Pemkot Probolinggo Perkuat Komitmen Pendidikan Inklusif Lewat Pelatihan Guru

0
Pemkot Probolinggo Perkuat Komitmen Pendidikan Inklusif Lewat Pelatihan Guru
Bagikan

Probolinggo, Radarpatroli 

Pemerintah Kota Probolinggo terus menunjukkan komitmennya terhadap penyelenggaraan pendidikan yang inklusif, khususnya bagi peserta didik penyandang disabilitas. Hal ini ditegaskan langsung oleh Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, saat membuka kegiatan Pelatihan Penyusunan Instrumen dan Pelaksanaan Asesmen, Deteksi Dini serta Perangkat Pembelajaran Adaptif bagi Peserta Didik Penyandang Disabilitas di Bale Hinggil, Selasa (10/6).

Kegiatan pelatihan ini dihadiri oleh para guru dari jenjang KB, TK, SD, dan SMP se-Kota Probolinggo, serta perwakilan dari Institut Ahmad Dahlan, Universitas Panca Marga Probolinggo, dan narasumber dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur. Pelatihan dijadwalkan berlangsung selama empat hari, dari 10 hingga 13 Juni 2025.

Turut hadir dalam pembukaan kegiatan ini Ketua PPDiS Situbondo Luluk Ariyantiny, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo, dan sejumlah pejabat terkait.

Dalam sambutannya, Wali Kota dr. Aminuddin menyampaikan apresiasi kepada para peserta pelatihan dan menegaskan bahwa sistem pendidikan Kota Probolinggo telah dideklarasikan sebagai sistem pendidikan inklusif.

“Semua anak didik, termasuk penyandang disabilitas, memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam mengakses pendidikan yang layak. Pemerintah Kota menjamin tersedianya guru yang kompeten dan pendekatan pembelajaran yang tepat,” ujar Aminuddin.

Mengangkat pengalaman pribadinya sebagai seorang profesional medis, Aminuddin menekankan pentingnya memahami setiap anak sebagai individu yang unik. Ia menambahkan bahwa kegagalan pembelajaran bukanlah kesalahan anak, melainkan sistem atau pendekatan yang kurang sesuai.

“Setiap anak memiliki potensi. Kalau mereka belum berhasil, yang perlu diperbaiki adalah metode pendidikannya,” tegasnya.

Ia berharap pelatihan ini bukan hanya menjadi ruang belajar teknis, melainkan juga forum kolaborasi untuk memperkuat kesadaran bersama akan pentingnya pendidikan yang inklusif, adil, dan berkeadilan.

Sementara itu, Ketua PPDiS Situbondo Luluk Ariyantiny menyampaikan terima kasih atas dukungan wali kota dan berbagai pihak dalam menyukseskan kegiatan ini. Ia menekankan bahwa pendidikan inklusif adalah langkah strategis untuk menciptakan masa depan yang lebih adil dan setara.

“Kita bermimpi, 20 hingga 25 tahun ke depan, anak-anak difabel bisa menjadi pemimpin di Kota Probolinggo bahkan di tingkat nasional. Semua berawal dari pendidikan yang akomodatif,” ujarnya penuh harap.

Luluk menambahkan bahwa pendidikan inklusif bukan semata tanggung jawab sekolah luar biasa (SLB), tetapi juga sekolah reguler, baik negeri maupun swasta. Ia menekankan pentingnya adaptasi instrumen pembelajaran sesuai kebutuhan peserta didik disabilitas.

“Kalau pendidikannya baik, masa depan anak-anak difabel juga akan baik. Mereka bisa jadi dosen, konsultan, bahkan profesional di luar negeri. Harapan kami, salah satu di antaranya berasal dari Kota Probolinggo,” tambahnya.

Kegiatan ini menjadi salah satu tonggak penting dalam upaya Pemerintah Kota Probolinggo mewujudkan layanan pendidikan yang setara dan inklusif bagi semua anak, tanpa terkecuali. Para peserta diharapkan dapat menyebarluaskan ilmu yang diperoleh kepada rekan guru lainnya, sehingga semangat inklusivitas dapat mengakar kuat di seluruh lembaga pendidikan di Kota Probolinggo.

Reporter : Sayful

Narasumber : Kominfo Kota

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kalau Wartawan Jangan Copas Lahhhh!!!