IGTKI-PGRI Gelar Konker I, Sinergikan dengan Program Bupati Probolinggo

Probolinggo, Radarpatroli
Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia-Persatuan Guru Republik Indonesia (IGTKI-PGRI) Kabupaten Probolinggo menggelar Konferensi Kerja (Konker) I di aula Rumah Makan Lesehan Kebon Pring Desa Tamansari Kecamatan Dringu, Selasa (25/2/2025).

Kegiatan yang mengangkat tema “Membangun Sinergi dan Kepemimpinan Visioner Untuk Organisasi yang Sehat dan Bermartabat Bagi Anak Didik Taman Kanak-Kanak” ini dihadiri oleh 72 peserta yang terdiri dari ketua, sekretaris dan bendahara kecamatan se-Kabupaten Probolinggo.
Konferensi kerja ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo Dwijoko Nurjayadi, Ketua PGRI Kabupaten Probolinggo Asim serta Ketua IGTKI-PGRI Kabupaten Probolinggo Ellyzabeth Evelin.
Dalam kesempatan tersebut, IGTKI-PGRI Kabupaten Probolinggo menyerahkan bantuan dana sosial kepada dua lembaga Taman Kanak-Kanak (TK) di Kecamatan Krejengan yang terdampak banjir.
Bantuan ini diserahkan langsung oleh Kepala Disdikdaya Kabupaten Probolinggo Dwijoko Nurjayadi didampingi oleh Ketua IGTKI-PGRI Kabupaten Probolinggo Ellyzabeth Evelin. Dua TK yang menerima bantuan tersebut adalah TK Darut Tauhid di Desa Patemon dan TK PKK Desa Rawan.
Ketua IGTKI-PGRI Kabupaten Probolinggo Ellyzabeth Evelin menyampaikan konferensi kerja ini bertujuan untuk merencanakan program kerja IGTKI-PGRI Kabupaten Probolinggo untuk tahun 2025 serta memastikan adanya sinergi yang kuat antara program IGTKI tingkat provinsi dan pusat serta selaras dengan program Bupati Probolinggo.
“Selain itu, menyusun rencana kerja yang sejalan dengan program-program yang sudah ada. Seperti kegiatan Hari Anak Nasional, workshop dari kebiasaan anak-anak hebat, workshop 3M (melipat, menggunting dan menempel) serta lomba yang akan diikuti oleh anak-anak dan guru,” ujarnya.
Menurut Vivien, untuk seleksi lomba di Provinsi Jawa Timur pihaknya hanya mengikuti lomba menceritakan pengalaman pribadi dan lomba olahraga lari dengan rintangan. Semua lomba ini hanya untuk peserta didik. Jika guru akan mengikuti lomba Porseni tahun 2027/2028. “Jadi kita akan mempersiapna dulu di tahun 2025 dan 2026. Semuanya akan dipersiapkan dengan matang,” terangnya.
Untuk program yang selaras dari program Bupati Probolinggo jelas Vivien, pihaknya akan mengadakan peningkatan kompetensi guru dengan mengadakan event mengangkat batik Kabupaten Probolinggo. Hal ini dilakukan dengan kegiatan membatik bersama secara massal se-Indonesia di Hari Batik Nasional.
“Harapan kami, konferensi kerja ini dapat meningkatkan kompetensi guru, menggali bakat anak-anak dan melibatkan mereka dalam kegiatan yang bermanfaat, terutama dalam peringatan Hari Anak Nasional yang akan datang,” tambahnya.
Sementara Kepala Disdikdaya Kabupaten Probolinggo Dwijoko Nurjayadi mengatakan dalam konferensi kerja ini IGTKI-PGRI harus menyinkronkan program kerjanya dengan program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo. Sangat penting bagi semua pihak untuk mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan pendidikan yang lebih baik, terutama dalam peningkatan kompetensi guru dan pemerataan akses pendidikan di seluruh wilayah Kabupaten Probolinggo.
“Saya menghimbau agar program kerja IGTKI-PGRI dapat disinkronkan dengan program Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo, terutama dalam hal peningkatan kapasitas guru, program sekolah unggulan dan tentunya mewujudkan pendidikan gratis bagi masyarakat,” katanya.
Joko menambahkan, Pemerintah Kabupaten Probolinggo sudah mulai melaksanakan beberapa program pendidikan gratis, seperti beasiswa, bantuan alat tulis sekolah (ATS) dan subsidi untuk ojek anak sekolah di daerah-daerah sulit. “Kami juga berencana memberikan tunjangan tambahan bagi guru-guru yang bertugas di daerah sulit dan tentunya kami berharap hal ini bisa terus berkembang,” tambahnya.
Lebih lanjut Joko menegaskan pentingnya pendidikan yang bermutu bagi anak-anak, yang tidak hanya mencakup aspek akademik, tetapi juga pendidikan karakter. “Kami berkomitmen untuk melayani masyarakat dengan menyediakan pendidikan yang berkualitas, yang tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga mendidik karakter anak-anak sesuai dengan tujuh kebiasaan anak hebat yang menjadi program Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia,” pungkasnya.
Reporter : Sayful
Narasumber : Kominfo Kab.