SINEMA 25 Panggung Smexa Dengan Ragam Karya

Probolinggo, Radarpatroli
Ada sesuatu yang berbeda menyelinap di udara SMK Negeri 1 Kota Probolinggo. Bukan sekadar hembusan angin pagi atau hiruk-pikuk rutinitas sekolah. Kali ini, ada denyut seni yang menggema dari sudut-sudut kelas, menari-nari di lorong-lorong, dan berbisik pelan di telinga siapa saja yang melintas SINEMA 25 sedang dipersiapkan. Selasa (29/04/2025).

SINEMA, yang merupakan akronim dari Seni dan Kreasi Muda Smexa, bukan cuma sekadar nama. Ia adalah jiwa. Ia adalah panggung tempat setiap siswa bisa melukis imajinasi dan merayakan keberanian untuk tampil. Dan di tahun ke-25 ini, tema yang diangkat pun berbunyi nyaring: “Panggung Smexa dengan Ragam Karya”.
Bayangkan sebuah panggung. Tapi bukan sembarang panggung. Panggung ini bukan terbuat dari kayu biasa melainkan dari semangat, mimpi, dan ketekunan. Di atasnya, segala jenis ekspresi bercampur jadi satu: musik yang menggetarkan dada, tarian yang menyapu lantai dengan cerita, dan teater yang memeluk penonton dalam hening dan tawa.
Setiap karya adalah cermin. Masing-masing memantulkan siapa mereka para seniman muda Smexa yang tak hanya berbakat, tapi juga berani jujur terhadap diri sendiri.
SINEMA 25 bukan sekadar pertunjukan. Ia adalah ruang belajar. Di sanalah siswa belajar mencintai proses, menghargai karya, dan menyatu dalam kerja sama. Ketika satu penari terlambat melangkah, yang lain menunggu. Ketika seorang aktor lupa dialog, penonton menahan napas. Semua bagian sekecil apapun punya peran penting.
Acara ini pun jadi jembatan. Bukan hanya menghubungkan siswa dan guru, tapi juga menyatukan seluruh warga sekolah dalam atmosfer kebersamaan yang hangat. Di balik tawa dan tepuk tangan, ada nilai-nilai yang tumbuh diam-diam: toleransi, empati, kerja keras, dan tentu saja kebanggaan.
Tak lengkap rasanya kalau sebuah panggung besar tak diwarnai oleh bintang tamu. SMKN 1 Kota Probolinggo memilih Twenty Nine sebagai magnet utama. Bukan tanpa alasan grup ini punya irama yang pas di hati para siswa. Musik mereka, kata-kata mereka, seakan jadi cermin dari dunia remaja yang penuh gejolak dan harapan.
Kehadiran Twenty Nine bukan cuma hiburan. Mereka adalah simbol bahwa mimpi bisa digapai, bahwa dari panggung kecil di sekolah pun bisa lahir bintang besar. Dan mungkin suatu hari nanti salah satu siswa Smexa akan berdiri di panggung megah seperti mereka.
Tercatat ada 13 penampil dari berbagai organisasi dan ekstrakurikuler. Menariknya, salah satu kelompok tampil dengan hingga 44 personil! Bayangkan betapa semaraknya panggung ketika puluhan siswa menari, bernyanyi, dan bermain peran bersama dalam harmoni.
Tujuannya jelas, memberi ruang. Wadah bagi siswa-siswi untuk mengekspresikan minat dan bakat mereka, khususnya dalam seni. Di sinilah mereka belajar tampil, percaya diri, dan menyuguhkan yang terbaik dari diri mereka.
SINEMA 25 bukan akhir, melainkan awal dari tradisi yang akan terus tumbuh. Sebuah warisan artistik yang menegaskan: sekolah bukan hanya tempat belajar hitung-hitungan dan hafalan. Tapi juga taman luas untuk menanam mimpi, menyirami bakat, dan memanen kenangan.
Dan untuk siswa Smexa, panggung itu tak akan pernah padam. Karena selama semangat berkarya masih menyala, SINEMA akan selalu hidup dalam irama, gerakan, dan cerita mereka.
Reporter : Sayful
Editor : Yuris