan Pesta Mangga tahun kedua ini.
“Kami sampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh undangan, peserta, komunitas, serta masyarakat yang telah berperan aktif dalam memeriahkan Pesta Mangga Tahun 2025. Semoga kegiatan ini membawa dampak positif bagi ekonomi masyarakat serta memperkuat identitas Kota Probolinggo sebagai Kota Mangga,” ujar Wali Kota.
Aminuddin menjelaskan bahwa pada gelaran tahun ini, ada peningkatan signifikan terutama dalam keterlibatan daerah lain. Kota Probolinggo berani mengundang kabupaten/kota sekitar, dan disambut baik oleh tiga daerah: Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Situbondo, dan Kabupaten Karangasem (Bali). Kehadiran mereka semakin memperluas jangkauan festival ini sebagai ajang promosi mangga antar daerah.
“Akan kita lakukan festival yang lebih besar lagi. Kita akan undang seluruh Indonesia, dengan persiapan yang lebih matang sehingga menjadi pesta mangganya Indonesia, ‘Indonesia Mango Festival’,” tegasnya.
Saat meninjau stand peserta, Wali Kota mengaku terkesan dengan ragam jenis mangga yang dipamerkan. Tercatat sekitar 20 jenis mangga dipamerkan, mulai dari Arum Manis, Manalagi, Irwin, Mangga Brazil, Mangga Pisang, Mangga Anggur, Mangga Kopyor, hingga varietas lokal yang jarang diketahui masyarakat umum.
Keberagaman ini tidak hanya mencerminkan kayanya varietas mangga di Probolinggo, tetapi juga menunjukkan potensi pengembangan komoditas mangga sebagai kekuatan ekonomi daerah.
Lomba mangga terberat, termanis, dan terunik juga menjadi daya tarik tersendiri. Masyarakat dapat melihat secara langsung ukuran mangga raksasa, mangga berwarna unik, hingga mangga dengan rasa yang sangat manis yang telah menjadi ciri khas Probolinggo.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Probolinggo, Fitriawati, menjelaskan bahwa Pesta Mangga dilaksanakan bertepatan dengan musim panen mangga di bulan November. Selain merayakan potensi lokal, tujuan utamanya adalah membangkitkan kembali kejayaan Probolinggo sebagai Kota Mangga.
“Selain itu, kegiatan ini bertujuan meningkatkan sektor pariwisata dan perekonomian daerah, serta menambah pengetahuan masyarakat tentang jenis mangga dan olahan buah mangga,” ujarnya.
Berbagai pelatihan dan talk show dihadirkan sebagai upaya edukasi agar masyarakat, terutama generasi muda, dapat memahami nilai ekonomi mangga dan peluang usaha di balik komoditas ini.
Antusiasme warga terlihat jelas sejak pagi. Salah satu pengunjung, Yuli (48), warga Kelurahan Mangunharjo, mengaku sangat senang festival mangga kembali digelar tahun ini. Ia datang bersama anaknya setelah melihat informasi acara dari TikTok.
“Senang ada acara ini. Tadi beli mangga manalagi 4 kg, murah sekali, cuma Rp 3 ribu per kilo. Ikut rebutan Gunungan Mangga dapat 5 biji. Mudah-mudahan tahun berikutnya tambah meriah dan makin banyak mangganya,” ungkapnya dengan raut puas.
Penjualan mangga murah menjadi salah satu magnet utama festival. Para petani berkesempatan menjual langsung produk mereka kepada pengunjung, mendapatkan keuntungan lebih baik tanpa perantara.
Acara pembukaan juga dihadiri sejumlah pejabat, di antaranya, Ketua DPRD Kota Probolinggo, Perwakilan Forkopimda, Pj. Sekretaris Daerah, Rey Suwigtyo, Para asisten dan staf ahli, Kepala perangkat daerah terkait, Utusan dari Kabupaten Probolinggo, Situbondo, dan Karangasem, Perwakilan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, Perwakilan Bank Indonesia Malang, Perwakilan BPS Kota Probolinggo, Pimpinan Radar Bromo.
Kehadiran berbagai unsur ini menunjukkan bahwa Pesta Mangga bukan hanya kegiatan seremonial, tetapi menjadi agenda strategis untuk memperkuat ekonomi lokal, pariwisata, dan identitas branding Kota Probolinggo.
Pesta Mangga Kota Probolinggo 2025 menjadi bukti nyata bagaimana sebuah komoditas lokal dapat menjadi kekuatan budaya, ekonomi, dan pariwisata. Dengan visi besar menuju Indonesia Mango Festival, Kota Probolinggo semakin mantap melangkah menjadi pusat pengembangan mangga di Indonesia.
Reporter : Sayful
Sumber Berita : Kominfo Kota
