Pelatihan Pemberdayaan Kelompok Rentan Di Wonomerto Berakhir, Warga KPM/PKH Dilatih Ubah Pelepah Pisang Jadi Produk Bernilai Ekonomi
Probolinggo, Radarpatroli
Kecamatan Wonomerto menjadi lokasi penyelenggaraan kegiatan Kolaborasi Pemberdayaan Kelompok Rentan antara Kementerian Sosial dan Hangesti Handycraft Kabupaten Probolinggo. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari berturut-turut itu resmi berakhir pada Senin (24/11/2025), menjadi penutup rangkaian pelatihan yang diikuti oleh warga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (KPM/PKH) se-Kecamatan Wonomerto.

Program pelatihan ini berfokus pada peningkatan keterampilan masyarakat rentan melalui pembuatan tali serbaguna berbahan dasar pelepah pisang. Peserta diajari teknik dasar pengolahan pelepah pisang, mulai dari proses pemilahan bahan, pengeringan, teknik pemintalan, hingga menghasilkan tali serbaguna yang memiliki nilai jual. Setelah tali jadi, produk kemudian dikumpulkan dan dijual dengan harga Rp7.000 per kilogram, sehingga langsung memberikan dampak ekonomi bagi peserta.
Pelatihan tersebut mendapat perhatian dan dukungan penuh dari pemerintah kecamatan serta pendamping sosial. Hadir dalam kegiatan penutupan, Camat Wonomerto Rasyidhi, S.Sos, MM, Pendamping PKH Kecamatan Wonomerto Fathurrozi Amin, serta perwakilan dari Kementerian Sosial yang terlibat langsung dalam pelaksanaan program.

Dalam sambutannya, Camat Wonomerto Rasyidhi menegaskan bahwa pemberdayaan masyarakat rentan adalah langkah penting menuju kemandirian warga, khususnya bagi penerima PKH. Menurutnya, pelatihan ini tidak hanya memberikan keterampilan baru, tetapi juga membuka peluang usaha bagi masyarakat yang sebelumnya hanya mengandalkan bantuan sosial.
“Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Kementerian Sosial mengadakan pemberdayaan bagi masyarakat rentan. Mereka yang hadir hari ini merupakan penerima PKH yang ke depan diharapkan dapat menjadi masyarakat yang mandiri. Melalui kegiatan handycraft ini, pelepah pisang yang tadinya tidak berguna bisa diolah menjadi produk bernilai,” jelasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa hasil keterampilan peserta tidak hanya dipasarkan di tingkat lokal, tetapi telah dijalin kerja sama dengan pengrajin di Jogja. Ke depan, hasil produksi tali serbaguna dari warga Wonomerto akan siap diserap oleh mitra tersebut, sehingga masyarakat memiliki pasar tetap untuk hasil karya mereka.

“Harapan kami, masyarakat tidak selalu mengandalkan bantuan sosial dari pemerintah. Dengan keterampilan ini, mereka bisa mandiri dan menghasilkan pendapatan sendiri. Barang yang biasanya dibuang seperti pelepah pisang ternyata bisa menjadi sumber ekonomi jika diolah dengan tepat,” tambah Camat Rasyidhi.
Selain pelatihan, kegiatan ditutup dengan penyerahan alat produksi dari Kementerian Sosial kepada warga peserta pelatihan. Alat tersebut diserahkan untuk memastikan keterampilan yang telah diperoleh dapat terus dikembangkan secara mandiri di rumah masing-masing. Penyerahan alat juga menjadi bentuk komitmen pemerintah dalam mendukung keberlanjutan usaha mikro berbasis kerajinan lokal.
Program pemberdayaan ini diharapkan menjadi titik awal bagi KPM/PKH di Kecamatan Wonomerto untuk lebih percaya diri menghasilkan karya dan pendapatan. Dengan memanfaatkan bahan baku alami yang melimpah di lingkungan sekitar, masyarakat dapat menciptakan produk kreatif sekaligus meningkatkan kesejahteraan keluarga secara berkelanjutan.
Penulis : Sayful
Editor : Yuris
