Pemerintah Kota Probolinggo Tegaskan Pemberantasan Pungli

0
Pemerintah Kota Probolinggo Tegaskan Pemberantasan Pungli
Bagikan

Probolinggo, Radarpatroli 

Pada Jumat siang, 25 April 2025, Ruang Rupatama Polres Probolinggo Kota mendadak hiruk-pikuk. Bukan gegap gempita sirine, melainkan Rapat Koordinasi dan Analisis Evaluasi (Rakor & Anev) Triwulan I Unit Pemberantasan Pungli (UPP) Kota Probolinggo.  

Diprakarsai Inspektorat Kota, acara ini bikin semangat semua pihak meledak. Wali Kota dr. H. Aminuddin hadir, ditemani Wakilnya, Hj. Ina Dwi Lestari, serta Sekda drg. Ninik Ira Wibawati. Lengkap juga Kapolres AKBP Rico Yumasri dan jajaran perangkat daerah plus tim Satgas Saber Pungli.  

Wali Kota Aminuddin membuka dengan tegas, “Pungli masih jadi momok yang ngganjel tatanan layanan publik, dari kelurahan sampai instansi lain.” Seketika suasana serius, tapi antusias—seolah menabuh genderang perang terhadap praktik haram itu.  

Sejak awal masa jabatan, Aminuddin-Ina udah ngegas soal integritas. Kata Wali Kota, mereka udah nyebar pakta integritas ke seluruh perangkat daerah, bahkan sampai tingkat kelurahan. “Ini langkah konkret, dan alhamdulillah Pak Inspektur kita udah masuk level 3. Artinya, siap deteksi dan cegah potensi pungli,” ujarnya sambil menepuk meja seolah memantik obor semangat.  

Ngomong-ngomong soal pengawasan, Wali Kota minta warga ikut terlibat. Tinggal pakai saluran pengaduan yang ada, nanti APIP (Aparat Pengawasan Intern Pemerintah) yang klarifikasi dulu sebelum diteruskan ke aparat penegak hukum khususnya kalau kasusnya lintas sektor. Jadi gak buru-buru, gak lambat-lambat amat: pas di tengah-tengah, tepat sasaran.  

Di era digital, celah pungli makin sempit. Menurut Aminuddin, penerapan pembayaran non tunai di sektor parkir, pajak, dan sewa aset ibarat segel rapat yang menutup setiap retakan peluang. “Kita pengen layanan publik makin bersih dan transparan,” katanya, seolah menggambarkan kota pelabuhan yang jernih bak kapal baru dicat.  

AKBP Rico Yumasri menambahkan, Polres Probolinggo Kota terus gas pol. Penyuluhan, sosialisasi, sampai penindakan—semuanya digasrawat bareng. “Ini bukan tugas main-main. Kami butuh sinergi semua pihak buat nahan angka pungli sampai ke level terendah,” tegas Kapolres, sorot matanya penuh determinasi.  

Bagi tim Satgas Saber Pungli, rapat ini seolah undangan main teka-teki silang: mencocokkan data, membedah pola, merajut strategi. Ada yang catat poin-poin penting, ada yang membuka layar laptop, siap update grafik laporan. Suara ketukan keyboard beradu dengan gemerisik kertas, menciptakan simfoni kerja kolektif.  

Kalau biasanya rapat rawan molor, Rakor & Anev ini justru terkesan kilat dan padat. Analisis tajam, evaluasi konkret, rekomendasi pun langsung meluncur. Harapannya, setiap tindak lanjut segera dieksekusi tanpa drama panjang.  

Malam hari nanti, hasil Rakor & Anev bakal dibawa ke meja pimpin—lihat mana yang perlu perbaikan cepat, mana yang butuh audit lebih mendalam. Semua demi sesal di kemudian hari yang kian surut, pungli makin terkikis.  

Singkat kata, Pemerintah Kota Probolinggo menunjukkan komitmen serius. Dari dialektika meja rapat sampai aplikasi digital, semua bergerak selaras. Tak ada ruang toleransi, tak ada tempat bagi pungli.  

Dengan semangat yang membara, Probolinggo meneguhkan janji: pelayanan publik harus jujur, bersih, dan tanpa celah. Mari kawal bersama karena kota ini milik kita semua.

Reporter : Sayful

Narasumber : Kominfo Kota

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kalau Wartawan Jangan Copas Lahhhh!!!