DKP Kabupaten Probolinggo Gelar Rakor Bantuan Pangan Untuk Ibu Hamil Dan Balita

Probolinggo, Radarpatroli
Pada hari Selasa, 15 April 2025, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Probolinggo menggelar rapat koordinasi (rakor) yang sangat penting di Pendopo Kecamatan Banyuanyar. Kegiatan ini bertujuan untuk membahas pemberian bantuan pangan berupa beras kepada ibu hamil dan balita bawah dua tahun (baduta) yang mengalami gizi kurang atau buruk. Kehadiran Kepala Bidang Penanganan Kerawanan Pangan DKP Kabupaten Probolinggo, Nurul Komaril Asri, Camat Banyuanyar, Hudan Kurniawan, serta Kepala Puskesmas Klenang Kidul, Muhamad Iskhak, dan Kepala Puskesmas Banyuanyar, Ariska, menunjukkan komitmen mereka terhadap penanggulangan masalah gizi buruk di wilayah ini.

Program bantuan pangan ini memang sangat dinantikan oleh masyarakat Banyuanyar. Sasaran utama bantuan ini adalah ibu hamil dan balita dengan kondisi gizi kurang, terutama yang terdaftar di dua Puskesmas di Kecamatan Banyuanyar. Di Puskesmas Klenang Kidul, ada 202 ibu hamil dan 40 balita yang tercatat sebagai penerima bantuan beras. Sedangkan di Puskesmas Banyuanyar, bantuan ini akan diterima oleh 200 ibu hamil dan 40 balita lainnya. Setiap penerima akan mendapat 20 kilogram beras.
Bantuan pangan ini rencananya akan disalurkan pada tanggal 30 April 2025 mendatang. Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengentaskan masalah stunting di Indonesia, yang erat kaitannya dengan kurangnya asupan gizi pada ibu hamil dan balita. Tentunya, program seperti ini sangat dibutuhkan untuk memperbaiki status gizi dan kesehatan masyarakat, khususnya bagi ibu hamil yang menderita Kekurangan Energi Kronis (KEK) yang bisa berdampak pada kondisi bayi, seperti bayi berat lahir rendah (BBLR).
Nurul Komaril Asri, Kepala Bidang Penanganan Kerawanan Pangan DKP Kabupaten Probolinggo, menegaskan pentingnya program ini. “Bantuan pangan ini sangat penting untuk ibu hamil dan balita yang mengalami KEK. Diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan ibu dan perkembangan bayi mereka agar tidak mengalami kondisi bayi berat lahir rendah,” ungkapnya.
Sementara itu, Camat Banyuanyar, Hudan Kurniawan, menyatakan bahwa masyarakat sangat menyambut baik program ini. “Harapannya, bantuan beras ini bisa membantu ibu hamil yang menderita KEK agar bayi yang dilahirkan tidak mengalami masalah kesehatan seperti BBLR,” ujarnya. Hudan juga menambahkan bahwa pihak Puskesmas akan terus memantau perkembangan kesehatan ibu hamil dan balita di wilayahnya untuk memastikan bahwa bantuan ini sampai tepat sasaran.
Kepala Puskesmas Klenang Kidul, Muhamad Iskhak, mengungkapkan bahwa data penerima bantuan sudah dipersiapkan dengan sangat baik. “Kami berharap, program ini sukses dan dapat dilanjutkan setiap tahun untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama bagi ibu hamil dan balita yang menghadapi masalah gizi,” kata Iskhak.
Selain itu, PLKB (Penyuluh Keluarga Berencana) juga akan terlibat aktif dalam memantau perkembangan berat badan ibu hamil, lingkar lengan, serta kesehatan balita melalui kader KB yang ada di desa-desa. “Dengan adanya pemantauan ini, kami berharap bisa memperoleh informasi yang lebih akurat tentang status gizi ibu hamil dan balita di Kecamatan Banyuanyar,” tambah Iskhak.
Program bantuan pangan ini diharapkan bisa menjadi langkah awal dalam mengatasi masalah gizi buruk di Kabupaten Probolinggo, khususnya di Kecamatan Banyuanyar. Selain itu, keberlanjutan program serupa di masa mendatang diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan ibu hamil dan balita di wilayah tersebut. Semoga melalui kerjasama yang baik antara pemerintah, Puskesmas, dan masyarakat, masalah gizi buruk bisa segera teratasi, dan terciptalah generasi yang sehat dan cerdas di Kabupaten Probolinggo.
Reporter : Sayful
Narasumber : Kominfo Kab.