Gus Ipul Menteri Sosial Republik Indonesia Bersama Walikota Probolinggo Menyambut Era Baru Pendidikan Rakyat

Probolinggo, Radarpatroli
Dalam rangka menciptakan perubahan signifikan dalam pendidikan Indonesia, Gus Saifullah Yusuf, Menteri Sosial Republik Indonesia ke-33, menegaskan bahwa pemerintah memiliki target ambisius untuk membangun “Sekolah Rakyat” di seluruh Indonesia. Menurut arahan Presiden, setiap kabupaten dan kota di Indonesia akan memiliki sekolah rakyat, yang diharapkan dapat mengangkat taraf hidup keluarga miskin, terutama mereka yang berada di desil satu, atau yang tergolong miskin ekstrem. Minggu (13/04/2025).

Gus Ipul, sapaan akrabnya, menuturkan bahwa tahap pertama proyek ini menargetkan pembangunan 200 sekolah rakyat di berbagai kabupaten dan kota. “Kami sudah melakukan diskusi dan sebagian besar kabupaten dan kota sudah mengusulkan lebih dari 280 lokasi, baik berupa lahan yang luasnya lebih dari 5 hektar maupun gedung yang bisa segera direnovasi untuk memulai pembelajaran,” ujar Gus Saifullah Yusuf.
Menteri Sosial menjelaskan, meskipun terdapat banyak permintaan, pemilihan lokasi sekolah rakyat akan dilakukan dengan cermat. “Kami akan memastikan mana saja kabupaten dan kota yang siap membangun, termasuk memastikan fasilitas pendukungnya dalam dua bulan ke depan,” lanjutnya.
Gus Ipul menegaskan bahwa program ini bukan hanya soal pendidikan, tetapi juga pemberdayaan ekonomi keluarga. “Pendidikan adalah kunci untuk memutus mata rantai kemiskinan,” katanya. Anak-anak yang berhak mengikuti sekolah rakyat ini adalah mereka yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), dengan prioritas pada keluarga yang tergolong miskin ekstrem. Meskipun tidak ada tes akademik untuk masuk, ada seleksi kesehatan dan pemeriksaan lainnya untuk memastikan mereka dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
“Sekolah rakyat ini bukan hanya tempat belajar, tetapi juga tempat untuk memberdayakan keluarga. Kami akan memberikan pelatihan-pelatihan bagi orang tua yang memiliki usaha kecil atau yang ingin bekerja, agar mereka dapat meningkatkan perekonomian keluarganya,” ungkapnya. Gus Saifullah Yusuf juga menekankan pentingnya komitmen orang tua untuk mendukung anak-anak mereka menyelesaikan pendidikan hingga tuntas.
Salah satu hal yang membedakan sekolah rakyat ini adalah sistem boarding yang diterapkan. Gus Saifullah Yusuf menyatakan bahwa para siswa akan tinggal di asrama dengan pengawasan yang ketat. “Sekolah ini akan menggabungkan pendidikan formal dengan pendidikan karakter yang sangat dibutuhkan untuk memulai proses pembelajaran yang lebih baik,” jelasnya. Siswa akan mendapatkan pendampingan sepanjang hari, dengan pengajaran formal di pagi hari dan pengembangan karakter di sore hari.

Selain itu, sekolah ini akan dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai, termasuk alat-alat belajar dan fasilitas pendukung lainnya yang akan disiapkan oleh pemerintah pusat. “Kami berharap pada tahun depan, sekolah ini sudah bisa beroperasi dan mulai menampung siswa,” Ujar Gus Ipul.
Walikota Probolinggo, dr. Aminuddin, yang turut mendukung program ini, menambahkan bahwa tujuan utama dari sekolah rakyat adalah untuk mengubah pola pikir masyarakat, terutama anak-anak yang berasal dari keluarga miskin, sehingga mereka dapat meraih pendidikan yang lebih baik dan mengangkat derajat ekonomi keluarganya. “Dengan pendidikan ini, diharapkan anak-anak yang dulunya tergolong miskin bisa membawa keluarganya keluar dari garis kemiskinan,” Ucap Walikota Probolinggo dr. Aminuddin.
Ia juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota Probolinggo sudah mempersiapkan beberapa lokasi yang sesuai dengan kriteria kementerian. “Kami terus berkoordinasi dengan Kementerian Sosial dan berharap Probolinggo bisa menjadi salah satu tempat yang menjadi contoh dalam pelaksanaan sekolah rakyat ini,” tuturnya.
Program ini memberikan harapan baru bagi masyarakat miskin di Indonesia, yang selama ini mungkin merasa tertinggal dalam hal akses pendidikan. Dengan adanya sekolah rakyat, mereka memiliki kesempatan yang sama untuk meraih pendidikan berkualitas, yang menjadi bekal untuk memperbaiki kualitas hidup mereka.
Sebagai langkah awal, rencana untuk memulai dengan empat rombongan belajar (rombel) di Probolinggo pada tahun ini akan menjadi titik tolak perubahan besar dalam pendidikan di daerah ini. “Kita akan mulai dengan dua atau empat rombel, masing-masing dengan 25 siswa. Kami berharap bisa memulai tahun ini, dan tahun depan gedungnya sudah bisa digunakan untuk proses pembelajaran,” ujar Gus Saifullah Yusuf.
Sekolah rakyat yang digagas oleh Kementerian Sosial ini adalah langkah maju dalam menciptakan Indonesia yang lebih inklusif dan berdaya saing, dengan memanfaatkan pendidikan sebagai alat utama untuk memberantas kemiskinan dan mendorong kesejahteraan masyarakat.
Penulis : Sayful
Editor : Yuris