Gerakan Pangan Murah Menjelang Ramadhan 1446 H, Di Kabupaten Probolinggo

0
Gerakan Pangan Murah Menjelang Ramadhan 1446 H, Di Kabupaten Probolinggo
Bagikan

Probolinggo, Radarpatroli 

Menjelang bulan suci Ramadhan 1446 Hijriyah, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Probolinggo menggelar “Gerakan Pangan Murah” di Balai Desa Suko, Kecamatan Maron, pada Kamis, 20 Februari 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk menstabilkan pasokan serta harga pangan, sekaligus meringankan beban ekonomi masyarakat, terutama bagi kalangan menengah ke bawah.

Gerakan pangan murah ini dimulai sejak pukul 08.00 WIB dan langsung disambut antusiasme oleh warga sekitar. Mereka rela mengantre panjang untuk membeli bahan pangan dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan harga pasar. Beberapa barang yang ditawarkan antara lain,

Beras medium Rp 12.500 per kilogram, Beras premium Rp 13.600 per kilogram, Gula pasir Rp 17.250 per kilogram, Minyak goreng Rp 15.000 per liter, Bawang putih** Rp 35.000 per kilogram, Bawang merah Rp 20.000 per kilogram, Cabai rawit merah Rp 6.000 per pack, Cabai merah besar Rp 8.000 per pack, Daging ayam Rp 31.500 per ekor, Telur ayam ras Rp 27.000 per kilogram.

Harga-harga ini tentu sangat menggembirakan masyarakat, mengingat semua harga tersebut lebih rendah dibandingkan harga pasar yang seringkali melonjak menjelang Ramadhan.

Kegiatan ini tidak hanya menarik perhatian masyarakat Desa Suko, namun juga desa-desa sekitar. Mereka merasa terbantu dengan adanya gerakan pangan murah ini yang memberikan akses mudah untuk mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau. 

Kepala DKP Kabupaten Probolinggo, H. Yahyadi, menyatakan rasa syukurnya atas terselenggaranya kegiatan ini berkat sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten. Menurutnya, gerakan pangan murah ini harus terus berkembang dan tidak hanya berhenti di lima titik, melainkan bisa lebih banyak lagi di 24 titik di Kabupaten Probolinggo.

“Tujuan utamanya adalah agar masyarakat bisa menikmati harga yang sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah,” kata H. Yahyadi.

Harga yang ditawarkan dalam kegiatan ini memang jauh lebih murah dari HET yang berlaku. Sebagai contoh, harga telur yang seharusnya dipatok antara Rp 29.000 hingga Rp 30.000 per kilogram, dijual hanya dengan harga Rp 27.000 per kilogram. H. Yahyadi berharap hal ini dapat meringankan beban masyarakat, khususnya kalangan menengah ke bawah.

Gerakan pangan murah ini adalah wujud nyata dari sinergi antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Probolinggo dalam menjaga stabilitas pangan di tengah kondisi ekonomi yang semakin menantang menjelang bulan puasa. Pudjiati Ningsih, Kepala Bidang Ketahanan Pangan DPKP Provinsi Jawa Timur, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program prioritas pemerintah untuk menjaga kestabilan pasokan dan harga pangan.

“Kami berharap dengan kegiatan ini masyarakat tidak perlu khawatir terkait ketersediaan pangan, meskipun Kabupaten Probolinggo menghadapi defisit pada beberapa komoditas,” ungkap Pudjiati.

Untuk memastikan distribusi yang lancar, DPKP Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Bulog dan RNI guna menyediakan beras dan minyak goreng yang terjangkau. Kolaborasi ini diharapkan dapat menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan selama bulan Ramadhan nanti.

Pudjiati menambahkan, meskipun Kabupaten Probolinggo menghadapi defisit pasokan pada komoditas tertentu seperti telur, daging ayam, dan daging sapi, namun gerakan pangan murah ini diharapkan dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat. Dengan adanya kegiatan ini, mereka bisa mendapatkan bahan pangan pokok yang berkualitas dengan harga yang stabil.

“Kami berharap masyarakat dapat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau, terutama untuk memenuhi kebutuhan menjelang bulan suci Ramadhan,” tambahnya.

Gerakan pangan murah ini tentu menjadi langkah strategis untuk membantu masyarakat, khususnya yang berada di kalangan menengah ke bawah, dalam menghadapi tantangan ekonomi menjelang bulan suci Ramadhan. Kegiatan seperti ini tidak hanya memberikan solusi jangka pendek, tetapi juga membuktikan bahwa kolaborasi antara pemerintah provinsi dan kabupaten dapat menciptakan dampak positif yang luas bagi masyarakat.

Reporter : Sayful

Narasumber : Kominfo Kab.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kalau Wartawan Jangan Copas Lahhhh!!!