Bupati Probolinggo Tinjau Dampak Banjir Di Krejengan, Pastikan Langkah Mitigasi Cepat Dilakukan

Probolinggo, Radarpatroli
Bupati Probolinggo, Gus dr. Mohammad Haris, turun langsung ke lapangan untuk meninjau dan mengevaluasi dampak banjir yang melanda Kecamatan Krejengan. Kunjungan ini mencakup beberapa titik terdampak, di antaranya Pondok Pesantren Darut Tauhid di Desa Tanjungsari, Desa Jatiurip, Desa Opo-opo, dan Desa Kamal Kuning.

Bupati Haris didampingi oleh Komandan Kodim 0820 Probolinggo Letkol Arm. Heri Budiasto, Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana, serta sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Kunjungan dimulai dengan pengecekan dapur umum yang didirikan di Basecamp Ridho Outbond Desa Krejengan. Dapur umum ini menjadi pusat logistik untuk membantu korban banjir di berbagai desa terdampak.
Selanjutnya, rombongan mengunjungi Pondok Pesantren Darut Tauhid di Desa Tanjungsari. Di lokasi ini, Bupati Haris melihat langsung kondisi pondok putri yang terendam hampir tiga meter. Banyak buku, kitab, dan seragam santri hanyut terbawa arus.
“Banjir ini terjadi karena lokasi pondok yang lebih rendah serta perubahan aliran sungai, yang menyebabkan air meluap lebih cepat dan tinggi,” ungkap Bupati Haris.
Sebagai bentuk kepedulian, Bupati menyerahkan bantuan logistik dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo serta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Probolinggo.
Peninjauan berlanjut ke Desa Jatiurip dan Desa Opo-opo, dua desa yang hanya dipisahkan oleh sungai. Banyak rumah warga di sini terendam hingga dua meter, menyebabkan perabotan rumah tangga hanyut terbawa arus.

Bupati Haris berdialog dengan warga yang terdampak, mendengarkan keluhan mereka, serta melihat kondisi TPT (Tembok Penahan Tanah) yang ambrol akibat derasnya arus air. Ia juga menyoroti kerusakan jalan yang tergerus banjir, yang berpotensi membahayakan pengguna jalan.
Kondisi yang tak kalah mengkhawatirkan terlihat di Desa Kamal Kuning, di mana sebuah jembatan vital hampir putus. Salah satu bahu jembatan tergerus air sungai, yang bisa memutus akses warga Blok Jatian menuju pusat desa dan kecamatan.
“Kami akan melakukan asesmen dan mempercepat perbaikan, karena jika dibiarkan, akses warga akan semakin sulit,” ujar Bupati Haris.
Dalam pernyataannya, Bupati Haris menegaskan bahwa banjir ini adalah kejadian di luar dugaan, dengan pola aliran sungai yang berbeda dari biasanya. Pemkab Probolinggo telah melakukan asesmen dan akan mempercepat langkah mitigasi untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
“Kita tidak bisa menyalahkan hujan, tetapi kita harus siap apabila bencana terjadi. Saat ini, alat berat dari Pemprov Jawa Timur sudah dikerahkan untuk membantu penanganan banjir,” jelasnya.
Selain itu, Bupati menekankan pentingnya kolaborasi antar OPD, TNI, Polri, dan berbagai pihak terkait. Setiap ada bencana, OPD terkait seperti BPBD, Dinas PUPR, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan Dinas Perkim harus langsung turun ke lapangan.
“Alhamdulillah, meskipun banjir ini menyebabkan kerugian materi, tidak ada korban jiwa. Kami akan terus bekerja keras untuk memastikan mitigasi dilakukan dengan baik agar risiko di masa depan dapat dikurangi,” tambahnya.
Ke depan, Pemkab Probolinggo akan melakukan pemetaan titik-titik rawan bencana untuk mencegah kejadian serupa.
“Kita tidak berharap bencana terjadi lagi, tapi kita harus selalu siap. Langkah preventif harus diperkuat dengan koordinasi yang lebih erat antara Pemkab, TNI, dan Polri,” pungkas Bupati Haris.
Banjir yang melanda Kecamatan Krejengan menjadi pengingat pentingnya mitigasi bencana yang lebih baik. Pemerintah Kabupaten Probolinggo bergerak cepat untuk menyalurkan bantuan, meninjau infrastruktur terdampak, dan merancang strategi jangka panjang guna mencegah kejadian serupa di masa depan.
Reporter : Sayful
Narasumber : Kominfo Kab.