Sekolah Rakyat Segera Hadir Di Kota Probolinggo

Probolinggo, Radarpatroli
Kota Probolinggo bersiap menyambut program Sekolah Rakyat, sebuah inisiatif pemerintah pusat yang bertujuan memberikan akses pendidikan gratis bagi masyarakat kurang mampu. Untuk memastikan kelancaran program ini, Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, melakukan peninjauan sejumlah aset pemerintah kota yang direncanakan menjadi lokasi penyelenggaraan pada Jumat pagi, 28 Maret 2025.

Beberapa lokasi yang ditinjau meliputi, Rusunawa Mayangan (Kronong). SD Negeri Mayangan 4, Balai Benih Ikan Kedung Asem, Beberapa titik di Kelurahan Ketapang dan Kelurahan Jrebeng Kulon.
Peninjauan ini difokuskan pada aspek-aspek seperti rasio siswa terhadap ruang belajar, kebutuhan ruangan, sarana dan prasarana penunjang, serta luas aset yang tersedia. Wali Kota Aminuddin menegaskan bahwa Kota Probolinggo telah ditunjuk oleh Kementerian Sosial sebagai proyek percontohan untuk pelaksanaan Sekolah Rakyat.
“Kita salah satu alternatif utama dari Kemensos untuk menjadi tempat percontohan Sekolah Rakyat di Indonesia, makanya kita siap-siap ini. Pada pagi hari ini saya ingin memastikan bahwa kesiapan itu berjalan sesuai dengan regulasi dan harapan dari Kementerian Sosial,” jelas Wali Kota Aminuddin.
Hasil peninjauan menunjukkan bahwa Rusunawa Mayangan (Kronong) dan SD Negeri Mayangan 4 dianggap paling cocok untuk dijadikan lokasi Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo. Wali Kota Aminuddin menegaskan kesiapan pemerintah kota dalam merealisasikan proyek ini.
“Alhamdulillah kita dari segi lahan siap, kemudian dari segi untuk percepatan proses pembelajaran artinya penggunaan lahan-lahan yang belum dimanfaatkan dalam hal ini rusunawa kemudian ada SD yang tidak termanfaatkan itu sudah siap, kemudian nanti mulai proses pembangunan,” ujar dr. Amin.
Program Sekolah Rakyat ini ditargetkan mulai berjalan pada tahun ajaran baru 2025/2026. Wali Kota Aminuddin berharap, pada tahun ajaran baru nanti, Sekolah Rakyat dapat dibuka untuk jenjang SMP atau SMA, dengan tetap memperhatikan keputusan dari pemerintah pusat.
“Kalau melihat perkembangannya, di SMP atau SMA nanti, kita ikuti perkembangan nanti ya,” tambahnya.
Sebagai leading sector program Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Kepala Dinas Sosial PPPA, Rey Suwigtyo, menjelaskan bahwa setelah lokasi ditetapkan, pembangunan serta proses seleksi peserta didik akan dilakukan langsung oleh pemerintah pusat.
“Proyek ini kan sifatnya nasional, dari pusat ke daerah, kita hanya menyediakan area saja untuk dibangun oleh pemerintah pusat, sama kita menyediakan untuk siswa, itupun nanti yang melakukan seleksi dari pemerintah pusat juga, jadi kita sekali lagi hanya menyediakan lahan sama anak-anak kota untuk masing-masing jenjang pendidikan,” terang Rey Suwigtyo.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Siti Romlah, menambahkan bahwa konsep Sekolah Rakyat ini ditujukan khusus bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, sebagai upaya memutus mata rantai kemiskinan di Indonesia.
“Karena harapannya ini kan betul-betul memutus mata rantai kemiskinan, jadi anak-anak yang memang mau mengubah dirinya ya, jadi semangat untuk belajar, ini harapannya harus mau di boarding school (asrama), artinya mau tidak kumpul dengan keluarga tetapi full di boarding school sehingga bisa dicetak karakternya kemudian mereka berkelanjutan terus sampai nanti ke jenjang kuliah,” jelas Siti Romlah.
Turut hadir dalam peninjauan tersebut Sekretaris Daerah drg. Ninik Ira Wibawati, Asisten Administrasi Umum, Kepala Bappeda Litbang, Kepala BPPKAD, serta kepala perangkat daerah terkait lainnya. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen penuh Pemerintah Kota Probolinggo dalam mendukung suksesnya program Sekolah Rakyat ini.
Dengan persiapan yang matang dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat signifikan bagi peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan masyarakat kurang mampu di kota ini.
Reporter : Sayful
Narasumber : Kominfo Kota