Hari Kedua Apresiasi Seni Budaya Kota Probolinggo Antusiasme Warga Tetap Tinggi

0
Hari Kedua Apresiasi Seni Budaya Kota Probolinggo Antusiasme Warga Tetap Tinggi
Bagikan

Probolinggo, Radarpatroli 

Gelora kreativitas belum meredup di hari kedua kegiatan Apresiasi Seni Budaya di Kota Probolinggo. Sabtu sore hingga malam, Gedung Kesenian masih dipenuhi warga yang antusias menyaksikan ragam seni yang tersaji di panggung apresiasi ini. Kegiatan yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) sejak Jumat (1/11) ini akan berlangsung hingga Minggu (3/11) dan dibuka gratis untuk masyarakat.

Di tengah riuh tepuk tangan penonton, Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud, Sardi, menyampaikan bahwa acara ini bukan sekadar hiburan, melainkan wadah yang memberi ruang bagi para penari pemula, khususnya anak-anak dari sanggar tari di Probolinggo, untuk menunjukkan kemampuan mereka di panggung yang megah. “Apresiasi ini untuk meningkatkan rasa percaya diri anak-anak yang sudah berlatih berbulan-bulan. Dengan tampil di panggung besar, anak-anak akan merasa bangga dan lebih percaya diri,” ujar Sardi dengan penuh semangat.

Bertema Apresiasi Seni Budaya, Pusat Kreativitas Anak yang Kreatif, Berkarakter, dan Berdaya Saing untuk Pemajuan Kebudayaan Kota Probolinggo, acara ini menghadirkan berbagai tarian tradisional yang memukau. Di antaranya, Tari Anak Gembala, Tari Ikan, Tari Umbul-umbul, hingga Tari Topi, yang dibawakan dengan anggun oleh anak-anak dari Sanggar Seni Bina Tari Bayu Kencana (BTBK). Selain itu, Tari Pitik Walik dan Tari Maen Gir Sereng dari Sanggar Tari Sapurah serta Tari Muangli Hua dan Tari Mei Hao Xin Nian dari Sanggar Tari Violet Aurora juga berhasil memukau penonton.

Salah satu tarian yang menarik perhatian adalah Tari Kiprah Lengger, yang dibawakan oleh Angel dan 12 penari lainnya dari Sanggar BTBK. “Tari Kiprah Lengger ini tarian khas Kota Probolinggo, hampir sama seperti Tari Jaran Bodhag. Gerakannya ada yang cepat, ada yang santai, dan penuh keceriaan,” cerita Angel, siswi kelas 1 SMP, dengan wajah berbinar.

Tak hanya tari-tarian, kelompok seni teater turut meramaikan panggung. Drama Kasih Kusuma, Kisah Kasih Kembang Sore, dan Timun Emas yang dibawakan oleh Kelompok Seni Teater Gembok menyajikan kisah yang menghibur sekaligus menyentuh, menambah warna pada acara apresiasi ini.

Selain pertunjukan tari dan teater, karya seni rupa juga turut dipamerkan. Kelompok Seni Hasta Kencana menghadirkan berbagai karya dengan tema Sambung Karya Hati, hasil kreasi seniman muda hingga pelukis profesional. Lukisan-lukisan ini memperlihatkan corak dan gaya yang beragam, mulai dari media tradisional hingga digital art. Joko Dwi, Ketua Kelompok Seni Hasta Kencana, menjelaskan bahwa pameran ini merupakan kolaborasi seniman dari berbagai tingkatan.

“Di sini, kita menampilkan karya dari anak-anak sanggar Hasta Kencana, juga teman-teman seniman Probolinggo yang sudah profesional. Ada karya berupa lukisan, ada juga yang digital art,” jelas Joko yang turut memamerkan karyanya sendiri, sebuah lukisan berjudul Pemandangan.

Antusiasme warga yang hadir hingga hari kedua menunjukkan bahwa apresiasi terhadap seni budaya di Kota Probolinggo masih sangat tinggi. Melalui kegiatan ini, Disdikbud berharap dapat membangkitkan kecintaan masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap kekayaan budaya lokal dan membuka peluang bagi para seniman pemula untuk terus berkarya.

Acara ini diharapkan dapat memberi inspirasi bagi anak-anak dan pemuda di Kota Probolinggo untuk terus menggali dan mengembangkan potensi mereka dalam bidang seni. Gelaran apresiasi ini juga menjadi momentum penting dalam upaya menjaga dan melestarikan warisan budaya, sekaligus merangkul perkembangan seni kontemporer yang semakin beragam.

Reporter : Sayful

Narasumber : Kominfo Kota 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kalau Wartawan Jangan Copas Lahhhh!!!