Pemprov Jatim Dan DKUP Kota Probolinggo Gelar Pasar Murah Untuk Stabilkan Harga Bahan Pokok
Probolinggo, Radarpatroli
Dalam rangka menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan bahan kebutuhan pokok di Jawa Timur, Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (DKUP) Kota Probolinggo menggelar Pasar Murah di Kota Probolinggo. Kegiatan ini berlangsung mulai hari ini hingga dua hari ke depan, dengan lokasi pertama di depan Kantor Satpol PP Kota Probolinggo, dilanjutkan di areal Gladak Serang. Senin (01/12/2025).

Kepala DKUP Kota Probolinggo, Slamet Suwantoro, S.P, menyampaikan bahwa pasar murah ini merupakan bentuk kolaborasi antara pemerintah provinsi dan pemerintah kota guna membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau.
“Ini pasar murah ya. Jadi kegiatan ini adalah kolaborasi, pendanaannya dari provinsi dan sudah terjadwal di seluruh kabupaten/kota, termasuk Kota Probolinggo. Hari ini dan besok di depan Kantor Satpol PP, dan lusa di Gladak Serang,” ujar Slamet.
Selain menyediakan sembako murah, pasar murah ini juga melibatkan pelaku UMKM Kota Probolinggo. Kehadiran pelaku UMKM diharapkan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekaligus menjadi wadah promosi produk lokal.
Kepala Dinas DKUP Kota Probolinggo Slamet Suwantoro, menjelaskan bahwa sistem antrian menggunakan kupon bukanlah bentuk pembatasan, melainkan agar pelayanan lebih tertib.
“Di sini pakai kupon, bukan berarti semuanya tidak boleh. Ini hanya untuk mengatur antrian saja. Tidak ada unsur pembatasan. Masyarakat bisa datang, mendaftar, lalu mendapatkan kupon untuk membeli beras atau kebutuhan pokok lainnya,” tegasnya.

Salah satu komoditas yang paling diburu masyarakat adalah beras SPHP. Pada pasar murah ini, beras SPHP dijual Rp 55.000 per 5 kg, atau lebih murah dibandingkan harga pasaran yang mencapai Rp 60.000. Selisih harga ini cukup membantu warga, terutama menghadapi dinamika harga yang kerap bergejolak menjelang akhir tahun.
“Lumayan selisihnya. Beras SPHP di sini dijual Rp 55 ribu per lima kilo, sedangkan di luar Rp 60 ribu. Berasnya sama, kualitasnya sama,” jelas Slamet.
Pasar murah ini bukan kegiatan sekali jalan. DKUP memastikan bahwa program ini bersifat berkelanjutan, tergantung kebutuhan dan kondisi produksi bahan pokok di lapangan.
“Harapannya minggu depan harga bisa stabil, sehingga tidak terjadi gejolak. Warga yang membutuhkan bisa sangat terbantu. Ini bukan hanya program tahunan bulan Desember saja, sebelumnya juga sudah ada. Artinya, kegiatan ini berkelanjutan, dan ke depan kita lihat perkembangan produksi,” kata Slamet.
Dengan adanya pasar murah ini, pemerintah Kota Probolinggo berharap harga bahan pokok tetap terkendali, daya beli masyarakat meningkat, serta UMKM lokal mendapatkan panggung untuk tumbuh di tengah aktivitas ekonomi masyarakat. Kegiatan ini juga menjadi bukti komitmen pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan dan stabilitas ekonomi daerah.
Penulis : Sayful
Editor : Yuris
