Semangat Hari Otonomi Daerah Di Kota Probolinggo, Sinergi Membangun Nusantara

Probolinggo, Radarpatroli
Langit Kota Probolinggo, Senin pagi (28/4), seperti menahan napas sejenak. Di halaman Kantor Wali Kota, bendera merah putih berkibar gagah, menemani barisan rapi para peserta upacara yang penuh semangat memperingati Hari Otonomi Daerah.

Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, turun langsung memimpin upacara ini. Beliau berdiri tegap di tengah lautan ASN, didampingi Ketua DPRD Dwi Laksmi Syntha, jajaran Forkopimda, Sekda drg. Ninik Ira Wibawati, para camat, lurah, hingga staf ahli yang berderet seperti parade musim semi.
Tema tahun ini cukup menggugah hati:
“Sinergi Pusat dan Daerah Membangun Nusantara Menuju Indonesia Emas 2045. Sebuah tema yang bukan sekadar kata-kata manis, tapi pancaran harapan yang berpendar di setiap sudut upacara.
“Indonesia itu negara besar, bukan hanya karena luas wilayah atau jumlah penduduknya, tapi juga karena keberagaman budayanya, kekayaan alamnya. Tapi semua itu nggak ada artinya kalau kita nggak kompak,” tegas dr. Amin, membacakan sambutan dari Menteri Dalam Negeri.
Nada suaranya mengalir seperti sungai yang mencari muara, menandaskan betapa pentingnya kolaborasi antara pusat dan daerah. Otonomi daerah, kata beliau, bukan sekadar izin mengurus rumah tangga sendiri, tapi alat untuk mewujudkan pemerintahan yang lebih baik, lebih gesit, dan lebih peduli.
Dalam sambutannya, dr. Amin mengingatkan, kepala daerah kini dituntut lebih dari sekadar menjalankan perintah. Mereka harus berinovasi, membaca denyut nadi masyarakat, dan merangkai program-program yang membumi sesuai kebutuhan setempat.
Mulai dari swasembada pangan dan energi, pengelolaan sumber daya air, sampai pemerintahan yang bersih dan melayani, semua menjadi bagian dari delapan poin penting yang disampaikan di upacara ini. Delapan pilar yang diharapkan bisa jadi mercusuar dalam perjalanan panjang menuju Indonesia Emas 2045.
“Perjalanan otonomi daerah selama 29 tahun ini jangan cuma jadi catatan di buku sejarah. Harus jadi batu loncatan buat perbaikan terus-menerus,” seru dr. Amin, membakar semangat yang mulai membara di dada para peserta upacara.
Upacara kali ini pun terasa makin berwarna dengan momen haru: penyerahan Tabungan Hari Tua (THT) dan pensiun pertama kepada sejumlah ASN yang telah menuntaskan baktinya.
Di antara sorotan matahari pagi dan sapaan angin lembut, tampak beberapa wajah berkaca-kaca. Ada kisah-kisah panjang yang berakhir indah hari itu pengabdian tanpa pamrih, dedikasi yang membentuk pondasi pemerintahan kota ini.
Seperti daun yang kembali ke tanah, para purna bakti itu kembali ke pelukan masyarakat, dengan bekal pengalaman dan kenangan yang akan terus abadi.
Hari Otonomi Daerah di Kota Probolinggo tahun ini bukan sekadar seremonial. Ini adalah gugusan tekad yang bersinar di bawah matahari, mengajak semua pihak untuk melangkah lebih jauh, lebih erat, dan lebih cepat. Demi Nusantara. Demi anak cucu kita.
Karena otonomi itu bukan tentang berdiri sendiri, melainkan tentang berlari bersama, menuju cita-cita besar yang sudah menunggu di ujung cakrawala.
Reporter : Sayful
Narasumber : Kominfo Kota