Desa Sumberkerang Raih Juara 1 Lomba Desa Inklusif Tingkat Nasional 2024

0
Desa Sumberkerang Raih Juara 1 Lomba Desa Inklusif Tingkat Nasional 2024
Bagikan

Surabaya, Radarpatroli 

Desa Sumberkerang, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, berhasil mengukir prestasi membanggakan dengan meraih juara 1 dalam Lomba Desa Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2024 UNESA Village Award. Kompetisi bergengsi ini diselenggarakan oleh Pusat Studi Pengembangan Desa dan Daerah LPPM Universitas Negeri Surabaya (UNESA) bekerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI. Sabtu (30/11/24).

Penghargaan tersebut diterima oleh Kepala Desa Sumberkerang, Beny Rechardo, di Gedung Rektorat UNESA Surabaya, pada Jumat (29/11/2024). Trofi, sertifikat juara, uang pembinaan senilai Rp 10 juta, serta Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan UNESA menjadi simbol atas kerja keras desa ini dalam menciptakan lingkungan inklusif.

Plt Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Kabupaten Probolinggo, Hary Tjahjono, mengungkapkan bahwa desa inklusif adalah desa yang menghapus sekat-sekat perbedaan, memungkinkan semua warga untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan.  

Alhamdulillah, Desa Sumberkerang mampu bersaing di tingkat nasional dari 250 desa peserta dan masuk dalam 10 besar nominasi hingga akhirnya meraih juara 1. Ini adalah pencapaian luar biasa,” ujar Hary dengan penuh kebanggaan.  

Ia juga berharap, semakin banyak desa di Kabupaten Probolinggo yang mengikuti jejak Desa Sumberkerang untuk menciptakan pembangunan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat.

Camat Gending, Winda Permata Erianti, melihat pencapaian ini sebagai langkah besar yang dapat dijadikan contoh oleh desa-desa lain. Menurutnya, Desa Sumberkerang tidak hanya ramah bagi disabilitas, tetapi juga bagi lansia, perempuan, anak-anak, dan kelompok minoritas.  

“Kami akan terus mendukung status Desa Sumberkerang sebagai desa inklusif dengan berbagai strategi, seperti menjalin kerja sama dengan OPD, mendorong dukungan CSR, dan menjadikannya desa percontohan,” tuturnya.

Beny Rechardo, Kepala Desa Sumberkerang, mengungkapkan bahwa prestasi ini adalah hasil dari kerja keras dan dukungan banyak pihak. Ia pun membagikan kisah pribadi yang menjadi inspirasinya dalam menciptakan desa inklusif.  

“Saya memiliki adik difabel yang kehidupannya penuh perjuangan. Dari sana, saya terinspirasi untuk menjadikan Desa Sumberkerang sebagai tempat yang ramah dan inklusif, di mana semua anak, termasuk anak-anak disabilitas, memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang,” jelas Beny.  

Perjalanan menuju gelar juara ini juga melibatkan studi tiru ke Sumbawa yang memperluas wawasan Beny tentang pentingnya pemerataan dan keterlibatan semua golongan dalam pembangunan desa.  

“Ilmu dari desa inklusif di Sumbawa kami terapkan di sini. Dukungan dari Dinas PMD dan para kader desa sangat berperan dalam pencapaian ini,” tambahnya.

Beny berharap Desa Sumberkerang terus menjadi teladan dalam membangun desa yang ramah bagi semua. Ia juga menginginkan agar Pemerintah Kabupaten Probolinggo semakin berkomitmen dalam mendukung desa-desa lain untuk mengadopsi konsep inklusif ini.  

“Semoga program pembangunan yang berkesinambungan dapat lebih melibatkan seluruh elemen masyarakat, sehingga keberhasilan ini tidak hanya dirasakan di Desa Sumberkerang tetapi juga menyebar ke seluruh Kabupaten Probolinggo,” pungkas Beny.  

Prestasi Desa Sumberkerang ini bukan hanya kemenangan satu desa, tetapi juga inspirasi bagi daerah lain untuk menciptakan lingkungan yang merangkul semua lapisan masyarakat. Semoga langkah ini menjadi awal dari banyak perubahan positif di masa depan.

Reporter : Sayful

Narasumber : Kominfo Kab.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kalau Wartawan Jangan Copas Lahhhh!!!