Wali Kota Probolinggo Tinjau SPPG, Pastikan Program MBG Aman, Sehat, Dan Tepat Sasaran

0
IMG-20251002-WA0055
Bagikan

Probolinggo, Radarpatroli 

Upaya memastikan keamanan dan kualitas program strategis nasional “Makan Bergizi Gratis” (MBG) terus digalakkan oleh Pemerintah Kota Probolinggo. Hal ini dibuktikan dengan turunnya langsung Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta Tim Terpadu MBG meninjau sejumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai titik, Kamis pagi (2/10).

Kunjungan lapangan tersebut sekaligus menjadi bentuk komitmen Pemkot Probolinggo dalam mengawal implementasi program MBG agar benar-benar sesuai standar, higienis, dan aman dikonsumsi oleh anak-anak sekolah penerima manfaat.

Rombongan Wali Kota menyambangi enam lokasi SPPG di wilayah Kecamatan Mayangan, Kanigaran, dan Wonoasih. Setiap lokasi memiliki dapur dan mekanisme kerja yang hampir sama ada petugas khusus yang menangani tahapan mulai dari persiapan bahan, proses memasak, pengemasan, hingga distribusi.

Menurut Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin, berdasarkan hasil pengawasan, pelaksanaan SOP di lapangan berjalan cukup baik.

“Alhamdulillah, sejak dua bulan terakhir program MBG berjalan, tidak ada kasus yang merugikan masyarakat. Semua petugas sudah paham dengan peran masing-masing, sehingga makanan yang sampai ke anak-anak terjamin aman,” ujarnya di sela kunjungan.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Probolinggo juga memberi perhatian khusus pada kualitas bahan baku yang digunakan di SPPG. Ia menegaskan agar bahan mentah, baik basah maupun kering, harus melalui proses sortir ketat sebelum diolah.

“Semua bahan harus dicek satu per satu. Kalau sayur tidak segar, ayam atau ikan tidak layak, maka langsung diganti. Saya minta semua proses ter-checklist dengan rapi dan ada dokumentasi. Ini penting agar seluruh tahapan punya bukti dan bisa dievaluasi sewaktu-waktu,” jelasnya.

Langkah tersebut, tambahnya, bukan hanya untuk menjaga kualitas makanan, tetapi juga menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti keracunan massal yang sempat marak di sejumlah daerah lain.

Tak hanya berhenti di dapur SPPG, Wali Kota Aminuddin juga menginstruksikan pihak sekolah penerima MBG untuk ikut terlibat aktif dalam pengawasan. Guru atau PIC sekolah diwajibkan mencicipi makanan sebelum dibagikan kepada siswa.

“Kalau ditemukan makanan yang tidak memenuhi standar, distribusi harus dihentikan dan makanan dikembalikan ke dapur SPPG. Lebih baik anak-anak tidak menerima MBG sehari daripada dipaksa mengonsumsi makanan yang tidak layak. Untuk itu, saya sudah minta Dinas Kesehatan melakukan pembinaan khusus agar setiap tester di sekolah benar-benar memahami tugasnya,” tegasnya.

Menanggapi keresahan publik akibat kasus MBG di daerah lain, Wali Kota mengimbau masyarakat Probolinggo untuk tetap tenang. Ia memastikan bahwa SOP di SPPG Kota Probolinggo telah berjalan sesuai standar yang ditetapkan pemerintah pusat.

“Jangan khawatir. Kita sudah pastikan semua tahapan berjalan baik. Tapi memang masih ada beberapa detail yang harus diperketat, misalnya soal pencatatan data bahan baku dan distribusi. Ke depan, kami akan menyusun skema lebih rinci agar semua proses terdokumentasi dengan jelas dan cepat ditangani bila ada kendala,” terangnya.

Selain fokus pada keamanan konsumsi, Wali Kota juga menyoroti aspek lingkungan. Ia meminta agar pengelolaan limbah dapur dari setiap SPPG dilakukan secara benar agar tidak menimbulkan pencemaran.

“Jangan sampai limbah dari kegiatan MBG justru jadi masalah baru di lingkungan sekitar. Saya minta semua pengelola SPPG membuat protap SOP yang tidak hanya mencakup proses masak dan distribusi, tapi juga pengolahan limbah agar ramah lingkungan,” ungkapnya.

Sebagai tindak lanjut, Wali Kota Aminuddin meminta Ketua Korwil SPPG di Kota Probolinggo untuk memperkuat koordinasi antar titik layanan. Ia menegaskan pentingnya SOP yang lebih detail dan terintegrasi agar analisa dan evaluasi bisa dilakukan dengan mudah.

“Mulai dari bahan masuk, proses pengolahan, pengemasan, distribusi hingga evaluasi harus memiliki alur jelas. Dengan begitu, program ini tidak hanya sukses di tingkat konsumsi, tetapi juga tercatat dengan baik sebagai bagian dari pertanggungjawaban pemerintah,” pungkasnya.

Di akhir kunjungan, Wali Kota Aminuddin menyampaikan apresiasi kepada seluruh petugas SPPG yang telah bekerja dengan penuh dedikasi. Menurutnya, keberhasilan program MBG sangat bergantung pada kerja keras para tenaga lapangan yang setiap hari memastikan makanan sampai ke tangan anak-anak dengan selamat.

“Program ini bukan hanya soal bagi makanan, tetapi juga menyangkut masa depan anak-anak kita. Karena itu, saya sangat berterima kasih kepada para petugas yang sudah bekerja tulus dan disiplin,” ucapnya.

Dengan pengawasan ketat dan koordinasi menyeluruh, Pemkot Probolinggo optimistis pelaksanaan program MBG di daerahnya bisa menjadi salah satu yang terbaik di Jawa Timur, sekaligus menjadi contoh bagi daerah lain dalam menjamin keamanan dan kualitas makanan bergizi gratis bagi generasi penerus bangsa.

Reporter : Sayful

Sumber Berita : Kominfo Kota 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kalau Wartawan Jangan Copas Lahhhh!!!