Workshop Penguatan Usaha Koperasi-UKM Dan Pembuatan Produk Di Kota Probolinggo

Probolinggo, Radarpatroli
Pemerintah Kota Probolinggo bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop UKM) Provinsi Jawa Timur menggelar Workshop Penguatan Usaha Koperasi-UKM dan Pembuatan Produk di Pendopo Kelurahan Sumber Taman, Kecamatan Wonoasih, pada Rabu (16/4). Kegiatan ini diikuti oleh 60 pelaku UMKM dari Kampung Tempe, Kelurahan Sumber Taman, yang dikenal sebagai sentra produksi tempe terbesar di Kota Probolinggo.

Workshop ini merupakan tindak lanjut dari usulan Pemerintah Kota Probolinggo kepada Dinkop UKM Jatim, sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan potensi lokal. Tidak hanya menjadi kuliner khas, tempe juga telah menjadi identitas kampung tematik di wilayah Sumber Taman.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, yang didampingi oleh Ketua TP PKK sekaligus Ketua Dekranasda Kota Probolinggo, dr. Evariani Aminuddin. Turut hadir dalam acara ini Staf Ahli Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan, Slamet Swantoro, Asisten Pembangunan Wawan Sogyantono, serta sejumlah kepala perangkat daerah terkait.
Dalam sambutannya, Wali Kota Aminuddin mengungkapkan kebanggaannya terhadap keberagaman olahan tempe yang ada di Kampung Tempe. Ia juga menyebutkan pengalaman pribadi saat mencicipi cookies tempe rasa coklat, yang menurutnya sangat lezat. Wali Kota pun berharap produk olahan tempe ini dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi destinasi wisata kuliner.
Kepala Bidang Produksi dan Restrukturisasi Dinkop UKM Jatim, Susanti Widiastuti, menekankan pentingnya tempe sebagai pangan bergizi. Selain mendukung program pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), tempe juga merupakan alternatif pengganti daging bagi vegetarian. Susanti menjelaskan bahwa pelatihan berbahan dasar tempe ini sangat mendukung program pemerintah serta memberikan manfaat gizi yang tinggi, seperti protein, vitamin, dan serat.
“Pelatihan yang berbahan dasar tempe ini sangat mendukung program pemerintah serta menjadi salah satu pilihan untuk asupan pada menu Makan Bergizi Gratis (MBG),” jelas Susanti.

Susanti juga berkomitmen untuk membantu peserta agar mendapatkan sertifikasi halal dan standarisasi produk. “Ketika nanti panjenengan memperoleh pelatihan ini, segera miliki produk dan daftarkan dengan merek yang sudah terdaftar di Kemenkumham. Kami akan membantu bagaimana brandingnya dan cara penjualan melalui media sosial. Dengan begitu, produk yang sudah diproduksi bisa menembus pasar modern maupun pasar tradisional,” serunya.
Wali Kota Aminuddin berbagi pengalaman saat berkunjung ke Korea Selatan, di mana wisatawan diajak untuk membuat kimchi sendiri. Ia merasa konsep serupa bisa diterapkan pada produk olahan tempe di Probolinggo. “Kenapa tidak kita contoh dari produk olah tempe? Dengan cara seperti itu, kita bisa menciptakan produk tempe yang tidak hanya dikenal di pasar lokal, tetapi juga bisa menjadi ikon kuliner dunia,” ujar Wali Kota Aminuddin.
Workshop ini menghadirkan narasumber dari Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Malang, Endang Tri Puji Astuti, yang memberikan pelatihan terkait inovasi produk olahan tempe. Beberapa produk yang diajarkan dalam pelatihan ini antara lain cookies coklat tempe dan keripik tempe, yang diharapkan dapat menambah nilai jual tempe dan meningkatkan daya saing produk UMKM lokal.
Sebagai bentuk dukungan konkret, diserahkan pula bantuan berupa bahan olahan dan produk jadi seperti cookies dan keripik tempe kepada para peserta secara simbolis. Bantuan tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, yang bertujuan untuk memperkuat kapasitas dan kualitas produk UMKM di Kota Probolinggo.
Wali Kota Aminuddin berkomitmen untuk terus mendukung UMKM Kota Probolinggo agar bisa menciptakan produk olahan tempe bernilai tambah yang dapat bersaing di pasar yang lebih luas. Ia berjanji akan menyediakan gerai UMKM di perhotelan, rumah makan, dan perkantoran sebagai langkah untuk memperkenalkan produk tempe dari Kampung Tempe ke masyarakat yang lebih luas.
Dengan adanya workshop ini, diharapkan para pelaku UMKM di Probolinggo, khususnya dari Kampung Tempe, dapat mengembangkan produk mereka lebih inovatif dan siap bersaing, baik di pasar modern maupun pasar tradisional.
Reporter : Sayful
Narasumber : Kominfo Kota